Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Saudi di balik murahnya harga minyak & hancurnya ekonomi Rusia

Kisah Saudi di balik murahnya harga minyak & hancurnya ekonomi Rusia Arab Saudi. © Religion.info

Merdeka.com - Rendahnya harga minyak dunia tak melulu membawa keuntungan. Negara kaya minyak seperti Arab Saudi dan Rusia justru kesulitan dengan harga bertahan di bawah USD 50 per barel. Kedua negara mengandalkan pendapatan negara dari penjualan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui tersebut.

Harga minyak dunia bertahan rendah sejak pertengahan 2014 silam hingga mencapai level terendahnya di bawah USD 30 per barel. Padahal, awal 2014 harga minyak berada di atas USD 100 per barel.

Negara penghasil minyak sudah mulai khawatir dengan harga rendah. Sejak beberapa bulan lalu, mereka membuat kesepakatan untuk menahan produksi untuk menekan pasokan dan menaikkan harga. Namun, pada awalnya Arab Saudi enggan melakukan pemangkasan produksi.

Keputusan Saudi menimbulkan kecurigaan. Alih-alih mengurangi produksi, Arab Saudi justru terus memompa minyak dengan kecepatan tinggi. Saudi merancang strategi ini untuk merebut pangsa pasar produsen biaya tinggi atau Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir membantah tudingan tersebut. Melimpahnya pasokan global membuat harga minyak menyentuh titik terendah dalam 12 tahun terakhir yaitu di bawah USD 28 per barel.

"Kita sekarang harus kembali ke teori dasar ekonomi Adam Smith. Ini tentang penawaran dan permintaan," ucap Adel al-Jubeir beberapa waktu lalu.

"Kami membiarkan pasar menentukan titik keseimbangannya. Apa yang kita lihat sekarang adalah harga pasar," katanya.

Di balik strategi tersebut, beberapa ekonom dan ahli melihat ini sebagai motif geopolitik. Arab Saudi dinilai ingin 'berperang' dengan Iran dalam hal minyak dunia. Iran kembali ke pasar global setelah dicabutnya sanksi nuklir beberapa waktu lalu.

Sanksi nuklir Iran telah dicabut dan timbul beberapa spekulasi bahwa Arab Saudi mencoba menyakiti Iran dengan membuat harga minyak bertahan rendah.

Arab Saudi pun bertahan untuk tak memangkas produksi minyaknya. Bahkan, Saudi terus menggenjot produksi minyaknya dan menambah pasokan minyak mentah dunia.

Analis menyebut, Saudi sengaja ingin menghancurkan ekonomi Amerika Serikat dengan harga minyak rendah. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Fakta Venezuela, Negara Kaya Minyak yang Sempat Alami Krisis Ekonomi Parah dan Utang Menumpuk
Fakta Venezuela, Negara Kaya Minyak yang Sempat Alami Krisis Ekonomi Parah dan Utang Menumpuk

Venezuela menjadi negara dengan harga bahan bakar fosil termurah di dunia.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Banyak Kapal Hindari Laut Merah, Pendapatan Negara Mesir Ambruk
Banyak Kapal Hindari Laut Merah, Pendapatan Negara Mesir Ambruk

Pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Perang Israel-Palestina, Kurs Rupiah Melemah ke Level Rp15.738 per USD
Terkena Dampak Perang Israel-Palestina, Kurs Rupiah Melemah ke Level Rp15.738 per USD

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turut melemah ke posisi Rp15.708 dari sebelumnya Rp15.675 per USD.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Sumber Uang Iran hingga Bisa Serang Israel Pakai 300 Rudal dan Drone
Ternyata Ini Sumber Uang Iran hingga Bisa Serang Israel Pakai 300 Rudal dan Drone

Ini sumber-sumber kekayaan Iran hingga bisa serang Israel menggunakan 300 rudal dan drone.

Baca Selengkapnya