Kereta cepat tak dibutuhkan dan tak cocok buat Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memutuskan tidak melanjutkan proyek kereta cepat alias High Speed Train (HST) Jakarta-Bandung. Ada dua alasan. Pertama soal pembiayaan, kedua soal teknis pengoperasian kereta yang disebut-sebut berkecepatan hingga 300 kilometer per jam ini.
Pemerintah beralasan, Indonesia belum membutuhkan kereta cepat. Menko Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, yang dibutuhkan Indonesia adalah kereta berkecepatan menengah.
Darmin mengakui pemerintah belum memiliki kerangka acuan membangun transportasi massal, termasuk kereta api berkecepatan menengah. Sehingga perlu ada diperjelas agar pembangunan infrastrukturnya sesuai dengan kebutuhan.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Mengapa KAI meluncurkan kereta ekonomi new generation? Sejumlah rangkaian kereta api kelas ekonomi mengalami penampilan baru setelah PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan kereta ekonomi new generation.
"Indonesia perlu merumuskan kereta seperti apa yang kita perlukan. Kereta seperti apa? Di mana saja stasiunnya? Di mana dia bersimpangan dengan angkutan bus, dengan kereta lain, mungkin kereta ringan di mana? Sehingga lebih optimum penggunaannya," ujar Darmin di kantornya, semalam.
Bahkan lebih dari itu, kerangka acuan ini juga mempertimbangkan kelanjutan dan dampak ekonomi dari pembangunan kereta kecepatan menengah. Karena dikhawatirkan, kereta ini belum tentu menghasilkan pemasukan untuk biaya operasional, sehingga membutuhkan bantuan subsidi pemerintah. Otomatis memberatkan keuangan negara.
"Walaupun dengan kereta kecepatan menengah itu belum tentu bisa membiayai dirinya sendiri. Ke depan, harus dikaitkan dengan pengembangan wilayah ya kan. Sehingga nanti di stasiun mana dibangun properti besar-besaran ya katakanlah dua atau tiga stasiun dari Jakarta yang mungkin hanya setengah jalan hanya 2/3 jalan hanya 100 berapa Kilometer," kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Meski tak melanjutkan proyek kereta cepat, Jepang dan China masih bisa bertarung memperebutkan proyek kereta kelas menengah. Presiden Jokowi memerintahkan untuk membentuk tim khusus yang merancang kerangka acuan pembangunan kereta kecepatan menengah ini.
"Presiden meminta dibentuk tim untuk menyusun kerangka acuan itu, setelah itu baik Jepang maupun China dipersilakan menyusun proposal baru," tutup Darmin. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca SelengkapnyaKereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaKeputusan itu diambil lantaran Otorita IKN menilai kereta tanpa rel tersebut belum dapat berfungsi dengan baik, setelah dilakukan hasil penilaian dan evaluasi.
Baca SelengkapnyaSatu dari 12 PSN yang dicoret Pemerintah yakni Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (13/9).
Baca SelengkapnyaProyek kereta cepat sampai Surabaya dimungkinkan baru terealisasi pada periode pemerintahan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah mencoret proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari Program Strategis Nasional (PSN) 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun untuk merealisasikan rencana pembangunan KA di IKN, salah satu opsinya dengan membangun Autonomous Rail Transit (ART).
Baca SelengkapnyaMengapa Indonesia memilih setir kanan dengan lajur kiri? Temukan alasan historisnya dan dampaknya hingga kini.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dicoret dari PSN. Salah satunya karena belum memperoleh pembiayaan yang jelas.
Baca Selengkapnya