Kilang apung Malaysia dinilai tak bisa jadi patokan Blok Masela
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Kemaritiman mengakui keberhasilan Malaysia membangun kilang apung untuk lapangan gas alam cair di lepas pantai Sarawak. Namun, itu tak bisa dijadikan patokan untuk Blok Masela di Maluku.
Tenaga Ahli bidang Energi Kementerian Koordinator bidang Maritim Haposan Napitupulu mengatakan lapangan migas di Malaysia lebih kecil ketimbang Blok Masela.
"Ya betul Petronas membangun Floating LNG dengan justifikasi bahwa lapangan yang dibangun Petronas itu adalah kecil dan tidak termanfaatkan selama ini," ujar Haposan, Jakarta, Jumat (11/3).
-
Dimana Petronas mencari blok migas di Indonesia Timur? Usai Akuisisi Masela, Petronas Incar Potensi Blok Migas Lain di Indonesia Timur PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela telah sukses mengakuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela, Maluku.
-
Kenapa pertambangan minyak di Tamiang gagal? Alhasil, bisnis tersebut tidak berjalan baik karena Tamiang bukan wilayah yang cocok untuk pertambangan.
-
Kenapa Petronas tertarik dengan blok migas di Indonesia Timur? Tak hanya Blok Masela, Petronas juga pasang mata terhadap potensi eksplorasi lain di wilayah Indonesia Timur. Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini Bin Md Yusof menuturkan, pihaknya masih meyakini dengan potensi besar di wilayah Indonesia Timur.
-
Mengapa sumur minyak di Telaga Said ditinggalkan? Berselang 30 tahun kemudian, sumur minyak mentah ini mulai ditinggalkan oleh perusahaan Belanda setelah menghasilkan jutaan barel minyak bumi yang sudah diambil dari Tanah Langkat.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
-
Dimana pertandingan berlangsung? Belanda berhadapan dengan Bosnia pada matchday pertama UEFA Nations League 2024/2025, yang berlangsung pada Minggu, 8 September 2024. Pertandingan diadakan di Stadion Phillips, di mana Belanda meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 5-2.
Lebih lanjut dia menjelaskan Malaysia memilih kilang apung lantaran kesulitan membangun fasilitas pengolahan di darat (onshore). Pengaliran gas ke darat melalui pipa akan mubazir karena kecilnya lapangan migas.
"Lapangannya itu kecil dan diproyeksikan cuma 3-5 tahun. Dan kalau bangun pipa ke darat yang jauh, cuma 3-5 tahun terlalu mubazir. Jadi dibangun pakai kapal, sehinga jika migasnya sudah habis pindah lagi ke lapangan yang kecil-kecil," katanya.
Selain itu, menurut Haposan, kilang apung menjadi kebanggaan Malaysia. Sebab, fasilitas tersebut dibangun berkat kerja keras sendiri.
"Dibangun oleh Petronas sendiri, bukan oleh Shell. Sehingga poverty right atau kebanggaannya si Petronas bisa ngomong. Lain dengan Masela, Pertamina atau Indonesia tidak bisa ngomong. Shell yang sukses bangun Floating LNG."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaMengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik
Baca SelengkapnyaKendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.
Baca SelengkapnyaJika proyek pengerjaan lahan parkir minimarket dilanjutkan, setidaknya ada 14 pohon yang akan ditebang.
Baca SelengkapnyaBenteng Ulak Karang, aset peninggalan tentara Jepang di Padang.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca Selengkapnya