Kerja sama dengan Iran, Indonesia kalah dari Malaysia
Merdeka.com - Indonesia termasuk terlambat menggarap potensi kerja sama langsung dengan Iran. Ketua Kamar Dagang dan Industri Komite Iran Fadel Muhammad mengatakan, kerja sama Indonesia dengan Iran selama ini lebih banyak bergantung pada peran negara lain sebagai pihak ketiga.
"Selama ini kita terhambat karena harus melalui negara-negara lain. Berbeda dengan Malaysia yang lebih berani melakukan beberapa terobosan untuk membangun jaringan bisnis dengan Iran," papar Fadel di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (11/2).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menambahkan, banyak sekali produk-produk asal Indonesia di Iran. Sayangnya, konsumen di Iran kesulitan mendapatkan produk-produk dari Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di Iran? Sebuah wadah batu kecil berbentuk tabung yang ditemukan di Iran tampaknya pernah membungkus pigmen merah cerah yang mirip dengan lipstik.
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa yang banyak dipanen di Indonesia? Tanaman yang banyak dipanen di Indonesia (4 huruf) - PADI
-
Kenapa teknologi Israel penting bagi Indonesia? Tanpa disadari, ternyata terdapat beberapa teknologi buatan Israel yang digunakan oleh banyak negara, termasuk di Indonesia.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
"Banyak keluhan dari Iran, sedikit sekali pengusaha kita yang membuka cabang dan hubungan dagang langsung dengan Iran, padahal banyak produk dan migas kita yang dibutuhkan di Iran. Memang masih berat sebelah," ungkap Mahendra.
Dibukanya peluang kerja sama langsung antara 50 pengusaha Iran dengan pengusaha Indonesia, diharapkan mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengusaha Indonesia.
Ketua Umum Kadin Suryo B. Sulisto mengakui, Kadin agresif menggarap peluang kerja sama dengan Iran. Terlebih lantaran Indonesia sudah jauh tertinggal memanfaatkan peluang bisnis dengan Iran.
"Kadin secara agresif mengambil inisiatif-inisiatif. Indonesia seringkali tidak memanfaatkan peluang-peluang ekonomi. Lebih banyak negara lain yang memanfaatkan. Banyak peluang ini dimanfaatkan oleh negara ketiga," kata suryo.
Dia mengklaim, pelaku usaha asal Iran sangat antusias dengan dibukanya peluang kerja sama ini. "Respons sangat besar dari pengusaha kita dan Iran," tutup Suryo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaSecara dampak langsung melalui perdagangan akan relatif minimal.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaKementan bersama Iran sepakat membangun kerjasama penguatan kerjasama mekanisasi.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaMemanasnya konflik antara Israel dengan Hamas di Gaza Palestina tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduk tidak punya sertifikasi halal maka tak bisa dijual di Indonesia karena payung hukumnya.
Baca Selengkapnyadampak dari meningkatnya harga gas dan derasnya impor dari China.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca Selengkapnya