Kisah Pemilik Kopi Kapal Api, Berawal dari Bisnis Rumahan dan Pernah Jadi Kernet Bemo
Merdeka.com - Bagi penikmat kopi, mungkin sangat familiar dengan merk brand yang satu ini, yaitu Kapal Api. Merek tersebut sangat terkenal hingga luar negeri karena ciri khas dengan logo bergambarkan Kapal Api. Namun tak banyak juga yang mengetahui siapa pemilik asli Kapal Api.
Kendati begitu, baru-baru ini dikabarkan, pemilik Kapal Api tersebut bangkrut. Awal mula ada sebanyak 250 pegawai PT Agel Langgeng diminta libur oleh pihak perusahaan dengan alasan mesin yang ada di pabrik itu sedang diperbaiki, sehingga karyawan diminta libur selama 2 minggu.
Tetapi pada awal tahun 2023 karyawan dibuat bingung karena pabrik tersebut tiba-tiba ditutup yang tak ada isi mesin di dalam pabrik. Alhasil karyawan diberhentikan secara sepihak.
-
Siapa penemu Korek Api di China? Beberapa ilmuwan China berspekulasi, versi awal atau pertama korek api ditemukan pada tahun 577 Masehi oleh para wanita istana yang miskin selama pengepungan militer oleh Zhou Utara dan Chen, di kerajaan China Qi Utara yang masa kejayannya sangat singkat.
-
Siapa yang menjadi pembawa obor pertama? Jin yang menjadi pembawa obor pertama dari titik start relay di Museum Louvre pada pukul 20.30 waktu setempat, berhasil mencuri perhatian.
-
Siapa yang pertama kali menemukan Kapak Lonjong? Kapak lonjong pertama kali ditemukan oleh T. Harrison. Penemuan ini didapatkan dari hasil ekskavasi dan penelitian yang ia lakukan di daerah Gua Niah, Sarawak, Malaysia.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Siapa yang menginisiasi listrik di Sumber Kapong? Bermula dari kondisi ini, seorang petani bernama Muhammad Rasyid langsung tergerak untuk menciptakan energi alternatif demi penerangan kampung.
-
Siapa yang menemukan kapal Tobol? Kapal itu terdeteksi saat Scottish Power dan Shell melakukan survei geofisika dan lingkungan untuk rencana pembangunan ladang angin di lepas pantai Aberdeenshire, Skotlandia.
Melansir dari berbagai sumber, Soedomo Mergonoto merupakan seorang CEO Kopi Kapal Api yang lahir di Surabaya 3 Juni 1950 dari pasangan Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan.
Soedomo merajai pasar kopi kemasan di Indonesia ternyata mengawali bisnis dari usaha rumahan milik orang tua. Cikal bakal usaha Kapal Api dimulai oleh Go Soe Loet, ayah Soedomo pada 1927. Ayah Soedomo memutuskan untuk memberikan nama Kapal Api karena erat dengan kenangan alat transportasi yang digunakan pria asal Fujian, China itu saat berlayar ke Indonesia.
Pada saat itu, Go Soe Loet dan dua saudaranya naik kapal api ke Hindia Belanda tahun 20-an. Di mana dia memulai usaha kopi itu dilakukan di rumahnya yang tidak terlalu besar, hanya berukuran 7 x 70 meter di daerah Pecinan, Surabaya.
Pada tahun 1920-an, sang ayah masih berjualan kopi dengan cara dipanggul. Dia pun berjualan bersama saudaranya memasarkan kopi bubuk yang diberi nama kopi Hap Hoo Tjan.
Melihat ayahnya yang sedari dulu sudah bekerja keras mencari nafkah, Soedomo juga ikut membantu sang ayah berjualan ke Pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakan sepeda ontel miliknya.
Dari situlah Soedomo memahami cara berbisnis kopi dengan ikut terjun membantu sang ayah berjualan. Hari-hari dilewati, Soedomo dikenal sebagai orang yang pantang menyerah. Tak hanya berjualan kopi saja, dia pun pernah bekerja sebagai kernet bemo.
Pada tahun 1978, dirinya mencoba untuk mengiklankan kopi jualannya, namun pada saat itu belum banyak orang yang mengerti tentang iklan, sehingga produknya belum banyak dilirik orang.
Seiring berjalannya waktu, dia pun akhirnya membuat iklan di TV dengan mengajak seorang pelawak untuk mempromosikan kopi kemasannya itu. Hingga akhirnya kopi milik keluarganya semakin dikenal banyak orang.
Perlu diketahui, nama merek yang diambil dalam kemasan kopi itu, berawal dari pengalam keluarga yang memasarkan kopi mereka di pelabuhan. Sedangkan untuk logo yang berbentuk kapal diartikan sebagai harapan baru, semangat juang dan teknologi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awalnya kuliner ini tidak berasal dari Semarang, melainkan dari daerah Babat, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAwalnya, bisnis Oei Tiong Ham berfokus pada hasil bumi seperti kopi, karet, kapuk, gambir, tapioka, serta opium.
Baca SelengkapnyaIni jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1908 pabrik gula ini melakukan transisi teknologi pengangkutan gula dari kereta sapi menjadi kereta lori.
Baca SelengkapnyaBangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaEstimasi kekayaan Oei mencapai 200 juta gulden atau sekitar USD1,5 miliar atau Rp24,21 triliun pada nilai saat ini.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali produksi, kecap ini diperjual belikan secara keliling dengan sepeda
Baca SelengkapnyaKim juga merupakan kapitan Tionghoa pertama di Tarutung. Ia menjabat pada 1916 - 1933.
Baca SelengkapnyaBagi busmania, PO Sumber Alam sudah tidak asing lagi. Termasuk sang bos Sumber Alam, Anthony Steven Hambali atau akrab dipanggil Tony.
Baca SelengkapnyaPemerintah VOC, kongsi dagang Hindia-Belanda, membangun sarana kereta api untuk pengiriman hasil tani yang kemudian akan diperdagangkan.
Baca SelengkapnyaPerkembangan jalur kereta api di Pulau Sumatera sudah mulai dibangun sejak zaman kolonial Belanda untuk mempermudah akses pengiriman logistik dari Desa ke Kota.
Baca SelengkapnyaKesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.
Baca Selengkapnya