Kisah petani cabe rawit merah menghadapi pasang surut harga
Merdeka.com - Sektor pertanian, terutama sayur-sayuran, merupakan salah satu produk unggulan yang dimiliki Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai petani.
Tak hanya itu, sayur merupakan salah satu penyumbang ekonomi terbesar bagi kecamatan yang berada di kaki gunung Merapi dan Merbabu ini. Dari seluruh jenis tanaman, salah satu produk unggulannya adalah cabai rawit merah di samping ada juga tembakau.
Perkebunan cabai yang terletak di Desa Tlogolele mencapai 2.201 hektare, dengan penghasilan mencapai 238.205 kuintal, atau rata-rata 100,64 kuintal per hektare.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa masalah yang dihadapi petani bawang merah Brebes? Petani bawang merah mengaku mengalami kerugian ketika ditemui di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Apa yang dihadapi petani di DIY? 'Menyewa lahan itu mahal. Modalnya tidak sedikit. Kalau gagal panen itu harus ditanggung sendiri,' kata Nurohmad.
-
Bagaimana cara budidaya cabai hiyung? Cabai hiyung ditanam dengan menebarkan bibit pada mulsa dari rumput rawa.
-
Kenapa petani tembakau mengalami masa sulit? Aan mengakui untuk saat ini para petani tembakau sedang mengalami masa sulit. Apalagi harga cukai tengah naik. Apabila cukai naik, pabrik tidak akan membeli tembakau yang mahal. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi petani.
Salah satu petani, Endang (45) bercerita sebenarnya tidak sulit untuk menanam cabai. Apalagi sekali berbuah, dia bisa memanen cabai hingga mencapai 10-15 kilogram per panen. Musim panen selalu dilakukannya setiap lima hari sekali. Itu pun diketahui ketika cabai sudah berwarna oranye.
"Satu kali panen dijual Rp 55 ribu," ungkapnya.
Meski tidak sulit menanam cabai, para petani juga dihadapi beberapa masalah. Seperti yang dialami Sulasti (45). Ia mengaku lalat dan ulat hijau menjadi salah satu gangguan hama yang mengurangi panen cabai dengan hasil yang baik.
Menjelang berbuah, biasanya dua hama tersebut membuat bentuk cabai jadi jelek bahkan gagal panen hingga tak bisa dijual kepada distributor.
"Hamanya paling sering lalat dan ulat. Biasanya sih disemprot satu minggu sekali," ujar Sulasti.
Bibit yang diperoleh petani juga cukup mahal. Untuk satu paket bibit cabai, dihargai antara Rp 35-50 ribu. Harga bibit yang mahal terkadang tidak disertai dengan harga cabai yang tidak stabil. Karena itu, sering kali petani merugi saat harganya jatuh hingga titik terendah.
"Harga di sini sih nggak sama di kota-kota. Kalau misal di Jakarta Rp 125 ribu, di sini Rp 50 ribu. Pernah juga turun sampe Rp 5 ribu," ungkapnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaBapanas tawarkan solusi ini untuk mengatasi kenaikan harga cabai di pasar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga cabai merah keriting ditingkat petani wilayah Blitar dan Kediri berkisar Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca Selengkapnya