Kisah orang kaya dunia sumbang Rp 97 T, hampir seluruh hartanya
Merdeka.com - Kesan megah dan mewah sangat jauh dari kehidupan Chuck Feeney. Padahal dia adalah salah satu orang kaya dunia dan merupakan pendiri perusahaan Duty Free Shoppers Group.
Pengusaha keturunan Irlandia-Amerika tersebut menjalani hidup dengan sangat sederhana. Dia dikabarkan tidak memiliki pakaian mahal. Bahkan saat belanja di restoran dia selalu memesan anggur dengan harga termurah kedua.
Dilansir dari therichest, pria kelahiran 1931 tersebut juga terkenal sangat dermawan. Bahkan selama 30 tahun terakhir dia menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya yang mencapai USD 7,5 miliar atau setara dengan Rp 97 triliun.
-
Bagaimana pria kaya ini hidup? Namun di tengah kekayaan yang dimiliki, dia mengaku telah hidup hemat sepanjang hidupnya.
-
Kenapa hidup sederhana bisa membuat orang kaya? Bersyukur atas apa yang Anda miliki adalah kunci untuk memulai hidup sederhana.
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Bagaimana orang terkaya di Indonesia mendapat kekayaan? Michael Hartono menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.
-
Apa tanda orang kaya yang sederhana? Salah satu karakteristik yang paling mencolok dari individu kaya yang hidup sederhana adalah kecenderungan untuk menginvestasikan uang dalam pengalaman ketimbang barang-barang material.
-
Kenapa orang kaya tampil sederhana? Mereka memahami bahwa kekayaan sejati melampaui sekadar harta yang terlihat.
"Yang menarik tentang dia (Chuck Feeney) adalah bahwa kekayaan bersihnya hanya USD 2 juta (setara dengan Rp 25,9 miliar). Ini karena dia menyumbangkan lebih dari USD 7,5 miliar (setara dengan Rp 97 triliun)," isi kutipan therichest yang dilansir merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/4).
Chuck banyak menyumbangkan uangnya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, pendidikan, hak hak sipil, dan perawatan kesehatan di Amerika Serikat, Irlandia dan empat negara lainnya.
Dalam pikiran Chuck, tujuan hidupnya hanya untuk bekerja keras dan tidak untuk menjadi kaya. Ini sebabnya mengapa dia tidak khawatir memberikan hampir seluruh kekayaannya.
Kemewahan juga tidak dirasakan anak dan cucu Chuck. Anaknya harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pelayan dan kasir agar bisa kuliah. Meski dia juga membagi bagi kekayaan sebesar USD 140 juta kepada mereka melalui perusahaannya Duty Free Shoppers.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang benar-benar kaya seringkali memilih gaya hidup yang lebih sederhana.
Baca SelengkapnyaUmumnya, mereka sengaja berpenampilan seperti orang kaya agar produk atau jasa yang dipasarkannya bisa diterima masyarakat.
Baca SelengkapnyaAkhirnya, kekayaan sang ayah habis dan mereka pindah ke pemukiman miskin di Jefferson County.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan miliarder teknologi yang enggan wariskan hartanya ke anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaCerita sosok triliuner pemilik Bank dan Rumah Sakit yang dulunya hidup dari setoran tukang becak.
Baca SelengkapnyaSeorang jutawan yang sukses berbagi lima rahasia keuangan para orang-orang kaya.
Baca SelengkapnyaRey Utami juga cerita banyak hal tentang kehidupan masa lalu dan masa-masa sulitnya saat pandemi.
Baca Selengkapnya