Keterlibatan UMKM di Ekonomi Digital Dinilai Masih Rendah
Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR RI asal Fraksi Gerindra Andre Rosiade menyoroti rendahnya keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) domestik dalam ekosistem digital di era globalisasi. Per Mei 2021, jumlah UMKM yang sudah go online baru mencapai 13,7 juta sebagaimana dilaporkan oleh Indonesian E-Commerce Association (idEA).
"Jumlah (UMKM go online) itu hanya sekitar 21 persen dari total UMKM yang ada di tanah air," ujar dia dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/8).
Padahal, kata Andre, perdagangan melalui sistem elektronik memiliki potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia Tenggara atau Asean kedepannya. Sehingga, peluang tersebut harus dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung proses pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
-
Kenapa DPR dorong UMKM masuk ke digital? Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Apa peran DPR untuk UMKM? 'Kegiatan ini menjadi wujud sinergi kami di DPR bersama Pemerintah yang tiada pernah berhenti untuk menumbuhkan semangat berwirausaha maupun meningkatkan kapasitas produksi bagi pelaku UMKM.'
-
Bagaimana BRI ukur digitalisasi UMKM? Penelitian ini dirancang untuk mengukur tingkat digitalisasi UMKM dengan menggunakan tujuh indikator seperti; Infrastruktur Digital, Kepemilikan Alat, Pengetahuan Digital, Pemanfaatan Layanan Digital, Kepercayaan terhadap Layanan Digital, Kesesuaian Antara Kebutuhan dengan Isi Layanan Digital, dan Kepuasan serta Pemahaman terhadap Regulasi.
-
Bagaimana DPR bantu UMKM? Dari segi anggaran, Puteri juga mengalokasikan anggaran subsidi dalam APBN 2023 untuk mengejar plafon penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp297 triliun.
"Di mana saat ini, kontribusinya (e-commerce) terhadap GDP Asean mencapai 7 persen dari total gdp," tegasnya.
Oleh karena itu, dia berharap, pemerintah dapat memenuhi target sebanyak 30 juta pelaku UMKM go-online pada 2024 mendatang. Mengingat, tingginya peluang meraup cuan melalui pemasaran berbagai produk UMKM Indonesia di berbagai platform digital pasar Asean.
"Adapun strateginya, dengan menerapkan strategi proaktif dallam mendorong pelaku UMKM masuk ke ekosistem digital," tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah menargetkan sebanyak sebanyak 30 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital pada 2023 mendatang. Hal itu disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R.M. Manuhutu.
"Harapannya hingga 2023 nanti, UMKM bisa on boarding ke ekosistem digital," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/6).
Odo menjelaskan, dengan mendorong sebanyak mungkin UMKM ke dalam ekosistem digital tersebut untuk meningkatkan pembelian ataupun penjualan produk-produk milik anak bangsa. Menyusul adanya kemudahan akses pembelian maupun jangkauan pasar yang lebih luas berkat pemanfaatan sistem digital.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen
Baca SelengkapnyaSumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit
Baca SelengkapnyaPadahal sudah ada 87 persen pelaku UMKM telah terlibat dalam e-katalog.
Baca SelengkapnyaRosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.
Baca Selengkapnya