Kini menabung tak menjamin bisa bikin kaya
Merdeka.com - Tingkat pemahaman masyarakat Indonesia soal investasi saat ini dinilai masih minim. Mereka lebih suka menabung ketimbang investasi. Padahal, jika hanya mengandalkan tabungan, masyarakat akan merugi.
Founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan minimnya tingkat pemahaman dan ketertarikan masyarakat soal investasi terlihat dari jumlah persentase kinerja investasi.
"Indonesia ketinggalan dibanding negara lain seperti Thailand, Amerika Serikat dan Malaysia. Jumlah dana kelola reksadana hanya 2,2 persen, investasi reksadana 0,1 persen. Sementara, di Amerika Serikat 8 persen, Malaysia sudah 51 persen, Thailand sudah 20 persen," ujarnya saat acara 'InvestDay 2015' di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (17/9).
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Apa itu bunga pinjaman? Bunga pinjaman merupakan biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam ketika mengambil pinjaman dari lembaga keuangan.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
Padahal, Karaniya menyebutkan, tingkat inflasi terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut diikuti dengan semakin melambungnya biaya hidup seperti dana pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Sementara, menyimpan uang di bank, bunga yang didapat sangat rendah.
"Menabung faktanya sekarang bukan lagi pangkal kaya dengan hanya menabung di bank, uang kita tergerus setiap hari. Deposito bunganya 6,3 persen sementara inflasi 6,8 persen jadi bunga deposito yang diberikan ke kita tidak bisa mengalahkan inflasi artinya kekayaan kita semakin berkurang," jelas dia.
Untuk itu, kata dia, perlu edukasi keuangan yang intensif kepada masyarakat agar sadar investasi. Hal ini untuk membuat masa depan lebih terjamin.
"Kalau kita menabung di bank hanya 2 persen, bunga admintrasi dan PPN 20 persen, ini fakta mengiriskan, masyarakat Indonesia masih suka menabung, sementara ada pilihan lain berinvestasi menawarkan imbal hasil yang bisa mengalahkan inflasi," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPemikiran yang harus dihindari agar keuangan Anda tetap stabil,
Baca SelengkapnyaIdeal menabung sejatinya menyesuaikan kondisi keuangan terkini.
Baca SelengkapnyaSebelum memutuskan mendepositkan dana Anda, sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian deposito dan jenis-jenisnya.
Baca SelengkapnyaUntuk mencetak sebuah mata uang harus didahului dengan perencanaan uang Rupiah
Baca SelengkapnyaSaldo tabungan orang super kaya tersebut naik 6,79 persen (yoy) per Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnya