Kisah Rizal Ramli & Sudirman Said tak pernah akur saat jadi menteri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle kabinet jilid II di Istana Negara. Beberapa menteri dicopot Jokowi, salah satunya adalah Sudirman Said dan Rizal Ramli.
Posisi Menteri ESDM saat ini dijabat oleh Arcandra Tahar yang menggantikan Sudirman Said. Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Maritim saat ini dijabat oleh Luhut Binsar Pandjaitan menggantikan Rizal Ramli.
Waktu sama-sama menjabat menteri, Sudirman Said dan Rizal Ramli tak pernah akur. Beberapa kali Rizal Ramli mengungkapkan kekesalannya karena Sudirman Said tak pernah hadir saat diundang rapat koordinasi.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Siapa saja yang masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran? Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco mengklaim calon menteri dari partainya yang masuk ke kabinet Prabowo dan Gibran hanya berjumlah sedikit dan tidak akan menjadi mayoritas.
-
Kenapa RAJS dikeroyok? Motif Pelaku Sementara motif dari para tersangka yang menganiaya korban. Karena selama menjalani registrasi, pemeriksaan kesehatan dan cukur rambut (botak) RAJS berperilaku tidak sopan yang memancing emosi dari para tersangka.
Bahkan, Rizal mengaku sudah bosan mengundang Sudirman Said untuk melakukan rapat koordinasi.
Saat itu, Rizal mengaku lebih memilih rapat bersama dengan Direktorat Jenderal Kementerian ESDM (Ditjen), dibandingkan dengan Sudirman Said. Mereka dianggap lebih mumpuni dibandingkan menterinya.
"Saya yang penting Ditjen-nya, karena lebih mengerti Ditjennya dari pada menterinya," tegas Rizal di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (19/11).
Tak hanya itu, Sudirman Said dan Rizal Ramli juga pernah terlibat konflik pengembangan Blok Masela, Maluku. Bahkan konflik mereka sempat membuat gaduh kabinet kerja Jokowi.
Saat itu, Rizal Ramli menginginkan pengembangan Blok Masela menggunakan pipa di darat (onshore). Dengan sistem ini, Rizal berharap bisa ikut mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar.
Berbeda dengan Rizal, Sudirman Said menginginkan pengembangan Blok Masela menggunakan sistem kapal terapung atau (offshore). Menurut Rizal, pengembangan Blok Masela dengan kapal terapung hanya akan menyebabkan kekayaan alam Indonesia diambil asing.
"Sepertiga ikan di Indonesia dari Maluku, diekspor ke seluruh dunia tapi rakyat nyaris tidak dapat apa-apa, Tuhan maha pengasih penyayang, yaitu gas alam, ternyata bahwa ladang yang di Masela disebut sebagai ladang abadi, potensinya tidak akan habis 70 tahun," kata dia.
Konflik ini akhirnya disudahi langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi memutuskan pengembangan Blok Masela, Maluku menggunakan skema kilang darat atau onshore. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran yang diberikan berbagai pihak.
"Ini adalah sebuah proyek jangka panjang tidak hanya 10 tahun, 15 tahun tapi proyek sangat panjang yang menyangkut ratusan triliun rupiah, oleh sebab itu dari kalkulasi perhitungan, pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung kita putuskan dibangun di darat," ujar Jokowi di Pontianak, Rabu (23/3).
Jokowi menegaskan pemerintah ingin ekonomi daerah dan perekonomian nasional terimbas dengan adanya pengembangan blok gas dengan cadangan terbesar di Indonesia ini.
Skema darat ini menggunakan pipa sepanjang 600 kilometer (km) ke Kepulauan Aru. Selain itu, biaya pembangunan kilang di darat hanya mencapai USD 16 miliar. Di sisi lain, perhitungan biaya kilang apung dengan skema Floating LNG mencapai USD 22 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaMantan Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkap pernah ditegur Presiden Jokowi karena melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Baca SelengkapnyaDi mata Jokowi, bukan hal luar biasa dan mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaMantan Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan kemarahan Presiden Jokowi kepadanya setelah melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memang ben
Baca SelengkapnyaRudy dan Seno pulang pergi Solo-Jakarta selama bertahun-tahun untuk memberikan dukungan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaSosok Rizal Ramli dikenal sebagai ekonom senior yang tegas
Baca SelengkapnyaAmien meminta KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi di era Jokowi.
Baca SelengkapnyaAmien Rais dan Rizal Ramli bersama rombongan mendatangi KPK
Baca SelengkapnyaRizal Ramli, ekonom dan juga politikus ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli merupakan Menteri Koordinator Bidang Kelautan di bawah pemerintahan Jokowi era 2015-2016.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengenang masa-masa bersama Mantan Koodinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli
Baca SelengkapnyaNamun, di tengah tancap gas Prabowo melakukan sederet gebrakannya, ada saja perilaku para anggota kabinetnya yang memicu kegaduhan di masyarakat.
Baca Selengkapnya