Kisah Bapak Industri Hotel India, Kecil Miskin Besarnya jadi Orang Terkaya
Merdeka.com - Pepatah yang mengatakan 'Di mana ada kemauan, di situ ada jalan' terbukti dalam kisah sukses miliarder India bernama Rai Bahadur Mohan Singh Oberoi. Tekad dan kerja kerasnya mampu membawanya meraih kesuksesan.
Oberoi adalah pendiri Oberoi Hotel and Resorts, perusahaan hotel terbesar kedua di India. Menariknya, dia berasal dari keluarga miskin.
Melansir dari News 18, Rabu (29/9), ayah Oberoi meninggal dunia ketika dirinya masih berusia enam bulan. Alhasil, sang ibu yang harus mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Apa yang dikatakan tentang orang sukses? Orang sukses mampu melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang dibuatnya, sekaligus mau memperbaiki dan berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda.
-
Siapa yang memiliki ciri-ciri wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati adalah orang bodoh yang pintar yang mempekerjakan orang-orang yang lebih pintar di usaha mereka.
-
Kata motivasi apa yang cocok untuk orang yang ingin mencapai mimpi? ‘Mimpi tidak berguna kecuali kamu mewujudkannya.’
-
Bagaimana cara untuk menjadi sukses? Jalan menuju sukses dipenuhi banyak tempat parkir yang menggoda.
-
Apa rahasia untuk sukses? 'Rahasia dari kesuksesan kita adalah bahwa kita tidak pernah menyerah.' -Ilma Mankiller
Ketika sudah cukup umur untuk membantu ibunya, dia memilih meninggalkan sekolah dan mulai bekerja di pabrik sepatu milik pamannya di Lahore. Awalnya, Oberoi bekerja sebagai manajer. Namun, pabrik itu harus ditutup karena terjadi kerusuhan di kota.
Pada saat yang sama, Oberoi menikah dengan Ishran Devi. Setelah menikah, pasangan suami istri itu pindah ke Sargodha dan tinggal bersama saudara iparnya.
Oberoi sempat mencari pekerjaan, tetapi keberuntungan belum berpihak kepadanya. Rasa putus asa membawa Oberoi untuk pulang ke kampung halaman di distrik Jhelum. Dia ingin tinggal bersama sang ibu dan merawatnya.
Tidak disangka, ibu Oberoi menolak dan meminta anaknya untuk kembali ke rumah mertua. Oberoi pun mengantongi uang sebesar INR 25 (Rp 4.800) yang diberikan ibunya sebelum pergi.
Awal Kesuksesan
Perjuangan selama bertahun-tahun membawa Oberoi tinggal di Shimla dan mendapatkan pekerjaan sebagai resepsionis di The Cecil Hotel.
Pada 1922, Oberoi menerima gaji sebesar INR 50 (Rp 9.600) setiap bulan dari pekerjaannya tersebut. Pada 1934, dia berhasil mendapatkan properti pertama, The Clarkes Hotel, dari sang mentor dengan menggadaikan perhiasan dan semua aset yang dimiliki.
Tekad dan kerja keras Oberoi mulai membuahkan hasil karena bisnis hotel mulai berjalan. Hipotek hotel berhasil dilunasi hanya dalam lima tahun.
Selanjutnya, Oberoi juga mengakuisisi Grand Hotel di Calcutta yang dijual sebagai akibat adanya wabah kolera. Hotel tersebut menjadi sukses di bawah kepemimpinan Oberoi.
Satu per satu hotel berhasil diakuisisi Oberoi. Saat ini, Grup Oberoi mengoperasikan 31 hotel dan resort mewah di India dan luar negeri.
Oberoi sering kali disebut sebagai bapak industri hotel India. Namun, dia menghembuskan napas terakhirnya pada 2002, meninggalkan warisan yang sampai saat ini masih kuat karena tekad dan kerja keras yang dimilikinya sejak dulu.
Reporter: Shania
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan dia masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Hyderabad.
Baca SelengkapnyaSebelum berada di puncak kekayaan saat ini, Robert Kouk memiliki jalan hidup yang cukup menantang.
Baca SelengkapnyaBisnisnya di China meliputi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan kepemilikan Beijing World Trade Centre.
Baca SelengkapnyaPenjual bakso tersebut berhasil membuka tiga cabang di berbagai wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRio bertekad untuk tidak membandingkan pencapaian diri sendiri dan orang lain.
Baca SelengkapnyaPundi-pundi kekayaannya bahkan pernah menyaingi kekayaan Ratu Inggris, Elizabeth.
Baca SelengkapnyaCita-cita dan tekad bisa tumbuh dari mana saja, termasuk dari koran.
Baca SelengkapnyaSebelum meraup omzet miliaran rupiah, Indra harus menahan perih ketika tak sanggup membelikam susu untuk sang anak.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaPria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca SelengkapnyaDi usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca Selengkapnya