Kisah Bos Kokumi Pertahankan Roda Bisnis Kala Pandemi Andalkan Strategi ini
Merdeka.com - Pendiri sekaligus CEO Kokumi, Jacqueline Karina, mengaku pandemi membuat 90 persen bisnisnya bergantung pada penjualan daring. Pengeluaran dilakukan seefisien mungkin dengan tujuan menjaga pendapatan.
Meski sudah merencanakan akan menambah outlet di sejumlah tempat, Jacqueline memilih untuk menggencarkan marketing, inovasi, kolaborasi dengan berbagai pihak, dan merapikan manajerial internal Kokumi.
"Waiting list kita pun sudah banyak, tapi karena keadaanya seperti ini, waiting list kita juga akhirnya memutuskan untuk batal karena khawatir akan sulit mengelola cashflow." paparnya dalam dalam webinar Ideafest bertajuk 'Keeping it Tasty During the Crisis: Why Bad Economy Might Be Good for The Dessert Industry' pada Sabtu (14/11).
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Bagaimana Toni meningkatkan penjualan snack nya selama pandemi? Saat pandemi Covid-19 lalu, cukup memukul para pengusaha offline seperti dirinya.'Waktu itu saya tanya ke teman yang sama-sama berjualan snack, teman menyarankan untuk menggunakan jasa influencer dan akhirnya berhasil. Penjuala pelan-pelan terus naik sampai kewalahan,' terangnya
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana Yu Payem mengembangkan usahanya di masa pandemi? 'Peran bank BRI bagi Rumah Kerajinan Yu Payem ini banyak banget. Karena dengan bantuan pinjaman dari promosi yang dilakukan oleh bank BRI, banyak vendor-vendor yang mengetahui produk kami. Karena selama ini saya tidak pernah melakukan promosi melalui media apapun,'
-
Apa kunci utama bisnis? Produk dan layanan adalah kunci utama dalam bisnis yang kita jalani.
"Kami hentikan dulu target outlet offline dan fokus ke internal. Kami tidak memotong budget marketing sama sekali, tetap melakukan kolaborasi dengan beberapa brand dan memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan awareness orang terhadap Kokumi," tambahnya.
Selain itu, adaptasi yang dilakukan adalah dengan membuat inovasi dari bahan-bahan dan stock yang sudah ada. "Jadi, biasanya, kami melakukan inovasi produk atau rasa baru selama 3 bulan sekali, tetapi sekarang kami hanya menciptakan rasa baru dari stock-stock yang sudah ada," ucap Jacqueline.
Diversifikasi Produk
Tak hanya inovasi rasa, Jacqueline turut meluncurkan produk terbaru yang menjual soft ice cream, hard ice cream, dan frappuccino pada Mei. Produk ini diberi nama poopoo.
“Kami lihat ada tren orang-orang membeli produk makanan yang banyak, jadi kami jual juga secara online es krim ini untuk dinikmati bersama keluarga," ungkapnya.
Dia menyimpulkan bahwa tidak ada yang menginginkan pandemi akan terjadi. Sehingga, adaptasi serta melihat permintaan pasar sangat penting untuk dilakukan. "Sampai Desember ini, mungkin hanya akan ada total 75 outlet yang bisa running, tapi tidak masalah, yang penting kita tetap bertahan," tutupnya.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaLesunya industri tekstil turut berimplikasi pada PHK karyawan di sejumlah perusahaan konfeksi. Namun, Sinergi ADV mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaWindhy Arisanti menjadikan kondisi tersebut peluang merintis bisnis kue dan aneka camilan.
Baca SelengkapnyaKisah seorang pengusaha oleh-oleh Ajik Krisna mencuri perhatian karena sukses bangkit dari keterpurukan saat pandemi dan kini punya showroom mobil mewah.
Baca SelengkapnyaNia dan mitranya memutuskan untuk memberi nilai tambah pada produk-produk tersebut.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca Selengkapnya