Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kinerja PPN Indonesia Masih Kalah Dibanding Singapura dan Argentina

Kinerja PPN Indonesia Masih Kalah Dibanding Singapura dan Argentina ilustrasi pajak. ©Istimewa

Merdeka.com - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan kinerja PPN Indonesia masih berada di bawah rata-rata beberapa negara di dunia. Sehingga diperlukan optimalisasi penerimaan PPN dengan baik melalui perbaikan regulasi maupun administrasi.

"Collection efisiensi PPN kita di ASEAN masih standar kita belum di atas, masih di bawah beberapa negara dan cenderung stagnan. Jadi ini menunjukkan kinerja PPN ada potensi tapi ada yang belum bisa dipungut, karena ada beberapa hal tadi ada pengecualian, ada administrasi yang belum baik dan sebagainya," kata Yustinus dalam Webinar Nasional Dampak RUU PPN terhadap Industri Strategis Nasional, Kamis (1/7).

Dia menjelaskan, kinerja PPN Indonesia masih di angka 63,58 persen, sedangkan jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura kinerja PPN-nya sudah di angka 92,69 persen. Selain itu, kinerja PPN Indonesia juga masih kalah dibanding Afrika Selatan di 70,24 persen dan Argentina di 83,71 persen.

Orang lain juga bertanya?

Meski begitu, jika dibandingkan rata-rata negeri Meksiko 37,88 persen dan Turki 46,96 persen, Indonesia lebih baik.

Padahal, dalam beberapa dekade terakhir, tren global menunjukkan kenaikan tarif PPN dan adanya penurunan tarif PPH Badan. Rata-rata tarif PPh Badan secara global turun dari 31,5 persen di tahun 2006 menjadi 26,5 persen di tahun 2019.

Sebaliknya, tarif PPN terus mengalami kenaikan. Rata-rata tarif PPN pada tahun 2006 meningkat dari 13,8 persen menjadi 15,41 persen di tahun 2019.

"Tren Global tarif PPN itu meningkat rata-rata tarif dunia itu sekarang 15,41 persen. Indonesia masih tarif 10 persen. Sedangkan rata-rata tarif PPH terutama PPH badan itu turun cukup signifikan turunnya dari 31 persen ke 26 persen dalam waktu sekitar 15 tahun terakhir," ujarnya.

Bahkan secara global Indonesia masih berada pada posisi tengah-tengah terkait tarif PPN. Dimana ada 104 negara yang PPN nya di atas 11 persen dan 24 negara tarif di atas 20 persen, sedangkan Indonesia PPN-nya masih 10 persen sama dengan 21 negara lain.

Disamping itu, Pemerintah diberbagai negara mulai mencari pos lain sebagai sumber penerimaan negara yang dapat diandalkan. Dalam hal ini, PPN dijadikan solusi oleh beberapa negara sebagai sumber penerimaan utama. "Namun demikian, PPN tidak bisa berdiri sendiri, regresivitas PPN perlu dikurangi salah satunya melalui kebijakan multi tarif," jelasnya.

Oleh karena itu, saat ini Pemerintah sedang memetakan skema apa yang sesuai bagi Indonesia untuk PPN ini kedepannya. Menurutnya masih banyak ruang optimalisasi penerimaan PPN yang dapat dilakukan. Pemerintah tidak akan menerapkan kenaikan tarif PPN dalam waktu dekat.

"Dan kita akan memperhitungkan pemulihan ekonomi pandemi pasti tidak mungkin diterapkan dalam waktu dekat," pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada

Pemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.

Baca Selengkapnya
Prabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia
Prabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia

"Apa kita lebih bodoh dari orang Thailand, apa kita lebih bodoh atau kita lebih malas," kata Prabowo.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Terungkap Bisnis Logistik Indonesia Masih Kalah dari Malaysia, Thailand dan Singapura
Terungkap Bisnis Logistik Indonesia Masih Kalah dari Malaysia, Thailand dan Singapura

Kinerja sektor logistik Indonesia kalah dari negara tetangga, meski pemerintah sudah mendorong perluasan digitalisasi sektor ini secara menyeluruh.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak 2023 Diprediksi Lampaui Target Rp1.818,2 Triliun
Penerimaan Pajak 2023 Diprediksi Lampaui Target Rp1.818,2 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Naikkan Rasio Pajak Jadi 16 Persen, Begini Langkah Bakal Ditempuh
Prabowo Ingin Naikkan Rasio Pajak Jadi 16 Persen, Begini Langkah Bakal Ditempuh

Prabowo menilai, rasio pajak indoensia masih jauh lebih rendah dibanding negara-negara tetangga, semisal Malaysia, Thailand hingga Kamboja.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024

Pajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya

Untuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru.

Baca Selengkapnya
Naikkan Credit Rating, Prabowo Ingin Utang dengan Bunga Rendah
Naikkan Credit Rating, Prabowo Ingin Utang dengan Bunga Rendah

Pencapaian credit rating Indonesia saat ini masih relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112

Baca Selengkapnya