Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua INSA sebut kilang terapung cocok di Blok Masela

Ketua INSA sebut kilang terapung cocok di Blok Masela Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional (Indonesia National Shipowners Association/INSA), Carmelita Hartoto ikut komentar terkait pengembangan infrastruktur di Blok Masela, Maluku. Menurutnya, pembangunan kapal terapung gas alam cair (Floating LNG) sangat baik diimplementasikan. Ini sekaligus menjadi wujud pembangunan nasional yang beralih dari darat ke laut.

"Jika dikaitkan dengan konsep tersebut di atas, maka rencana proyek Abadi Masela dengan menggunakan konsep FLNG adalah sesuai dengan spirit konsep Maritim," kata ketua INSA, Carmelita Hartoto di Jakarta, Rabu (21/10).

Menurutnya, dalam konsep FLNG semua proses produksi LNG dilakukan di tengah laut dengan menggunakan kapal yang didesign khusus sesuai dengan kondisi lapangan gas Abadi Masela. Proses produksi LNG tersebut antara lain meliputi LNG Plant, LNG Storage serta LNG Terminalnya.

Konsep kapal terapung menurut Carmelita dapat membangun potensi kelautan Indonesia sebagai negara kepulauan dan membangkitkan banyak sektor industri turunan, selain oil & gas. Misalnya industri pelayaran yang meliputi pengadaan kapal untuk Floating LNG Plant, Floating Storage LNG, dan beberapa unit supporting vessel.

"Dengan adanya aktivitas pengoperasian kapal di lapangan Abadi Masela akan berdampak dalam menggerakkan perekonomian di daerah sekitarnya yang antara lain meliputi kebutuhan logistik dan tenaga kerja," ujarnya.

Konsep FLNG, menurut Carmelita, akan memerlukan investasi yang tidak kecil dan tentunya akan dibandingkan dengan investasi menggunakan konsep Onshore LNG. "Pastinya aspek keekonomian atas investasi dalam suatu proyek akan menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan investasi, karena nilai keekonomian tersebut akan berdampak kepada penerimaan negara dari sektor minyak dan gas itu sendiri," tuturnya.

Rencana pembangunan fasilitas pengolahan gas dari Blok Masela menjadi gas alam cair (LNG) memicu polemik di kalangan pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menginginkan pembangunan fasilitas tersebut dilakukan di daratan (on shore) yang terletak di Pulau Aru. Untuk memasok gas ke pulau tersebut dibutuhkan pembangunan pipa sepanjang 600 kilometer (km). Namun SKK Migas menilai biaya pembangunan fasilitas terapung di atas laut (offshore) berupa kapal (FLNG) lebih murah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said belakangan memutuskan untuk mencari rekomendasi profesional untuk pembangunan fasilitas tersebut dari konsultan independen yang mumpuni dengan kualitas internasional.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai

SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.

Baca Selengkapnya
PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja sama Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih RI
PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja sama Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih RI

Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama antara PIS dan KARPOWERSHIP kali ini merupakan wujud komitmen transisi energi mendukung Net Zero Emission 2060.

Baca Selengkapnya
Dapat Restu Menteri ESDM, Pertamina-Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela
Dapat Restu Menteri ESDM, Pertamina-Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela

Pertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.

Baca Selengkapnya
Pasok Gas ke Jakarta, PGN LNG dan Hoegh Akhirnya Sepakat Optimalkan Pengelolaan LNG Terapung di Lampung
Pasok Gas ke Jakarta, PGN LNG dan Hoegh Akhirnya Sepakat Optimalkan Pengelolaan LNG Terapung di Lampung

FSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 km ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya

Pabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Setujui Pembentukan KEK Setangga Kalsel, Luasnya 668,3 Hektare
Jokowi Setujui Pembentukan KEK Setangga Kalsel, Luasnya 668,3 Hektare

Keberadaan KEK Setangga ditujukan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pembangunan perekonomian di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu

Baca Selengkapnya
PGN dan PIS Resmi Kolaborasi Pemanfaatan Energi Berbahan Bakar Rendah Karbon dan Moda Maritim
PGN dan PIS Resmi Kolaborasi Pemanfaatan Energi Berbahan Bakar Rendah Karbon dan Moda Maritim

Bahan bakar rendah karbon tersebut yaitu CNG, LNG, hidrogen, amonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal milik PIS.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Bunker Gas Alam Cair, PGN Sumbang Penurunan Gas Rumah Kaca 23 Persen
Kembangkan Bunker Gas Alam Cair, PGN Sumbang Penurunan Gas Rumah Kaca 23 Persen

LNG bunkering terminals dirancang sejak Juli 2022 dengan skema shore-to-ship bunkering.

Baca Selengkapnya
Pertamina Resmi Masuk Blok Masela, Ini Keuntungan Bakal Dirasakan Masyarakat
Pertamina Resmi Masuk Blok Masela, Ini Keuntungan Bakal Dirasakan Masyarakat

Tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tapi diharapkan juga semakin menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menteri Budi Karya Optimis IKN Bakal Jadi Simpul Baru Tol Laut ke Indonesia Timur
Menteri Budi Karya Optimis IKN Bakal Jadi Simpul Baru Tol Laut ke Indonesia Timur

Menhub berharap Nusantara bisa turut menjadi pintu gerbang pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya
Pertamina Gandeng Perusahaan Jepang Siapkan BIsnis Pengangkutan Karbon
Pertamina Gandeng Perusahaan Jepang Siapkan BIsnis Pengangkutan Karbon

PIS buka bukaan tentang persiapan mereka dalam membangun armada dan infrastruktur pendukung bisnis CCS/CCUS.

Baca Selengkapnya