Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pemilik Hotel Grand Sahid, dari PNS Hingga Jadi Pebisnis Ulung

Kisah Pemilik Hotel Grand Sahid, dari PNS Hingga Jadi Pebisnis Ulung sukamdani sahid gitosardjono. ©2017 twitter.com

Merdeka.com - Bagi masyarakat yang sering beraktivitas di Jakarta, sudah tidak asing dengan Hotel Grand Sahid, Jakarta. Pemilik hotel ini adalah Sukamdani Sahid Gitosardjono, mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beralih menjadi pebisnis ulung.

Mengutip dari sejumlah referensi, perjalanan Sukamdani menjadi pebisnis dimulai saat dia memilih mundur sebagai PNS di Departemen Dalam Negeri, dengan alasan kesejahteraan. Dia merasa, kesejahteraan PNS pasca revolusi tidak cukup baik.

Mundur dari PNS, Sukamdani melamar ke kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jakarta. Tak ada kendala berarti, pada tahun 1953 dia memulai menjalani aktivitas baru sebagai manajer di percetakan milik PGRI tersebut.

Dalam rentang 1953-1955, Sukamdani menikah dengan Juliah, yang terhitung masih kerabat Keraton Mangkunegaran. Di kehidupan baru berstatus suami, Sukamdani memberanikan diri untuk memulai bisnis sendiri.

Dia mendapatkan pinjaman uang Rp25.000 dari mertua. Modal tersebut dia gunakan untuk membangun bisnis percetakan dengan membangun sebuah CV Masyarakat Baru. Dan, pada 7 Oktober 1963, CV itu menjadi PT Tema Baru.

Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, para pelaku usaha mendapatkan kemudahan untuk menjalankan bisnisnya. Namun, tak banyak pengusaha Indonesia saat itu yang berhasil membangun usaha. Namun, Sukamdani adalah pengecualian.

Pada tahun 1960, Sukamdani merambah bisnis baru dengan mendirikan sekaligus memimpin PT Sahid Trading & Industrial Co. Dia juga memulai bisnis baru dalam bidang perhotelan. Di masa ini, kemudian dianggap sebagai cikal bakal Sukamdani sebagai Si Raja Hotel.

Pada tahun 1965, Sukamdani membangun hotel pertamanya di Solo, Jawa Tengah. Dari sini, kemudian asal muasal hotel-hotel megah Sahid di masa depan.

Dalam sejumlah referensi biography, kesuksesan Sukamdani membangun kerajaan bisnis tak lepas dari statusnya sebagai sepupu Siti Hartinah, istri dari Jenderal Soeharto. Berstatus sebagai kerabat orang nomor satu di negeri, saat itu, Sukamdani dianggap memiliki privilege dalam menjalankan bisnis.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Pontjo Sutowo Sosok Pemilik Hotel Sultan, Punya Hubungan Keluarga dengan Dian Sastro
Fakta Pontjo Sutowo Sosok Pemilik Hotel Sultan, Punya Hubungan Keluarga dengan Dian Sastro

Nama Ponjo Sutowo menjadi sorotan karena terlibat dalam Kasus pengosongan hotel Sultan di GBK.

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin Banyak Utang, Sosok Ahmad Sahroni Jadi Sopir Jip Antarkan Anies-Muhaimin Daftar ke KPU 'Gembel dulu Selalu Mimpi'
Lahir dari Keluarga Miskin Banyak Utang, Sosok Ahmad Sahroni Jadi Sopir Jip Antarkan Anies-Muhaimin Daftar ke KPU 'Gembel dulu Selalu Mimpi'

Siapa sangka di balik kesuksesannya, Bendahara Umum DPP Partai Nasdem itu sempat menjadi seorang sopir dan berasal dari keluarga tidak berkecukupan.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses I Nengah Natyanta, Peritel dan Crazy Rich dari Bali
Kisah Sukses I Nengah Natyanta, Peritel dan Crazy Rich dari Bali

Kisah inspiratif I Nengah Natyanta, dari Tukang Cuci Piring Hingga Jadi orang kaya di Bali

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun
Lahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun

Lahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun

Baca Selengkapnya
Dulu Jual Bumbu di Pasar, Kini Sukses Jadi Crazy Rich Pondok Indah
Dulu Jual Bumbu di Pasar, Kini Sukses Jadi Crazy Rich Pondok Indah

Selama merantau di Jakarta dirinya tinggal di kos kosan berukuran 2 kali 3 yang ditinggali bersama kedua temannya.

Baca Selengkapnya
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir

Pria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.

Baca Selengkapnya
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun

Kekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.

Baca Selengkapnya
Robert Kuok: Dari Office Boy Menjadi Raja Gula Asia dan Dirikan Hotel Shangri-La
Robert Kuok: Dari Office Boy Menjadi Raja Gula Asia dan Dirikan Hotel Shangri-La

Bisnisnya di China meliputi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan kepemilikan Beijing World Trade Centre.

Baca Selengkapnya
Sudah Nasibnya Begini, Pria Lulusan Sarjana Hukum Jualan Ayam Geprek Omzet Sehari Rp2 Juta
Sudah Nasibnya Begini, Pria Lulusan Sarjana Hukum Jualan Ayam Geprek Omzet Sehari Rp2 Juta

Rian adalah sosok sarjana hukum yang justru sukses menjadi seorang wirausaha berjualan ayam geprek. Penghasilannya capai puluhan juta per bulannya.

Baca Selengkapnya
Dulu Miskin hingga Tak Mampu Beli Susu Anak, Sekarang Jadi Menteri Terkaya Berharta Rp10,9 Triliun
Dulu Miskin hingga Tak Mampu Beli Susu Anak, Sekarang Jadi Menteri Terkaya Berharta Rp10,9 Triliun

Bak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.

Baca Selengkapnya
Terlahir dari Keluarga Petani Miskin, Najamuddin Sukses Jadi Pengusaha Konstruksi
Terlahir dari Keluarga Petani Miskin, Najamuddin Sukses Jadi Pengusaha Konstruksi

Perjalanan Najamuddin menjadi pengusaha konstruksi tidak lah mudah.

Baca Selengkapnya
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan

Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.

Baca Selengkapnya