Kinerja Masih Negatif, PT Timah Putuskan Tak Bagi Dividen
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Timah Tbk memutuskan tidak membagikan dividen dari laba karena perusahaan membukukan hasil kinerja yang negatif.
"Kalau agenda ketiga ini tidak ada pembagian laba," kata Direktur Utama PT Timah Tbk, Riza Pahlevi Tabrani dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (6/4).
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko, PT Timah Tbk, Wibisono menjelaskan, tahun 2020 perusahaan masih mencatatkan pembukaan negatif. Namun secara fundamental terjadi beberapa perbaikan, baik dari neraca perdagangan maupun arus kas.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kenapa PT Timah rugi tahun 2023? 'Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali,' kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4). Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Kapan PT Timah rugi Rp450 miliar? Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar. Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
"Kami masih membukukan negatif tapi kita mengalami perbaikan secara fundamental," kata Wibisono.
Kerugian yang dialami perusahaan pun semakin mengecil. Sehingga meskipun tidak mencatat laba, namun kondisi keuangan perusahaan diklaim semakin membaik.
"Jadi ini perbaikan masih baik. Tahun 2021 ini semoga bisa lebih baik dari 2020," harapnya.
Untuk itu, tahun ini perseroan menargetkan mengolah 30 ribu ton bijih timah untuk dijadikan 34 ribu logam. Penjualan logam tahun 2021 ini ditargetkan mencapai 31 ribu ton logam.
"Tahun ini perseroan bisa produksi minimal 30 ribu ton pertahun. Logamnya dari inventori (hasil produksi) yang ada atau dari slak. Produksi logam 34 ribu dan penjualannya 31 ribu ton," kata Wibisono.
Upaya pengelolaan bijih timah juga akan diperluas dengan melakukan eksplorasi di laut. Sebab selama ini pengolahan bijih timah 70 persen beras dari daratan dan 30 persen dari galian di laut.
Perseroan menginginkan porsi pengolahan bijih timah dari dasar laut. Dari upaya ini diharapkan hasil tambang dari laut bisa tumbuh sekitar 10 persen. "Ke depan kontribusi dari laut meningkat sekitar 10 persen," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaSementara dari sisi aset, perusahaan multifinance ini mencatat pada periode 2023 terjadi peningkatan 12,48 persen menjadi Rp1,80 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.
Baca SelengkapnyaNPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaDalam rapat bersama Komisi VI DPR, jajaran direksi PT Timah menjelaskan laporan keuangan. Namun anggota komisi tidak puas.
Baca SelengkapnyaKinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaBFI Finance telah menyusun sejumlah strategi untuk mendukung target pertumbuhan bisnis pada 2025.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaPertamina tetap mempertahankan performa keuangan meskipun menghadapi dinamika pasar.
Baca Selengkapnya