Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pilu pekerja minyak, dulu tajir kini jual seragam buat makan

Kisah pilu pekerja minyak, dulu tajir kini jual seragam buat makan pekerja tambang minyak. shutterstock

Merdeka.com - Beberapa dekade terakhir, bekerja di perusahaan minyak milik pemerintah Venezuela yaitu Petroleos de Venezuela (PDVSA) sangat didambakan masyarakat setempat. Bagaimana tidak, perusahaan menawarkan gaji di atas rata-rata, bonus berlimpah serta diberi fasilitas kredit murah untuk kepemilikan rumah. Bagi pekerja di PDVSA, melancong atau berlibur keluar negeri sudah menjadi hal yang biasa.

Keadaan kini terbalik. Perekonomian Venezuela dihantam krisis, dan angka inflasi tembus tiga digit. Karyawan PDVSA harus berjuang ekstra keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan, ongkos hingga biaya sekolah anak.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, banyak karyawan PDVSA menggadaikan barang, kerja sampingan, dan bahkan sampai menjual baju seragam PDVSA hanya untuk membeli makanan. Demikian hasil wawancara reuters dengan dua lusin pekerja PDVSA termasuk keluarga dan pimpinan serikat pekerja seperti ditulis CNBC, Kamis (6/10).

"Setiap hari, ada saja seorang pekerja PDVSA datang untuk menjual seragamnya," kata seorang pedagang di kota minyak Maracaibo, Elmer. Sebagai pembeli, Elmer mengakui harga beras dan tepung sangat mahal karena diimpor dari Kolombia.

"Mereka menjual sepatu, celana, sarung tangan dan masker."

Sekitar 150.000 pekerja PDVSA kini hanya bisa mengantongi USD 35 sampai USD 150 per bulan yang kemudian ditambah kupon makan senilai USD 90. Namun, uang yang didapat ini masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harga serba mahal. Demikian penuturan karyawan yang diwawancara.

"Terkadang, kita biarkan anak-anak tidur sampai siang untuk menghemat sarapan," kata seorang pekerja di tepi Danau Maracaibo. Daerah ini adalah penghasil minyak yang berbatasan dengan Kolombia. Pekerja ini juga mengaku semakin kurus dan kehilangan berat badan 5 Kg karena berhemat makanan.

Krisis yang melanda Venezuela cukup menyedihkan. Pekerja PDVSA semakin kecewa karena perusahaan juga melakukan efisiensi dan sistem absen baru. "Sebagian besar dari kita tidak seproduktif dulu karena kita lebih fokus bagaimana untuk bertahan secara ekonomi."

Masalah di Venezuela tidak berakhir di situ. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Anggota 'DPR' Dagang Pentol, Selalu Kenakan Jas & Dasi saat Jualan Pakai Motor
Ada Anggota 'DPR' Dagang Pentol, Selalu Kenakan Jas & Dasi saat Jualan Pakai Motor

Asyik berjoged sembari melayani para pembeli. Dia adalah sosok pria yang akrab disapa Mas Di.

Baca Selengkapnya
Pasar Tanah Abang Sepi, Mendag Borong Kerudung dan Bagi-Bagi Uang untuk Karyawan Toko
Pasar Tanah Abang Sepi, Mendag Borong Kerudung dan Bagi-Bagi Uang untuk Karyawan Toko

Mendag juga mengunjungi pakaian anak dan membeli sebanyak 12 baju anak dan dibagikan kepada warga.

Baca Selengkapnya
Begini Potret Para Pedagang Jadul Tahun 80an dari Warteg Hingga Penjual Kerupuk Dijamin Bikin Nostalgia
Begini Potret Para Pedagang Jadul Tahun 80an dari Warteg Hingga Penjual Kerupuk Dijamin Bikin Nostalgia

Lama tak terlihat, begini potret jadul para pedagang pada tahun 80an. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Kelas! Abang Penjual Bakso Keren Berdasi, Enggak Kalah Sama Pekerja Kantoran
Kelas! Abang Penjual Bakso Keren Berdasi, Enggak Kalah Sama Pekerja Kantoran

Jika biasanya tukang bakso cukup berkaos dan celana panjang, namun hal tersebut berbeda dengan penjual yang satu ini.

Baca Selengkapnya
Viral Tukang Bakso Keliling Tampil Unik saat Berdagang, Pakai Outfit Formal Bak Pegawai Kantoran
Viral Tukang Bakso Keliling Tampil Unik saat Berdagang, Pakai Outfit Formal Bak Pegawai Kantoran

Tukang bakso keliling ini terlihat begitu necis dengan kemeja, dasi dan sepatu pantofel bak pegawai kantoran.

Baca Selengkapnya
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan

Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jelang Ramadan, Para Reseller Mulai Borong Baju Muslim di Pasar Grosir Jakarta
FOTO: Jelang Ramadan, Para Reseller Mulai Borong Baju Muslim di Pasar Grosir Jakarta

Pasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.

Baca Selengkapnya