Kimia Farma bangun pabrik bahan baku obat pertama di Indonesia
Merdeka.com - PT Kimia Farma (Persero) Tbk bekerja sama dengan Sungwun Pharmacopia, perusahaan farmasi asal Korea Selatan, membangun pabrik bahan baku obat pertama di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri obat dalam negeri. Pabrik ini menelan biaya investasi Rp 132 miliar.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik bahan baku obat tersebut dilakukan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman, Kepala BPOM Penny Lukito dan Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf, di Kawasan Industri Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Dilansir dari Antara, Rusdi Rosman menyebutkan pabrik bahan baku obat akan dibangun secara bertahap di atas lahan seluas enam hektare dengan tahap awal pembangunan 5.000 meter persegi. Tahap selanjutnya, lanjut dia, akan dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya untuk memenuhi kebutuhan produksi bahan baku obat.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Di mana Bio Farma didirikan? Tahun 1923, lembaga dipindahkan ke Bandung di lokasi yang saat ini menjadi gedung Heritage Bio Farma dan menambah objek penelitiannya dengan serum ular berbisa.
-
Mengapa pabrik kina Bukit Unggul dibangun? Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda gencar menanam dan memproduksi olahan kina guna mengantisipasi serangan nyamuk Malaria yang sempat memakan korban ribuan warga Eropa di Batavia tahun 1800-an.
-
Apa yang diproduksi di pabrik narkoba di Malang? Para pelaku memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xana.
-
Kapan pabrik kina Bukit Unggul mulai beroperasi? Berdasarkan arsip sejarah, pabrik kina Bukit Unggul diketahui mulai beroperasi setelah masa penanaman kina massal diberlakukan di Jawa Barat, abad ke 19.
-
Kapan pabrik narkoba di Malang beroperasi? Fasilitas ilegal ini diduga sudah beroperasi kurang lebih 2 bulan.
Pabrik tersebut dibangun sesuai dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan diperkirakan akan selesai pada akhir 2017. "Adapun untuk komersialisasi hasil produksi Bahan Baku Obat Aktif (API) ini direncanakan pada awal 2018," ujarnya.
Jenis bahan baku obat yang akan diproduksi berjumlah delapan item yaitu Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin, Pantoprazole, Esomeprazole, Rabeprazole, Clopidogrel dan Sarpogrelate dengan total kapasitas produksi 30 ton per tahun.
"Produksi delapan bahan baku obat tersebut untuk memenuhi 100 persen kebutuhan seluruh industri farmasi di Indonesia dan selebihnya untuk pasar ekspor," jelasnya.
Pabrik Kimia Farma juga akan memproduksi tujuh jenis bahan baku yang dapat digunakan untuk kosmetika dan suplemen makanan (High Function Chemical, HFC) dengan seluruh hasil produk akan diekspor ke Korea, Jepang dan Amerika.
"Kebutuhan bahan baku obat ada 2.200 lebih, kita buat 15 (jenis), tahun berikutnya akan ada 20 (jenis) lagi," kata Rusdi.
Pengembangan pabrik bahan baku obat Kimia Farma akan dilakukan pada tahun-tahun berikutnya dengan menambah total 40 jenis bahan baku obat yang akan diproduksi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
30 persen produk hasil pabrik Lotte Chemical Indonesia ditujukan untuk ekspor.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaPabrik petrokimia ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak Rp30,8 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaPabrik katalis ini akan menjadi industri yang ramah lingkungan, mendukung pengembangan green fuel.
Baca SelengkapnyaDalam operasinya, pabrik PepsiCo akan menerapkan prinsip berkelanjutan dengan menggunakan 100 persen sumber listrik terbarukan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyambut baik rencana pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, pemerintah terus menggencarkan transformasi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaSejak 2019, Korea telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaProses pembangunan pabrik dalam waktu 10 bulan pascapenandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaHal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Baca Selengkapnya