Ketakutan Inggris keluar dari Eropa berkurang, harga minyak naik
Merdeka.com - Harga minyak berbalik naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas hitam naik karena berkurangnya kekhawatiran keputusan potensial Inggris pekan depan untuk keluar dari Uni Eropa.
Pasar juga didukung oleh Dolar Amerika Serikat (USD) yang lebih lemah, membuat minyak mentah dalam denominasi Dolar lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
"Aliran perdagangan penghindaran risiko (risk-off) sehari yang lalu telah menjadi pengambilan risiko (risk-on), setidaknya untuk saat ini," kata Tim Evans di Citi Futures seperti ditulis Antara, Sabtu (18/6).
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
Selain itu, pasar saham Eropa menguat dengan beralihnya spekulasi bahwa Inggris akan memilih tetap di Uni Eropa pada Kamis depan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli melonjak USD 1,77 menjadi berakhir di USD 47,98 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan global, naik USD 1,98 menjadi menetap di USD 49,17 per barel.
Selama seminggu perdagangan bergelombang di pasar yang diguncang oleh kekhawatiran keputusan pro-Brexit pada referendum 23 Juni, harga WTI telah turun 2,2 persen dan Brent turun 2,7 persen.
"Kami pikir minyak mentah akan mengalami kesulitan mempertahankan reli hari ini dan tetap berisiko untuk terkoreksi lebih dalam ke sisi negatifnya," kata Evans.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaPemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.
Baca Selengkapnya