Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kinerja moncer, Pertamina dinilai layak pimpin holding energi

Kinerja moncer, Pertamina dinilai layak pimpin holding energi Gedung Pertamina. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pertamina dinilai sangat layak menjadi perusahaan induk (holding) BUMN Energi mengingat pencapaian kinerja perusahaan yang semakin cemerlang serta kondisi keuangan sangat sehat. Kinerja Pertamina lebih moncer dibanding BUMN asal Malaysia, Petronas yang mengalami penurunan kinerja hingga 68 persen.

Seperti diketahui, Pertamina memperoleh laba bersih sebesar USD 1,83 miliar pada semester I-2016. Naik 221 persen ketimbang periode sama tahun lalu. Kondisi tersebut, ditopang oleh peningkatan kinerja operasi dan efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan perusahaan.

"Kondisi Pertamina memang sangat baik dan sehat. Baik dilihat dari sisi keuangan, kinerja, dan efisiensi, semua bagus. Pertamina memang layak membawahi PGN dalam holding," kata pengamat BUMN, Said Didu seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (26/8).

Di antara ratusan BUMN di Indonesia, katanya, tahun ini hanya Pertamina yang masuk ke dalam deretan 500 perusahaan elit dunia. Prestasi ini mengulang tahun sebelumnya, dimana Pertamina juga masuk jajaran perusahaan terkemuka dunia.

"Laba Pertamina memang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dan saat ini, laba Pertamina setara dengan 30 persen laba seluruh BUMN di Tanah Air," tegasnya.

Said Didu menambahkan Pertamina merupakan penyumbang terbesar dividen BUMN. Selain itu, Pertamina juga merupakan penyumbang pajak terbesar.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan peran BUMN sangat besar di Indonesia. Selain mengelola sumber daya alam, BUMN juga menjadi lokomotif penggerak roda perekonomian nasional. Untuk itu, kata Jokowi, pembentukan induk usaha holding ini harus segera diwujudkan.

"Dan setiap tahap, mulai tahap persiapan sampai proses di korporasi harus betul-betul dikalkulasi harus dihitung dengan baik sebab holdingisasi bukan semata-mata strategi pengurangan pembiayaan suntikan PMN. Tidak, atau mekanisme pengabsahan saham negara sebagai inbreng saham yang ditunjuk sebagai induk perusahaan. Tapi harus dipahami bahwa penggabungan BUMN ini dimaksudkan untuk memperkuat peran BUMN dalam persaingan, terutama persaingan global," ujar Jokowi.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP