Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kiara Kritik Pengangkatan Wahyu Trenggono Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Kiara Kritik Pengangkatan Wahyu Trenggono Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. ©2018 Merdeka.com/Moh Kadafi

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati menyampaikan kritik dan mempertanyakan alasan pengangkatan Sakti Wahyu Trenggono yang menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP).

Sebab, pengusaha bidang IT tersebut dianggap memiliki rekam jejak buruk terkait sektor perikanan dan kelautan.

"Dia memiliki rekan jejak yang tidak baik yang berhubungan dengan isu kelautan dan perikanan. Apakah Presiden tidak memiliki orang yang lebih baik untuk dipilih mengurus KKP yang bertanggungjawab kepada jutaan nelayan, perempuan nelayan, petambak garam, dan jutaan masyarakat pesisir lainnya?," ujar dia kepada Merdeka.com, Rabu (23/12).

Orang lain juga bertanya?

Susan mengatakan, setidaknya dua rekam buruk yang melibatkan Menteri KP anyar ini di sektor bahari. Pertama, Sakti Wahyu Trenggono merupakan orang yang berada di balik perusahaan ekspor benih lobster, yaitu PT Agro Industri Nasional (Agrinas).

Perusahaan ini dibentuk oleh Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan, dalam pembinaan Kementerian Pertahanan RI untuk menjalankan peran strategis mewujudkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air lewat usaha di bidang produksi tanaman pangan, produksi perikanan, bioenergi, konservasi, distribusi pangan dan teknologi produksi pangan.

Di dalam struktur perusahaan ini, Sakti Wahyu Trenggono adalah Komisaris Utama. Lalu posisi komisaris ditempati oleh Sugiono dan Sudayono yang merupakan petinggi Partai Gerindra. Adapun posisi Direktur Utama dipegang oleh Rauf Purnama yang merupakan Anggota Dewan Pakar Gerindra, dan posisi direktur dipegang oleh Dirgayuza Setiawan yang merupakan Kabid Medsos dan Informasi Publik Gerindra.

"Dengan menempatkan Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri KP, Jokowi akan mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh Edhy Prabowo yang bermasalah dengan kebijakan ekspor benih lobster," tegas Susan.

Kedua, nama Sakti Wahyu Trenggono juga tercatat pernah menjabat Komisaris PT Merdeka Copper Gold Tbk, yang perusahaan tambang emas yang melakukan eksploitasi kawasan gunung Tumpang Pitu (bukit tujuh) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Pertambangan ini dilakukan melalui dua anak perusahaannya, yaitu yang dilakukan oleh PT Bumi Suksesindo (PT. BSI) dan PT Damai Suksesindo (PT. DSI) sejak tahun 2012.

"Perusahaan ini telah terbukti menghancurkan gunung Tumpang Pitu dan mencemari kawasan perairan tangkap nelayan di Pancer dan pesisir pantai Pulau Merah. Yang tak kalah parahnya adalah perusahaan ini melakukan kriminalisasi terhadap warga bernama Heri Budiawan atau yang akrab disapa Budi Pego yang divonis penjara selama empat tahun karena menolak tambang emas Tumpang Pitu," ucap Susan.

Dengan dua rekam jejak ini, lanjut Susan, seharusnya Wahyu Trenggono tidak dipilih untuk menggantikan Edhy Prabowo. "Mengganti Edhy dengan Sakti Wahyu Trenggono, sama dengan mengeluarkan KKP dari mulut buaya dan memasukkannya ke mulut harimau," ujar dia mengakhiri.

Di lain kesempatan, Menteri Trenggono menjawab tudingan yang menyeret namanya dalam kasus ekspor benih lobster. Dia memastikan sudah tidak lagi menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Agro Industri Nasional, sebuah perusahaan yang mendapat izin ekspor benih lobster.

"Tentu Wakil Menteri Pertahanan berikutnya yang akan menjadi Komisaris Utama di sana (PT Agro Industri Nasional). Saya sudah tidak bisa," kata Trenggono.

Adapun Agro Industri merupakan dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan Kementerian Pertahanan. Di mana Wakil Menteri Pertahanan memang akan mendapat jabatan sebagai ex-officio dalam perusahaan tersebut.

"Itu sudah dari awal saya sampaikan, itu adalah perusahaan di bawah Kementerian Pertahanan, dan wakil menteri sebagai ex-officio," sebutnya.

Wahyu Trenggono Sisir Permasalahan di KKP

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan menyisir seluruh permasalahan di Kementerian Kelautan dalam kurun 1-2 bulan. Sakti merupakan menteri yang menggantikan Edhy Prabowo yang saat ini terjerat kasus korupsi.

"Dalam waktu yang saya kira tidak lama barangkali 1-2 bulan ke depan saya akan belanja masalah untuk mengevaluasi semua apakah yang sudah dilakukan, mana yang baik kita lanjutkan yang tidak baik kita hentikan," ucap Sakti dalam pernyataan resminya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang dikutip melalui channel Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/12).

Tidak banyak pernyataan oleh Sakti saat ia resmi menjadi menteri. Yang jelas, ia menggarisbawahi untuk melakukan sejumlah terobosan terhadap kebijakan Kelautan Indonesia tanpa merusak ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga yang bergantung perikanan.

"Terobosan apa yang akan saya lakukan tentu sebagai lembaga atau kementerian yang menjaga laut maka memastikan keberlangsungan daripada ekosistem di kelautan ini bisa berjalan dan tidak rusak," tandasnya.

Dalam kasus benur ini, KPK menjerat Edhy Prabowo dan enam tersangka lainnya. Mereka adalah Safri (SAF) selaku Stafsus Menteri KKP, Siswadi (SWD) selaku Pengurus PT Aero Citra Kargo, Ainul Faqih (AF) selaku Staf istri Menteri KKP, Andreau Pribadi Misanta (APM) selaku Stafsus Menteri KKP, Amiril Mukminin (AM) selaku sespri menteri, dan Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP).

Edhy diduga telah menerima sejumlah uang dari Suharjito, chairman holding company PT Dua Putera Perkasa (DPP). Perusahaan Suharjito telah 10 kali mengirim benih lobster dengan menggunakan jasa PT Aero Citra Kargo (PT ACK).

Untuk melakukan ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder PT Aero Citra Kargo dengan biaya angkut Rp 1.800/ekor.

Diduga upaya monopoli itu dimulai dengan Surat Keputusan Nomor 53/KEP MEN-KP/2020 tentang Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Perizinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster yang diterbitkan Edhy pada 14 Mei 2020.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan Era Jokowi yang Dipilih Lagi Prabowo
Profil Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan Era Jokowi yang Dipilih Lagi Prabowo

Pada Pilpres 2019, Wahyu Sakti Trenggono merupakan bendahara tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah

Menteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.

Baca Selengkapnya
2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster, Menteri Trenggono Akui Kewalahan dan Banyak Kecolongan
2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster, Menteri Trenggono Akui Kewalahan dan Banyak Kecolongan

Menteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Fokus ke Hal Ini Demi Putus Rantai Perbudakan Nelayan
Pemerintah Fokus ke Hal Ini Demi Putus Rantai Perbudakan Nelayan

Para nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.

Baca Selengkapnya
Rayu Investor Tanam Modal, Menteri Trenggono Janji Bagi-Bagi Insentif Buat Pengusaha
Rayu Investor Tanam Modal, Menteri Trenggono Janji Bagi-Bagi Insentif Buat Pengusaha

Dia berjanji akan memberikan insentif bagi investor yang berminat tanam modal di sektor perikanan dan kelautan.

Baca Selengkapnya
Lobi-Lobi Menteri Trenggono Wujudkan Indonesia Jadi Pemasok Lobster Dunia
Lobi-Lobi Menteri Trenggono Wujudkan Indonesia Jadi Pemasok Lobster Dunia

Lobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Jelang Pelantikan Presiden, Menteri Trenggono Akui Intens Bertemu Prabowo Bahas Ini
Jelang Pelantikan Presiden, Menteri Trenggono Akui Intens Bertemu Prabowo Bahas Ini

Ada sejumlah program yang dititipkan Trenggono untuk bisa dilanjutkan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Dicecar Soal Hubungannya dengan Anak Perusahaan BUMN Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa
Menteri KKP Dicecar Soal Hubungannya dengan Anak Perusahaan BUMN Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa

Menteri KKP menjelaskan peristiwa soal pengadaan barang dan jasa PT Telemedia Onyx Pratama (TOP).

Baca Selengkapnya
Tidak Ada Program 100 Hari, Ini yang Dilakukan Sakti Wahyu Trenggono Kembali Dilantik Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan
Tidak Ada Program 100 Hari, Ini yang Dilakukan Sakti Wahyu Trenggono Kembali Dilantik Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Sakti Wahyu berkomitmen untuk mendukung program ketahanan pangan yang diusung Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Trenggono Mendadak Diperiksa KPK
Menteri KKP Trenggono Mendadak Diperiksa KPK

Trenggono telah tiba di gedung KPK dengan mengenakan batik hitam berpadu warna kuning.

Baca Selengkapnya
Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono
Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono

Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.

Baca Selengkapnya
Daftar Lima Menteri Terkaya Prabowo-Gibran, Ada yang Punya Bisnis Telekomunikasi hingga Punya Menara
Daftar Lima Menteri Terkaya Prabowo-Gibran, Ada yang Punya Bisnis Telekomunikasi hingga Punya Menara

Sederet nama yang dilantik, masih ada wajah lama yang kembali terpilih sebagai Menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya