Kereta cepat Jakarta-Bandung mulai dibangun awal 2016
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo secara resmi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.
Dalam Perpres itu ditegaskan, dalam rangka percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana kereta cepat, pemerintah menugaskan kepada konsorsium Badan Usaha Milik Negara yang dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Konsorsium BUMN sebagaimana dimaksud terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Menindaklanjuti restu Presiden Jokowi, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Suradi mengatakan akan mulai membangun kereta cepat ini pada awal 2016 mendatang.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Kapan kereta kencana dibuat? Kiai Garuda Yeksa merupakan salah satu kereta kencana yang dimiliki Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Kereta kencana itu dibuat pada sebuah pabrik di negeri Belanda pada tahun 1861 atas pesanan Sri Sultan HB VI.
-
Bagaimana cara mendorong pembaruan kendaraan? Selain itu, pembatasan tahun model kendaraan diharapkan dapat mendorong pembaruan kendaraan di Jakarta. Langkah ini akan mendorong masyarakat untuk beralih ke mobil yang lebih ramah lingkungan.
-
Kapan kereta api ini diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan kemacetan terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan. Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
"Rencana groundbreaking mudah-mudahan 2016 awal," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (14/10).
Suradi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menindaklanjuti Peraturan Presiden yang telah ditandatangani Jokowi. PIhaknya membuat perusahaan joint venture bersama BUMN lain yang terlibat proyek kereta cepat.
"Pembicaraan belum final, baik membentuk join venture, komposisi saham, ekuiti semuanya belum final. Perlu waktu, kan baru peraturannya keluar," jelas dia.
Konsorsium perusahaan pelat merah ini mendirikan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia. Suradi mengatakan, pendirian perusahaan itu sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk selanjutnya, Pilar Sinergi bakal membentuk perusahaan patungan dengan konsorsium China.
"Perusahaan patungan tersebut akan melaksanakan proyek penyelenggaraan jasa kereta api cepat untuk trase Jakarta-Walini-Bandung," katanya dalam siaran pers, Rabu (7/10).
Dalam perusahaan patungan tersebut, WIKA memiliki saham sebesar 38 persen atau senilai dengan Rp 1,710 triliun. Kemudian PTPN VIII 25 persen atau senilai Rp 1,125 triliun, Jasa Marga 12 persen atau Rp 540 juta.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno memperkirakan total investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sekitar Rp 70 triliun hingga Rp 80 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen atau Rp 56 triliun akan dibiayai oleh China Development Bank (CDB).
"CDB menawarkan jatuh tempo pinjaman 40 tahun, di mana 10 tahun masa tenggang dan 30 tahun pengembalian. Bunga yang dibebaskan fix 2 persen untuk 4 tahun (untuk komponen dolar), sedangkan berapa persen untuk renmimbi," ungkapnya.
Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo menambahkan, kedua konsorsium akan menanamkan investasi sekitar Rp 10 triliun. Namun, dirinya enggan diungkapkannya porsi pendanaan WIKA.
"Total proyek kereta cepat sekitar USD 5 miliar, yang keseluruhannya berasal dari CDB. Bagian konsorsium 10 persen," ujar Bintang.
Menurut dia, Jasa Marga, KAI, dan PTPN VIII akan menyertakan modal, berupa tanah. Namun, nilai lahan masih dievaluasi. Pembangunan kereta cepat diperkirakan selama 3 tahun.
"Kami pastikan ground breaking tidak bisa tahun ini," tuturnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung besok, Rabu (13/9).
Baca SelengkapnyaTarif kereta cepat hampir sama dengan kereta Argo Parahyangan yang dioperasikan PT KAI.
Baca SelengkapnyaProses pendataan masyarakat sudah dimulai, namun Menhub Budi belum tahu berapa jumlah pendaftarnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah persiapan sedang dikebut, termasuk menjadwalkan uji coba terakhir yakni dua hari sebelum peresmian.
Baca SelengkapnyaBudi menyampaikan, pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai pada 1 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKemenhub bersama KCIC memastikan kesiapan feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang-Bandung.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo meyakini, persiapan jelang operasional tersebut sudah sesuai skenario.
Baca SelengkapnyaArahan itu diberikan saat Jokowi menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar.
Baca Selengkapnyajika Kereta Cepat Jakarta Surabaya dibangun, rutenya akan melewati KCJB terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPeresmian Kereta Cepat mundur satu hari, dari yang direncanakan sebelumnya pada 1 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaTerlihat dari tiket kereta cepat yang ludes dipesan masyarakat selama 3 pekan masa uji coba.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung memang bertujuan untuk mengurangi kemacetan di dua kota tersebut.
Baca Selengkapnya