Kisah Soetikno, Pernah Hidup Susah Hingga Sukses Bangun Perusahaan Cat Avian
Merdeka.com - Tinggal di hunian bak kandang ayam menjadi titik balik Soetikno Tanoko atau Tan Tek Swie, untuk bangkit dari kesulitan ekonomi. Berkat kegigihannya untuk berusaha, Soetikno berhasil membangun perusahaan cat yang saat ini dikenal dengan cat Avian.
Saat ini, perusahaan produsen cat Avian dikelola oleh Hermanto Tanoko, anak bungsu Soetikno. Melalui akun instagramnya @htanoko, dia menulis kilas balik perjalanan sang ayah yang membuka toko cat pada 1962 di Malang, Jawa Timur. Lokasi untuk memulai usaha cat saat itu dengan menyewa lahan seluas 1,5 meter x 13 meter.
"Dengan sangat kreatif papa belajar mencampur cat duco, sampai menjadi ahli sekali, ditambah semangat, kejujuran, keuletan, kerja smart dan kerja keras toko cat tsb berkembang sangat pesat sampai akhirnya pada 1 November 1978 papa mengembangkan pabrik cat skala home industri dibantu 18 karyawan dengan pertumbuhan omzet selalu double digit secara konsisten setiap tahunnya," kenang Hermanto.
-
Apa bisnis pertama Sukanto Tanoto? Ia adalah salah satu pengusaha kaya raya yang memulai karir bisnisnya di industri pengolahan kayu.
-
Bagaimana Hermanto Tanoko membangun bisnisnya? Berawal dari bisnis warisan sang ayah, Hermanto terus berinovasi hingga punya beberapa merek bisnis ternama.
-
Kenapa Taiki jadi pengusaha tempe? Alasan terbesar Taiki menjadi pengusaha tempe karena dia mencintai makanan berbahan dasar kedelai dan ingin melestarikan kedelai lokal asal Jepang saja.
-
Bagaimana Sukanto Tanoto mendirikan pabrik kayu pertama? Ia pun kemudian menggandeng seorang Jenderal yang mengizinkannya untuk mendirikan pabrik kayu Plywood pertama di Indonesia.
-
Siapa yang memulai bisnis ternak puyuh? Setelah itu mereka mulai merintis beternak puyuh.
-
Kenapa Sukanto Tanoto pindah ke bisnis kayu? Tanoto melihat peluang saat berbisnis kayu setelah Indonesia menjadi negara pengekspor kayu log ke Jepang dan Taiwan untuk diolah menjadi Plywood, sebelum diimpor lagi ke Indonesia dengan harga yang lebih tinggi.
Dalam kilas balik itu, Hermanto mengaku bersyukur atas capaian Avian saat ini. Sebab, produk Soetikno itu telah menjadi produk nasional terbesar. "Avian telah menjadi pabrik cat nasional terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan dan keuangan yang sangat sehat," tulis dia.
Lewat unggahan youtube SuccessBefore30, Hermanto juga membagikan pengalaman hidupnya. Dia lahir pada September 1962 di Kota Malang, Jawa Timur. Hermanto merupakan anak kelima dari lima bersaudara.
"Karena memang ekonomi kami ini memang waktu itu susah sekali, karena papa kena PHK tahun 60, jadi harus tinggal di emper-emper, gunung kawi, vihara, sampai akhirnya bisa menyewa rumah yang semestinya bukan rumah tapi bekas kandang ayam dengan ukuran 1,5x9 m, saya begitu lahir sudah tinggal di kandang ayam," kata Hermanto.
Sang ayah meminta Hermanto untuk membantu di pabrik cat Avian pada akhir 1982.
"Saya di akhir tahun 1982, diminta membantu, itu awal ketemu papa saya tanya, Avian ini visi ke depannya apa. Cita-cita papa ini apa. Papa saya nangkep, papa ingin Avian jadi nomor satu di Indonesia. Padahal pabriknya ini masih pabrik yang belum besar, pagar aja tidak ada. Drum-drum itu ditaruh di sawah," kata dia.
Atas keuletan Soetikno dan anak-anaknya Avian berkembang pesat dan menjadi cat nomor 1 di Indonesia. Dal skala global, Avian juga tidak diragukan kualitasnya, dia pun percaya diri kualitas cat Avian dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan global.
Selain meneruskan bisnis cat sang ayah, Hermanto mendirikan Tancorp pada 1983. Tancorp merupakan perusahaan holding yang berkembang pesat.
Tancorp bertransformasi menjadi perusahaan holding nasional terbesar di Indonesia yang memiliki delapan perusahaan subholding yang bergerak di berbagai bidang antara lain industry, distribusi, property, perhotelan, makanan dan minuman, kesehatan dan kecantikan, bisnis jaringan, kafe dan restoran. Demikian melansir dari laman Tancorp.
Seiring waktu, Hermanto mengembangkan subholding yang bergerak di berbagai industri mulai dari properti, consumer goods, distribusi, hospitality, ritel, healty and beauty, makanan dan minuman hingga bisnis jaringan. Jadi jaringan tersebut memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dari hulu ke hilir.
Hermanto pun akhirnya mendirikan perusahaan induk yang mendukung merek-merek yang dikelola oleh delapan subholding pada 28 November 2015 yaitu Tancorp Abadi Nusantara. Salah satu subholding perusahaan Hermanto yaitu Tanobel Food yang membawahi sejumlah produk consumer goods tercatat di bursa saham.
Perusahaan itu bernama PT Sariguna Primatirta Tbk yang merupakan produsen air minum kemasan Cleo. PT Sariguna Primatirta Tbk mencatatkan saham perdana pada 5 Mei 2017. Hermanto menduduki posisi Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut aksi keren Titiek Soeharto saat ikut lomba menembak Danjen Kopassus.
Baca SelengkapnyaBukan menggunakan kanvas, kuas, dan cat, namun ia membuat lukisan dengan bahan sisa potongan rambut pelanggannya.
Baca SelengkapnyaTokoh yang satu ini sangat berjasa besar bagi lahirnya TNI AU. Ia juga berhasil menciptakan bahan bakar pesawat terbang pertama di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Agung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaKabarnya, kini banyak bisnis milik Kaesang yang justru gulung tikar alias bangkrut. Lantas, benar kah demikian?
Baca SelengkapnyaSimak pesan penting dari sesepuh Persit istri eks Panglima ABRI. Ingatkan soal kesederhanaan.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaDalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya