Keuntungan Investasi Apartemen Terus Turun, Masyarakat Lebih Pilih Beli SBN
Merdeka.com - Maraknya pembangunan apartemen saat ini ternyata tak sebanding dengan perkembangan bisnis di sektor tersebut. Bahkan, bisnis properti tercatat menurun karena investor lebih suka menyimpan dananya dalam bentuk Sukuk Ritel, Surat Berharga Negara (SBN) maupun deposito.
Senior Associate Director Research Colliers Ferry Salanto menyebutkan, rendahnya minat investasi pada hunian apartemen didorong imbal hasil (yield) lebih kecil dari produk SBN maupun deposito. Hal itu berdampak terhadap tingkat penjualan apartemen yang semakin melemah.
"Penjualan apartemen kenapa enggak bagus-bagus? Karena yield-nya tidak lebih besar dari Sukuk Ritel, SBN, atau deposito. Yield apartemen dari tahun ke tahun terus menurun," ucap dia di Jakarta, Rabu (9/1).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Kenapa rumah cepat terjual saat suku bunga BI rendah? Umumnya orang menjual rumah saat suku bunga Bank Indonesia (BI) mengalami penurunan. Mengingat suku bunga murah akan mempengaruhi permintaan kredit.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
Menurut laporan yang dibacakannya, imbal hasil yang ditawarkan dalam bisnis apartemen hanya sebesar 5,50 persen. Angka tersebut lebih kecil dibanding keuntungan yang ditawarkan Sukuk Ritel terbitan pemerintah seperti seri SBR004 menawarkan imbal hasil sebesar 7,10 persen.
Begitu juga SBN seperti seri ORI15 yang menawarkan imbal hasil 7,00 persen, serta produk deposito yang memiliki tenor antara 1 bulan hingga 1 tahun dengan imbal hasil 6,50 persen.
Sebagai komparasi, dia coba membuat perbandingan, di mana imbal hasil apartemen pada 2013 yang mencapai 10,20 persen tercatat lebih besar dibanding deposito yang hanya 6,39 persen. Adapun yield dalam bisnis apartemen terus menurun, hingga pada 2018 mencatat angka sebesar 5,50 persen, lebih kecil dari imbal hasil deposito 6,20 persen.
Ferry melanjutkan, catatan minus di bisnis properti ini juga terlihat dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada 5 tahun terakhir jumlah DPK tumbuh 9,2 persen.
"Ini mengindikasikan orang lebih cenderung menabung daripada membelanjakan uangnya ke bentuk properti," sebut dia
Namun begitu, dia menyatakan, kebijakan pelonggaran Loan To Value (LTV) oleh Bank Indonesia (BI) bisa menjadi penolong yang membangkitkan geliat bisnis di bidang penjualan apartemen. "Positifnya, revisi LTV oleh BI mendorong pembelian apartemen lebih banyak lagi," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.
Baca SelengkapnyaDi akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaGuyuran insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 11% diproyeksi akan membangkitkan pasar apartemen 2024.
Baca SelengkapnyaKepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaRata-rata penyerapan untuk setiap perumahan adalah 13,6 unit per bulan.
Baca SelengkapnyaHal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaTidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaPenjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca Selengkapnya