Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kimia Farma akan bangun pabrik di Arab Saudi, nilai investasi tembus Rp 1 triliun

Kimia Farma akan bangun pabrik di Arab Saudi, nilai investasi tembus Rp 1 triliun gedung kimia farma. flickr.com

Merdeka.com - PT Kimia Farma (Persero) Tbk melalui anak usahanya Kimia Farma Dawaa, akan membangun pabrik farmasi dan produk kesehatan di Arab Saudi dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun. Langkah ini diambil dalam rangka ekspansi bisnis perusahaan ke kawasan Timur Tengah dan Afrika.

"Kajian bisnis pengembangan pabrik di Arab Saudi dalam proses penyelesaian. Mulai dibangun pada tahun 2020 dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2022," kata Deputi GM Kimia Farma Dawaa, Ida Rasita seperti ditulis Antara di Jakarta, Senin (5/3).

Menurut Rasita, pembangunan pabrik farmasi yang direncanakan di Kota Jedah, Arab Saudi itu merupakan rencana strategis Kimia Farma untuk melebarkan bisnis di luar negeri.

Dia menjelaskan, Kimia Farma dan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang berbasis di Arab Saudi, baru saja membentuk perusahaan patungan, Kimia Farma Dawaa. Pada perusahaan itu Kimia Farma menjadi pemegang saham mayoritas, setelah mengakuisisi sebesar 60 persen saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa) anak usaha MBM.

Penyertaan modal Kimia Farma di Dawaa mencapai 38 juta real Arab Saudi atau setara sekitar Rp 133 miliar, yang digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan.

Aksi korporasi ini sekaligus menandai mulai beroperasinya Kimia Farma Dawaa yang secara efektif pada Maret 2018.

Rasita menjelaskan, Kimia Farma Dawaa tahap awal akan fokus ke distribusi dan ritel apotek termasuk membuka gerai di dekat Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, serta mendukung layanan kesehatan bagi jamaah haji dan umrah.

Namun dalam jangka panjang Kimia Farma Dawaa dibuka kesempatan untuk membangun pabrik farmasi di Arab Saudi. "Pabrik kemungkinan dibangun di Jedah, selain untuk memasok produk farmasi ke negara-negara Timur Tengah, juga ditargetkan untuk ekspor ke negara-negara Afrika," ujarnya.

Dia menjelaskan, industri farmasi di sektor hulu di Arab Saudi agak terlambat berkembang, sehingga negara itu membuka dan mempermudah izin penanaman modal untuk investasi. "Alasan Arab Saudi membuka peluang investasi Kimi Farma di negara itu adalah jaminan halal, seiring dengan Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," ujar Rasita.

Dengan begitu, sertifikasi halal dari negara-negara importir bisa lebih mudah dikeluarkan seperti bagi negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI). "Negara-negara Teluk, OKI belanja untuk perawatan tubuh dan komestik termasuk jaminan kesehatan sudah sangat bagus. Pasar yang besar ini menjadi target ekspansi Kimia Farma," tegasnya.

Saat ini disebutkan, hanya tujuh perusahaan manufaktur farmasi yang berdiri di Arab Saudi. Dengan membangun pabrik farmasi di Arab Saudi, Kimia Farma Dawaa juga bisa memperluas pasar produksi ke negara-negara di kawasan Timur Tengah, termasuk ekspor ke negara-negara Afrika.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Korea Buka Pabrik Petrokimia di Cilegon, Bisa Serap 1.300 Tenaga Kerja
Korea Buka Pabrik Petrokimia di Cilegon, Bisa Serap 1.300 Tenaga Kerja

Pabrik petrokimia ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak Rp30,8 triliun per tahun.

Baca Selengkapnya
Pupuk Kaltim Gelontorkan Rp15,04 Triliun untuk Bangun Pabrik di Papua
Pupuk Kaltim Gelontorkan Rp15,04 Triliun untuk Bangun Pabrik di Papua

PT Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat yang akan ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia

Jokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.

Baca Selengkapnya
Industri Petrokimia Bernilai Rp59 Triliun di Cilegon akan Produksi Komersial pada Maret 2025
Industri Petrokimia Bernilai Rp59 Triliun di Cilegon akan Produksi Komersial pada Maret 2025

Proyek PT LCI mencakup pembangunan fasilitas petrokimia untuk memproduksi polypropylene serta produk hilir lainnya seperti butadiene, dan BTX.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tawarkan Investor Garap 1 Juta Ha Lahan di Papua untuk Swasembada Gula
Pemerintah Tawarkan Investor Garap 1 Juta Ha Lahan di Papua untuk Swasembada Gula

Tujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pabrik Lotte Chemical di Cilegon Beroperasi Maret 2025, Menteri Rosan: Bakal Serap 1.300 Tenaga Kerja
Pabrik Lotte Chemical di Cilegon Beroperasi Maret 2025, Menteri Rosan: Bakal Serap 1.300 Tenaga Kerja

Ketika pembangunan PT LCI ini selesai ditargetkan bisa menyerap 1.300 tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024
Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024

Untuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.

Baca Selengkapnya
Wujudkan Konstruksi Fase Keempat Tahun 2025, PT Nippon Shokubai Indonesia Kucurkan Rp1,69 T
Wujudkan Konstruksi Fase Keempat Tahun 2025, PT Nippon Shokubai Indonesia Kucurkan Rp1,69 T

PT Nippon Shokubai Indonesia menjadi salah satu contoh sukses bagaimana perusahaan Jepang terus memperkuat kehadirannya di Indonesia melalui investasi.

Baca Selengkapnya
Korea Investasi Bangun Pabrik, Menteri Rosan: Untuk Tekan Impor Petrokimia
Korea Investasi Bangun Pabrik, Menteri Rosan: Untuk Tekan Impor Petrokimia

30 persen produk hasil pabrik Lotte Chemical Indonesia ditujukan untuk ekspor.

Baca Selengkapnya
Mangkrak 8 Tahun, Pabrik Petrokimia Milik Lotte Akhirnya Beroperasi Tahun Depan
Mangkrak 8 Tahun, Pabrik Petrokimia Milik Lotte Akhirnya Beroperasi Tahun Depan

Sejak 2019, Korea telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.

Baca Selengkapnya
Realisasi Investasi di Tarakan Sentuh Rp 8,4 Triliun
Realisasi Investasi di Tarakan Sentuh Rp 8,4 Triliun

Hingga triwulan kedua di 2024, realisasi investasi di Kota Tarakan telah tembus diangka Rp 8,4 triliun

Baca Selengkapnya
Pertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Baru Terbesar di Indonesia
Pertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Baru Terbesar di Indonesia

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.

Baca Selengkapnya