Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kinerja Freeport turun, ketimpangan kaya-miskin Papua ikut menyempit

Kinerja Freeport turun, ketimpangan kaya-miskin Papua ikut menyempit PT Freeport. REUTERS/Muhammad Yamin

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk kaya-miskin (gini ratio) di Papua Barat sebesar 0,373. Padahal, pada September 2015, provinsi ini menjadi tingkat ketimpangan tertinggi, yakni sebesar 0,428.

Kepala BPS, Suryamin menduga, penurunan ketimpangan kaya-miskin di Papua karena pengeluaran masyarakat kaya di sana menurun. Penurunan ini disebabkan melemahnya perekonomian. Salah satunya juga disebabkan karena pengaruh Freeport yang menurunkan pendapatan masyarakat perkotaan.

"Penurunan ini bisa karena ekonomi global sedang tidak bagus, itu menyebabkan pendapatan kelompok atasnya menurun. Sementara masyarakat rendah masih stabil bahkan naik. (Karena Freeport) Kami menduga juga karena itu," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (19/8).

Orang lain juga bertanya?

Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Sosial, M. Sairi Hasbullah mengatakan, tingginya ketimpangan di Papua Barat pada September 2014 dikarenakan adanya jarak yang besar antara penduduk modern atau yang bekerja di industri tambang dan pemerintahan, dengan masyarakat tradisional.

"Kalau di Papua Barat ada sektor modern, seperti Freeport. Sedangkan di bawahnya sangat tradisional sekali sehingga ada gap yang besar antara yang bekerja di pemerintahan dengan masyarakat awam," kata Sairi di Gedung BPS, Jakarta, Senin (18/4).

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan akan mengumpulkan seluruh jajaran pejabat eselon I Kementerian ESDM guna menindaklanjuti proses divestasi PT Freeport Indonesia. Sebab, sampai saat ini pria yang juga Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini mengaku belum mendapat kabar terakhir soal divestasi Freeport.

Saya akan menunggu laporan dari Pak Dirjen (Mineral dan Batu Bara) mungkin kalau bisa paling lambat besok setelah upacara 17-an, saya mau dibrief," ucap Menko Luhut di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/8).

"Saya belum update yang terakhir, belum sempat tadi tanya karena waktunya mepet. Saya mau dengar laporannya karena saya juga mengerti masalah itu sewaktu saya menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP)," tambahnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Jumlah Orang Miskin di Semua Pulau Indonesia Alami Penurunan, Kecuali Sulawesi
Jumlah Orang Miskin di Semua Pulau Indonesia Alami Penurunan, Kecuali Sulawesi

Peningkatan penduduk miskin di Sulawesi disebabkan rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis

Hasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.

Baca Selengkapnya
NTB Jadi Satu-Satunya Daerah dengan Pertumbuhan Negatif, Ini Penyebabnya
NTB Jadi Satu-Satunya Daerah dengan Pertumbuhan Negatif, Ini Penyebabnya

Berbeda dengan ekonomi di Nusa Tenggara Timur yang tumbuh positif sebesar 0,09 persen, juga ekonomi di Bali sebesar 2,59 persen.

Baca Selengkapnya
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali
Miris Nasib Buruh Nikel di Morowali

Temuan Rasamala Hijau dan Trend Asia mengungkap mirisnya hidup buruh di Proyek Strategis Nasional.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan

Daerah-daerah yang memiliki PAD tinggi karena pihak swasta dalam daerah tersebut bergeliat dan hidup.

Baca Selengkapnya
Ketimpangan Masyarakat Kaya dan Miskin di Indonesia Naik di Maret 2023, Kenapa?
Ketimpangan Masyarakat Kaya dan Miskin di Indonesia Naik di Maret 2023, Kenapa?

Tingkat ketimpangan pengeluaran si-kaya dan miskin yang diukur menggunakan rasio gini naik menjadi 0,388 pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Industri Tambang Tak Bikin Untung Masyarakat, Ini Buktinya
Industri Tambang Tak Bikin Untung Masyarakat, Ini Buktinya

Perbaiki tata kelola sektor pertambangan dan meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat lokal.

Baca Selengkapnya
Andika di Debat Pilkada Jateng: Indeks Pelayanan Publik 3 Tahun Terakhir Memburuk
Andika di Debat Pilkada Jateng: Indeks Pelayanan Publik 3 Tahun Terakhir Memburuk

Andika membuka data, ada 10,47 persen warga di Jateng miskin. Menurutnya, hal itu perlu ditekan sampai dengan nol.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi Covid-19
Data BPS: Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi Covid-19

Namun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Kritik Nota Keuangan Jokowi, Beban Gaji PNS Era Prabowo Naik Bansos Turun
VIDEO: PDIP Kritik Nota Keuangan Jokowi, Beban Gaji PNS Era Prabowo Naik Bansos Turun

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengkritik postur belanja negara era Prabowo Subianto yang disusun oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya