Kisah Andi olah minyak jelantah hingga jadi bahan bakar biodiesel
Merdeka.com - Andi Hilmy Mutawakkil berhasil tampil sebagai pemenang pertama program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) kategori bidang usaha sosial. Andi melalui perusahaannya CV Garuda Energi Nusantara (Gen-Oil) berhasil memberdayakan para preman di pasar tempat tinggalnya menjadi karyawan.
Usaha yang dikelola Andi adalah pengolahan bahan bakar ramah lingkungan. Mahasiswa Universitas Negeri Makassar ini berhasil mengolah minyak jelantah (minyak sisa penggorengan) menjadi bahan bakar biodiesel, sebuah terobosan baru.
Andi mengaku, dia mulai terinspirasi mencari alternatif baham bakar setelah pada sekitar tahun 2011 silam Indonesia mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan antrean di beberapa wilayah bisa sampai berpuluh-puluh kilometer hanya untuk membeli BBM.
-
Bagaimana wirausahawan mencapai hasil? Wirausahawan yang berhasil tidak hanya terpaku pada proses, tetapi juga sangat memperhatikan hasil akhir dari setiap usaha yang dilakukan.
-
Apa yang diraih Wiwit Nurhidayah di usia muda? Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun, Ini Kisah Wiwit Nurhidayah yang Menginspirasi Wiwit tak menyangka bisa meraih gelar Doktor di usia yang masih muda. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Wiwit Nurhidayah berhasil menyelesaikan studi doktoral dengan predikat pujian alias cumlaude.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Bagaimana BSI bantu para pemenang Talenta Wirausaha? Nantinya para pemenang akan mendapat pendampingan, pelatihan untuk peningkatan kualitas, strategi produksi hingga pemasaran dan mendapat kesempatan untuk mengakses ke end user.
-
Bagaimana Andi memberikan modal usaha kepada emak-emak? Mereka dikumpulkan dan diberikan kesempatan untuk berbicara kepada pensiunan jenderal tersebut tentang keluhan masing-masing. Beberapa emak-emak mengaku bahwa mereka ingin sekali berusaha namun memiliki kendala pada sektor permodalan. Maka dari itu, Andi menawarkan untuk memberikan modal kepada mereka dan diterima.
-
Mengapa Bank Jatim mendukung UMKM binaan di Misi Dagang Bengkulu? 'Keikutsertaan Misi Dagang selama ini menjadi bentuk komitmen bankjatim yang tidak hanya support di bidang pendanaan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Bengkulu kali ini,' paparnya.
Pada saat itu, Andi yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), merasa terdorong motivasinya untuk mencari solusi yang bisa memecahkan permasalahan tersebut.
"Mahasiswa yang seharusnya bisa memberi solusi perubahan malah hanya mampu berpangku tangan dan berdemonstrasi saja, tidak memiliki kontribusi solusi. Akhirnya saya mencari solusi untuk permasalahan ini dari apa yang kita bisa. Akhirnya kita mencoba meneliti berbagai macam jenis energi sampai akhirnya kami mengembangkan biodesel dari jelantah," kata Andi, Minggu (12/3).
Meski dimulai sejak tahun 2011, Andi baru bisa mewujudkan usahanya pada tahun 2012 lalu. Dia mengaku kesulitan mendapatkan dana untuk memulai usahanya tersebut.
"Kami mencoba mencari pendanaan dari pemerintah dan swasta di daerah, tapi tidak dapat bantuan sama sekali. Lalu saya ikut WMM tahun 2012," ujar Andi.
Andi kemudian mulai merekrut teman-temannya untuk bekerja sama, salah satu temannya ternyata merupakan seorang preman pasar.
"Jadi ceritanya, dulu waktu pertama merintis pabrik ketemu teman yang enggak punya kerjaan karena tidak bisa melanjutkan sekolah. Dia biasa jadi preman di pasar, akhirnya saya ajak dia kerja sama. Saya ajak dia untuk ikut dengan usaha kami," ungkap Andi.
Saat itu, Andi menemukan bahwa minyak jelantah banyak diperdagangkan di pasar tradisional sebagai minyak curah. Padahal, minyak jelantah tersebut sudah tidak layak konsumsi dan bisa merusak kesehatan.
"Minyak jelantah nih sangat kelihatan dampak buruknya, kita bisa liat dari peredaran jelantah setiap hari itu banyak yang diperdagangkan bebas oleh pedagang menjadi minyak curah," ujar Andi.
Kemudian, Andi meminta temannya tersebut untuk menjadi pemasok minyak jelantah untuk usahanya. Bahkan, preman-preman lain mulai ikut juga memasok minyak jelantah.
"Mereka ini kelompok masyarakat yang terasingkan dan tidak punya tempat di masyarakat. Akhirnya saya ajak dia sampai akhirnya dia juga ajak teman-temanya untuk gabung mengumpulkan jelantah sisa dari industri, resto dan hotel," ungkap Andi.
Andi kini sudah merekrut 25 orang preman, mereka bisa memasok minyak jelantah sampai 60.000 liter dalam sebulan dengan keuntungan Rp 1.000 rupiah per liternya.
"Sekarang sudah 25 mantan preman yang kita berdayakan jadi yang tadinya preman sampah masyarakat berubah jadi agen perubahan, mereka mencegah peredaran jelantah yang merugikan masyarakat," ujar Andi.
Kemudian, minyak jelantah tersebut diolah menjadi bahan bakar biodiesel dan didistribusikan untuk para nelayan. Dengan harga yang bersaing, biodiesel mampu menghemat pengeluaran sampai 20 persen karena lebih awet.
Saat ini, sudah 33 kelompok nelayan yang memakai biodiesel Andi. Rencananya Andi ingin mengembangkan usahanya ke taraf nasional dan internasional.
(mdk/ibs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan
Baca SelengkapnyaMuryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok yang hidupnya sempat pas-pasan sampai jualan racun tikus kini jadi anak buah Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga meminta pengusaha besar melibatkan pelaku UMKM dalam pengembangan bisnis bioavtur.
Baca SelengkapnyaHaji Isam memesan satu unit Business Max Jet 7 Boeing saat menghadiri pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018 di Farnborough, Inggris.
Baca SelengkapnyaUpaya Bambang Sardi mengolah kelapa menjadi minyak murni tidak mudah. Butuh tiga tahun melakukan riset hingga menciptakan Virgin Coconut Oil (VCO) tersebut.
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaDi usia muda, bahkan pria ini bisa meraup penghasilan lebih besar dari pada para pekerja kantoran.
Baca SelengkapnyaTantangan pengembangan biodiesel B50 kedepan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO tetapi di aspek hilir.
Baca Selengkapnya