Ketegangan Geopolitik Eropa Timur Bawa Rupiah Melemah di Rp14.326 per USD

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah dipicu kembalinya kekhawatiran terhadap kondisi geopolitik di Eropa Timur. Rupiah melemah 70 poin atau 0,49 persen ke posisi Rp14.326 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.256 per USD.

"Gerak USD agak menarik dalam beberapa hari terakhir karena efek dari isu ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (17/2).

Menurut Nikolas, berita yang beredar saat ini terlihat sedikit mengalami ketidakserasian antara Rusia dengan Amerika Serikat. Rusia menyebutkan tengah menarik pasukan dari perbatasan, sementara AS menyebutkan tidak ada langkah yang konkret atas laporan tersebut.

"Pada dasarnya ketegangan geopolitik tersebut berdampak pada kinerja USD dalam beberapa waktu terakhir," imbuhnya.

Sementara dari domestik, sentimen negatif datang dari dampak kenaikan kasus harian yang melampaui puncak pada gelombang 2 tahun lalu.

Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di tanah air pada Rabu (16/2) kemarin mencapai 64.718 kasus sehingga total kasus mencapai 4,97 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 6.130 kasus.

"Namun demikian efek di masyarakat tidak terlalu berdampak karena kekhawatiran tersebut terlihat relatif terkendali," jelasnya.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.261 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.256 hingga Rp14.348 per USD. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp14.301 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.278 per USD.