Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kilang apung Malaysia dinilai tak bisa jadi patokan Blok Masela

Kilang apung Malaysia dinilai tak bisa jadi patokan Blok Masela Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Kementerian Koordinator Kemaritiman mengakui keberhasilan Malaysia membangun kilang apung untuk lapangan gas alam cair di lepas pantai Sarawak. Namun, itu tak bisa dijadikan patokan untuk Blok Masela di Maluku.

Tenaga Ahli bidang Energi Kementerian Koordinator bidang Maritim Haposan Napitupulu mengatakan lapangan migas di Malaysia lebih kecil ketimbang Blok Masela.

"Ya betul Petronas membangun Floating LNG dengan justifikasi bahwa lapangan yang dibangun Petronas itu adalah kecil dan tidak termanfaatkan selama ini," ujar Haposan, Jakarta, Jumat (11/3).

Orang lain juga bertanya?

Lebih lanjut dia menjelaskan Malaysia memilih kilang apung lantaran kesulitan membangun fasilitas pengolahan di darat (onshore). Pengaliran gas ke darat melalui pipa akan mubazir karena kecilnya lapangan migas.

"Lapangannya itu kecil dan diproyeksikan cuma 3-5 tahun. Dan kalau bangun pipa ke darat yang jauh, cuma 3-5 tahun terlalu mubazir. Jadi dibangun pakai kapal, sehinga jika migasnya sudah habis pindah lagi ke lapangan yang kecil-kecil," katanya.

Selain itu, menurut Haposan, kilang apung menjadi kebanggaan Malaysia. Sebab, fasilitas tersebut dibangun berkat kerja keras sendiri.

"Dibangun oleh Petronas sendiri, bukan oleh Shell. Sehingga poverty right atau kebanggaannya si Petronas bisa ngomong. Lain dengan Masela, Pertamina atau Indonesia tidak bisa ngomong. Shell yang sukses bangun Floating LNG."

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi

Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Mengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik
Mengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik

Mengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik

Baca Selengkapnya
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Menengok Pembangunan Alfamidi di Jagakarsa yang Mangkrak Gara-Gara Lahan Parkir
Menengok Pembangunan Alfamidi di Jagakarsa yang Mangkrak Gara-Gara Lahan Parkir

Jika proyek pengerjaan lahan parkir minimarket dilanjutkan, setidaknya ada 14 pohon yang akan ditebang.

Baca Selengkapnya
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai

Benteng Ulak Karang, aset peninggalan tentara Jepang di Padang.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya