Kisah Dalu 'sulap' pelacur Dolly jadi perajin batik
Merdeka.com - Kehidupan di bekas lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara yaitu Gang Dolly telah berubah drastis usai ditutup pemerintah kota Surabaya. Tidak hanya pekerja seks komersial (PSK), masyarakat di lingkungan sekitar juga mulai kehilangan pendapatan.
CEO Melukis Harapan, Dalu Nuzlul Kiram memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan bisnis. selain meraup untung, bisnis ini juga membantu mantan PSK dan warga yang telah kehilangan pendapatan. sebagai kesempatan usaha, Dalu berkeinginan menggarap Dolly sebagai pusat bisnis baru.
Dalam pengembangannya, Dalu telah membina lima orang mantan PSK Dolly dan warga sekitar. "Total saat ini PSK ada lima orang, warga bisa sampai empat RT. Dan anak-anak saat ini ada 40an orang," katanya kepada merdeka.com di Jakarta.
-
Kenapa kain songket Minangkabau mahal? Lebih dari itu, ketika zaman Sriwijaya, kain ini sangatlah mahal dan bernilai tinggi. Hal ini dikarenakan benang emasnya terbuat dari lembaran emas murni yang berasal dari beberapa daerah di Sumatera.
-
Dimana tempat beli batik Solo? Tempat untuk berburu batik Solo antara lain Pasar Klewer, Kampung Batik Kauman, dan Kampung Batik Laweyan.
-
Siapa pemilik UMKM yang menjual batik tulis? Esti, pemilik Griya Kain Solo, UMKM binaan Pertamina asal Solo yang memproduksi batik tulis mengaku senang bisa diajak Pertamina mengikuti pameran.
-
Apa produk utama Kampung Batik Jetis? Produksi batik tulis tradisional yang sudah ada sejak 1675 itu kini sudah mencapai generasi ketujuh.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Kenapa batik semakin populer? 'Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,' tambahnya.
Pembinaan yang dilakukan perusahaan Dalu sebenarnya lebih difokuskan kepada industri usaha kecil menengah (UKM), mulai dari industri fesyen, makanan, hingga wisata sejarah. Hasilnya pun mengejutkan. Untuk fesyen saja, kata Dalu, kini Dolly mempunyai batik tersendiri bernama Batik Jarak. Harga untuk batik ini biasa dijual berkisar Rp 300 ribuan. "Tapi ini biasanya sesuai pesenan saja," ungkapnya.
Sedangkan industri boga, banyak berbagai tipe makanan maupun cemilan yang sudah dipasarkan, seperti telur asin, telur bakar, kue kering, nugget dan lainnya.
Dari keseluruhan industri itu, Dalu mengakui bahwa penjualan makanan memang lebih laku. "Telur asin dan telur bakar paling laku, karena kan warga sekitar juga banyak yang beli."
Sebenarnya Dalu dan timnya masih terkendala dana untuk lebih memajukan pengembangannya wirausaha sosialnya ini. Dalam hitungan kasarnya, dana yang diperlukan bisa mencapai Rp 1 miliar.
Meski ada hambatan, Dalu tidak menyerah begitu saja. Selama ini keuntungan penjualan industri UKM warga dan eks PSK Dolly justru dikembalikan lagi agar usaha tersebut makin berkembang cepat. Dalu tak memungkiri bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya sebenarnya ada. Namun, pihaknya tidak mau menerima sejumlah uang dari para pejabat daerah tersebut.
"Takutnya nanti ada aneh-aneh, apalagi itu kan uang negara, uang rakyat," ungkapnya. Meski ogah terima, pihaknya langsung mengarahkan pemerintah kota agar bantuan itu tetap diterima warga bekas lokalisasi Dolly secara langsung.
Dia membeberkan, contoh bantuan pemerintah kota Surabaya, yakni membeli 12 wisma bekas lokalisasi Dolly. Sebelumnya saat penutupan, pemerintah kota Surabaya juga membeli satu wisma terbesar di Dolly, yakni Wisma Barbara. Sehingga total ada 13 wisma yang dimiliki pemerintah kota saat ini.
Pembelian belasan wisma itu tentu bakal membantu langkahnya menghidupkan Dolly. "Kami inginnya bekas wisma yang dibeli pemerintah itu dijadikan sentra oleh-oleh atau tempat industri," terangnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaPelacur diakui pemerintah era Jawa kuno sebagai pekerjaan profesional
Baca SelengkapnyaSalah satu keunggulan perusahaan batik miliknya adalah strategi komunikasinya
Baca SelengkapnyaMbok Mase adalah perempuan yang gigih dan ulet, ciri khas perempuan Kampung Laweyan pada masa jayanya.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun. Hasilnya bisa dibuat vas bunga cantik, asbak sampai wadah pensil unik.
Baca SelengkapnyaSolikhin tetap bertahan dengan idealismenya di tengah gempuran batik industri berbahan sintetis
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaGadis Baduy ini cantik alami, dan sudah belajar menenun sejak usia 5 tahun.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Bella merupakan seorang pekerja biasa, kemudian terbesit di hatinya ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Baca SelengkapnyaBatik Ulur Wiji telah diminati pasar internasional, seperti Kanada, Jepang, Australia, Malaysia, dan Hongkong.
Baca Selengkapnya