Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kimia Farma Alihkan Saham Anak Usaha Senilai Rp1,8 Triliun, Ini Tujuannya

Kimia Farma Alihkan Saham Anak Usaha Senilai Rp1,8 Triliun, Ini Tujuannya gedung kimia farma. flickr.com

Merdeka.com - PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengalihkan saham anak usahanya PT Kimia Farma Apotek (KFA) senilai Rp1,86 triliun. Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan dua investor yaitu PT Akar Investasi Indonesia (AII) yang merupakan anak perusahaan Indonesia Investment Authority (INA) dan CIZJ Limited yang merupakan anak perusahaan Silk Road Fund Co., Ltd. untuk berinvestasi pada anak usaha PT Kimia Farma Apotek (KFA).

Investasi secara langsung tersebut mencapai Rp1,86 triliun melalui pengambilalihan sebagian saham KFA milik KAEF senilai Rp460 miliar dan pengambilan saham baru KFA dengan nilai Rp1,4 triliun.

Investasi itu untuk mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis di mana KFA akan melakukan pengembangan usaha ke depan melalui new bussiness model with digitalization, dengan melakukan kombinasi offline dan online store dengan strategi omnichannel, integrasi apotek-klinik-lab diagnostika, serta new digital channel.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama mengatakan, saat ini, jumlah outlet eksisting yang dimiliki adalah sebanyak 1.195 apotek, 410 klinik, dan 72 laboratorium klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut David, pengembangan layanan apotek dan klinik terus dilakukan dengan melihat peluang pasar yang ada.

"Kimia Farma menetapkan pelaksanaan pengembangan melalui Partnership Strategy dengan perusahaan rekanan bisnis seperti AII dan CIZJ yang dapat memberikan manfaat untuk dapat mengembangkan operational excellence & service experience dengan demikian KFA dapat menciptakan nilai keunggulan," ujar David dikutip dari Antara, Sabtu (31/12).

Pengembangan Bisnis

Dengan bergabungnya AII dan CIZJ dengan Kimia Farma dapat mendukung pengembangan bisnis Kimia Farma agar terus memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.

Penandatanganan akta jual beli itu sendiri merupakan lanjutan dari acara penandatangan Conditional Share Subscription and Purchase Agreement pada 13 November 2022 lalu.

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Kimia Farma David Utama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari, jajaran Direksi KFA, serta dari INA, AII, SRF dan CIZJ.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bos Kimia Farma Blak-Blakan Ungkap Penyebab Kerugian Fantastis Perusahaan
Bos Kimia Farma Blak-Blakan Ungkap Penyebab Kerugian Fantastis Perusahaan

Perusahaan mengambil beberapa langkah untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja dan fundamental bisnis Perseroan.

Baca Selengkapnya
Kimia Farma Berhasil Bukukan Pendapatan Kuartal I Sebesar Rp4,95 Triliun
Kimia Farma Berhasil Bukukan Pendapatan Kuartal I Sebesar Rp4,95 Triliun

Pendapatan pada semester I tahun ini, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Anak Usaha Kimia Farma Rekayasa Laporan Keuangan
Terungkap, Anak Usaha Kimia Farma Rekayasa Laporan Keuangan

Bentuk rekayasa keuangan yang diduga dilakukan oleh anak usaha Kimia Farma yaitu seakan-akan hasil penjualan atau distribusi berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024
Target Jadi Perusahaan Global, Kimia Farma Apotek Bakal IPO Usai Pemilu 2024

Untuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
RUPSLB Gunung Raja Paksi Putuskan Lepas Saham Anak Usaha ke Tiga Investor Strategis
RUPSLB Gunung Raja Paksi Putuskan Lepas Saham Anak Usaha ke Tiga Investor Strategis

Penjualan saham ini tidak hanya akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, tetapi juga memperluas jaringan bisnis.

Baca Selengkapnya
Indofarma Terjerat Utang Pinjol Rp1,26 Miliar, Katanya Bukan Untuk Perusahaan?
Indofarma Terjerat Utang Pinjol Rp1,26 Miliar, Katanya Bukan Untuk Perusahaan?

Ada indikasi pengeluaran dana dan pembebanan biaya tanpa dasar transaksi yang berindikasi kerugian Indofarma Global Medika sekitar Rp24 miliar.

Baca Selengkapnya
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan

Kapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.

Baca Selengkapnya
Sah, Pemegang Saham Setuju Pemecahan Saham Bank BNI Rasio 1:2
Sah, Pemegang Saham Setuju Pemecahan Saham Bank BNI Rasio 1:2

Nilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Investasi Kuartal III-2023 Tembus Rp374,4 Triliun Didominasi Modal Asing
Memasuki Tahun Politik, Investasi Kuartal III-2023 Tembus Rp374,4 Triliun Didominasi Modal Asing

Sumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).

Baca Selengkapnya
Shell Jual Blok Masela Rp 4,87 T, Pertamina Borong Saham 20 Persen
Shell Jual Blok Masela Rp 4,87 T, Pertamina Borong Saham 20 Persen

Shell merilis nilai peralihan hak partisipasi, atau participating interest (PI) 35 persen di proyek Blok Masela kepada Pertamina dan Petronas.

Baca Selengkapnya
Hak Karyawan Indofarma Senilai Rp95 Miliar Belum Dipenuhi, Erick Thohir Ambil Langkah Ini
Hak Karyawan Indofarma Senilai Rp95 Miliar Belum Dipenuhi, Erick Thohir Ambil Langkah Ini

Sejumlah karyawan Indofarma dilaporkan harus berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Selengkapnya