Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Khawatir kelebihan pasokan AS, harga minyak dunia berbalik naik

Khawatir kelebihan pasokan AS, harga minyak dunia berbalik naik Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak berbalik naik atau rebound pada Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan harga terjadi karena para investor berspekulasi bahwa data resmi akan menunjukkan penurunan mingguan keenam berturut-turut dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat.

Badan Informasi Energi AS (EIA) akan merilis data mingguan tentang persediaan minyak negara tersebut pada Rabu waktu setempat. Persediaan minyak mentah AS kemungkinan turun 3,25 juta barel pekan lalu, kata sebuah survei Bloomberg seperti ditulis Antara.

Namun, para pedagang masih mengkhawatirkan kelebihan pasokan global. Dalam laporan bulanan yang dirilis pada Selasa (6/6), EIA meningkatkan prospek produksinya untuk tahun ini dan tahun berikutnya.

Untuk 2018, lembaga itu memperkirakan rata-rata hasil produksi 10,01 juta barel per hari atau naik 0,4 persen dari perkiraan sebelumnya, dan untuk tahun ini diperkirakan mencapai 9,33 juta barel per hari, naik 0,3 persen dari perkiraan bulan lalu.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik USD 0,79 menjadi menetap di USD 48,19 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, naik USD 0,65 menjadi ditutup pada USD 50,12 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sehari sebelumnya, kedua patokan harga minyak itu turun, karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran pasar.

Uni Emirat Arab (UAE), bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir pada Senin (5/6) memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, menuduh negara Teluk itu mendukung dan membiayai terorisme serta mencampuri urusan dalam negeri mereka.

Langkah dramatis itu meningkatkan perselisihan mengenai dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua di dunia, dengan menambahkan tuduhan bahwa Doha bahkan mendukung pesaing utama negara Arab, Iran.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?

Lonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini

Padahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai

Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Serangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun

Pemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).

Baca Selengkapnya