Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kinerja perusahaan Bakrie semakin meredup

Kinerja perusahaan Bakrie semakin meredup Gedung Bakrie. REUTERS

Merdeka.com - Tiga perusahaan Grup Bakrie , merilis kinerja kuartal III 2013. Ketiga emiten tersebut antara lain PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Dari ketiga perusahaan, hanya Energi Mega Persada yang mencetak untung.

Berdasarkan laporan keuangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Energi Mega Persada berhasil mencatat kenaikan laba 1,33 persen menjadi USD 202,91 juta. Lonjakan laba ini berasal dari hasil penjualan 10 persen saham di Blok Masela PSC ke Shell. Padahal, penjualan perusahaan hanya naik 32,76 persen menjadi USD 576,96 juta.

Kepala Riset E-Trading Securities, Betrand Reynaldi mengatakan, kinerja semua Grup Bakrie mempunyai risiko besar. Salah satunya berasal dari faktor utang. Secara keseluruhan anak usaha Grup Bakrie kesulitan membayar utangnya.

Orang lain juga bertanya?

"Itu perusahaan (ENRG) laba naiknya karena jual saham kan. Coba liat anak usaha lainnya juga alami kerugian. Kalau anak usaha Bakrie untung itu karena selama ini jual beli perusahaan bukan riil fokus bisnisnya, itu hampir semuanya. Itu bisa dilihat dari track recordnya ," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (1/11).

Bumi Resources dan Bakrie and Brothers tak seberuntung Energi Mega Persada. Dua perusahaan ini mengalami kerugian cukup signifikan. Tercatat, rugi bersih Bumi Resources di kuartal III 2013 mencapai USD 413,56 juta dari periode sama tahun lalu yang hanya USD 655,42 juta. Kerugian Bumi Resources memang mengalami penurunan 36,9 persen lantaran perusahaan berhasil menekan beban lain-lain sebesar 26,13 persen menjadi USD 671,54 juta dari periode sama tahun lalu USD 909,06 juta.

Bakrie and Brothers mencatat kerugian mencapai Rp 750,79 miliar di kuartal III 2013 dari laba sebelumnya sebesar USD 252,27 miliar. Akibatnya, pendapatan perusahaan anjlok hingga 78,84 persen menjadi hanya Rp 2,93 triliun dari sebelumnya Rp 13,85 triliun. Penurunan laba ini disebabkan perusahaan mengalami rugi kurs sebesar Rp 823,82 miliar di kuartal III 2013 dari periode sama tahun lalu Rp 151,01 miliar atau naik mencapai 81,6 persen.

Berangkat dari kinerja tiga perusahaan Grup Bakrie ini, Betrand melihat ada beberapa faktor utama yang membuat kinerja perusahaan Bakrie melempem. Salah satunya dari penurunan harga komoditas sehingga menyebabkan kenaikan biaya baik dari sisi tenaga kerja, operasional. Belum lagi, hampir semua anak perusahaan Bakrie mempunyai suku bunga yang tinggi, faktor ini salah satunya menyebabkan tidak tuntasnya utang perusahaan.

"Mereka selalu menambah utang dengan jual aset, itu tidak menjadi perusahaan kuat, yang ada utang tambah karena suku bunganya hingga 21 persen. Maka yang harus ditelusuri itu bagaimana good governance nya, itu tidak ada perbaikan dari dulu sampai sekarang," ungkap dia.

Dia menilai perusahaan Grup Bakrie bisa saja menjadi perusahaan yang kuat asalkan ada perbaikan pengelolaan yang lebih dalam. Dia mencontohkan, Bakrie Telcom dan VIVA.

"Esia (Bakrie Telcom) itu ke depannya bagus karena kompetisinya gampang dibandingkan perusahaan telekomunikasi lainnya sedangkan VIVA itu juga bagus, perusahaan media banyak demand-nya," jelasnya.

Kemungkinan jika benar good governance Grup Bakrie ini buruk maka para investor dimungkinkan enggan menanamkan modalnya ke perusahaan. Dia mencontohkan, dibandingkan perusahaan Astra dan Bakrie yang sama-sama memiliki perusahaan CPO tapi selama ini para investor hanya lebih mempercayai Astra.

"Mereka punya perusahaan CPO, Astra (AALI) dan Bakrie (UNSP) tapi percaya deh pasti investor ke Astra. Bakrie itu sudah jelek namanya dari dulu, lalu para investor larinya ke Astra karena memiliki good governance yang lebih bagus," tegas dia.

Untuk itu, bagaimana kinerja Grup Bakrie ke depannya dipastikan semakin meredup. "Ya sampai saat ini tidak ada perbaikan, pesimis akan cemerlang lah," tutupnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data OJK: Sisa Utang BUMN Karya ke Bank Himbara Tembus Rp78 Triliun
Data OJK: Sisa Utang BUMN Karya ke Bank Himbara Tembus Rp78 Triliun

Data OJK: Sisa Utang BUMN Karya ke Bank Himbara Tembus Rp78 Triliun

Baca Selengkapnya
Utang Satu Perusahaan BUMN Ini Tak Kunjung Lunas Meski Sudah PKPU
Utang Satu Perusahaan BUMN Ini Tak Kunjung Lunas Meski Sudah PKPU

Ada 6 BUMN yang dipersempit skala operasinya sebagai bentuk penyelesaian utang-utang masa lalu.

Baca Selengkapnya
Melihat Gurita Bisnis Sritex, Raksasa Tekstil pada Zamannya yang Terlilit Utang Rp25 Triliun
Melihat Gurita Bisnis Sritex, Raksasa Tekstil pada Zamannya yang Terlilit Utang Rp25 Triliun

Berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.

Baca Selengkapnya
Bukan Soal Upah, Ternyata Ini Biang Keladi PT Sritex Bangkrut
Bukan Soal Upah, Ternyata Ini Biang Keladi PT Sritex Bangkrut

KSPI telah membentuk Posko Orange untuk mengadvokasi ribuan karyawan Sritex.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Akar Masalah BUMN Indofarma Hingga Tak Mampu Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024
Ternyata Ini Akar Masalah BUMN Indofarma Hingga Tak Mampu Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024

Arya menjelaskan, tagihan yang tidak pernah diterima oleh Indofarma ini menyebabkan Indofarma kesulitan untuk membayar gaji karyawan sejak Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Dulu Kaya Raya, Pengusaha Ini Mendadak Bangkrut dan Hidup Miskin
Dulu Kaya Raya, Pengusaha Ini Mendadak Bangkrut dan Hidup Miskin

Holmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.

Baca Selengkapnya
Iwan Lukminto Ungkap Kondisi Sritex: Perusahaan Normal, PHK itu Tabu
Iwan Lukminto Ungkap Kondisi Sritex: Perusahaan Normal, PHK itu Tabu

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit berdasarkan putusan sidang di Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023

Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tangis Pegawai BUMN di DPR, Tak Bisa Beli Beras Akibat Indofarma Nunggak Gaji Rp95 Miliar
VIDEO: Tangis Pegawai BUMN di DPR, Tak Bisa Beli Beras Akibat Indofarma Nunggak Gaji Rp95 Miliar

Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR RI

Baca Selengkapnya
Perusahaan Udang Terafiliasi Kaesang Rugi Rp240,67 Miliar, Belum Bayar Gaji Karyawan Selama 4 Bulan
Perusahaan Udang Terafiliasi Kaesang Rugi Rp240,67 Miliar, Belum Bayar Gaji Karyawan Selama 4 Bulan

Adapun, perusahaan yang dimaksud ialah PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP). Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan dan pengekspor udang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Ibas Anak SBY Minta Erick Thohir Kurangi 'Lemak', BUMN Karya Telat Bayar Utang!
VIDEO: Tegas Ibas Anak SBY Minta Erick Thohir Kurangi 'Lemak', BUMN Karya Telat Bayar Utang!

Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengingatkan Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan BUMN belakangan ini

Baca Selengkapnya