Kisah Pemilik Hotel Grand Sahid, dari PNS Hingga Jadi Pebisnis Ulung
Merdeka.com - Bagi masyarakat yang sering beraktivitas di Jakarta, sudah tidak asing dengan Hotel Grand Sahid, Jakarta. Pemilik hotel ini adalah Sukamdani Sahid Gitosardjono, mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beralih menjadi pebisnis ulung.
Mengutip dari sejumlah referensi, perjalanan Sukamdani menjadi pebisnis dimulai saat dia memilih mundur sebagai PNS di Departemen Dalam Negeri, dengan alasan kesejahteraan. Dia merasa, kesejahteraan PNS pasca revolusi tidak cukup baik.
Mundur dari PNS, Sukamdani melamar ke kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jakarta. Tak ada kendala berarti, pada tahun 1953 dia memulai menjalani aktivitas baru sebagai manajer di percetakan milik PGRI tersebut.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
-
Siapa yang membangun Hotel Nusantara? Adapun pembangunan hotel ini adalah hasil investasi konsorsium yang diinisiasi oleh Agung Sedayu Group (ASG) .
-
Siapa yang meresmikan Hotel Indonesia? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Dalam rentang 1953-1955, Sukamdani menikah dengan Juliah, yang terhitung masih kerabat Keraton Mangkunegaran. Di kehidupan baru berstatus suami, Sukamdani memberanikan diri untuk memulai bisnis sendiri.
Dia mendapatkan pinjaman uang Rp25.000 dari mertua. Modal tersebut dia gunakan untuk membangun bisnis percetakan dengan membangun sebuah CV Masyarakat Baru. Dan, pada 7 Oktober 1963, CV itu menjadi PT Tema Baru.
Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, para pelaku usaha mendapatkan kemudahan untuk menjalankan bisnisnya. Namun, tak banyak pengusaha Indonesia saat itu yang berhasil membangun usaha. Namun, Sukamdani adalah pengecualian.
Pada tahun 1960, Sukamdani merambah bisnis baru dengan mendirikan sekaligus memimpin PT Sahid Trading & Industrial Co. Dia juga memulai bisnis baru dalam bidang perhotelan. Di masa ini, kemudian dianggap sebagai cikal bakal Sukamdani sebagai Si Raja Hotel.
Pada tahun 1965, Sukamdani membangun hotel pertamanya di Solo, Jawa Tengah. Dari sini, kemudian asal muasal hotel-hotel megah Sahid di masa depan.
Dalam sejumlah referensi biography, kesuksesan Sukamdani membangun kerajaan bisnis tak lepas dari statusnya sebagai sepupu Siti Hartinah, istri dari Jenderal Soeharto. Berstatus sebagai kerabat orang nomor satu di negeri, saat itu, Sukamdani dianggap memiliki privilege dalam menjalankan bisnis.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Ponjo Sutowo menjadi sorotan karena terlibat dalam Kasus pengosongan hotel Sultan di GBK.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka di balik kesuksesannya, Bendahara Umum DPP Partai Nasdem itu sempat menjadi seorang sopir dan berasal dari keluarga tidak berkecukupan.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif I Nengah Natyanta, dari Tukang Cuci Piring Hingga Jadi orang kaya di Bali
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun
Baca SelengkapnyaSelama merantau di Jakarta dirinya tinggal di kos kosan berukuran 2 kali 3 yang ditinggali bersama kedua temannya.
Baca SelengkapnyaPria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.
Baca SelengkapnyaKekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.
Baca SelengkapnyaBisnisnya di China meliputi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan kepemilikan Beijing World Trade Centre.
Baca SelengkapnyaRian adalah sosok sarjana hukum yang justru sukses menjadi seorang wirausaha berjualan ayam geprek. Penghasilannya capai puluhan juta per bulannya.
Baca SelengkapnyaBak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Najamuddin menjadi pengusaha konstruksi tidak lah mudah.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca Selengkapnya