Kisah Sonny Arca, Resign dari PNS Kemenkeu untuk Kembangkan Martabak Orins
Merdeka.com - Pecinta jajanan manis mungkin sudah populer dengan kuliner Martabak Orins. Pendiri bisnis martabak ini adalah Sonny Arca Adryanto, mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Keuangan. Sonny memutuskan berhenti sebagai PNS pada tahun 2016. Dia ingin fokus mengembangkan bisnis martabak Orins yang dia rintis sejak 2011.
Ide awal membangun bisnis martabak Orins ketika dia melihat jajanan martabak seperti tidak lekang waktu. Namun dia ingin menampilkan martabak dengan nuansa berbeda.
Dia terinspirasi menjalankan bisnis martabak manis baru. Maka, pizza menjadi satu kuliner yang menurutnya dapat dikombinasikan dengan martabak.
-
Siapa yang memodifikasi martabak? Makanan khas Bangka Belitung ini ternyata punya penggemar di mana-mana. Panganan yang identik dengan buah tangan ketika kamu mau ke rumah pacar ini juga dibuat kekinian.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Di mana martabak manis terkenal? Di beberapa wilayah di Indonesia, martabak manis disebut dengan nama 'terang bulan'. Ada juga beberapa tempat yang menyebutnya sebagai 'martabak bangka', merujuk pada asal usul jajanan ini yang dipopulerkan oleh pedagang asal Bangka. Nama-nama ini sering merujuk pada jenis martabak yang sama, hanya dengan variasi bahan atau topping yang berbeda, seperti keju, cokelat, kacang, atau susu kental manis.
-
Apa yang membuat martabak telur khas? Kulit Tebal, Isi Lezat Penyajian Khas Jika sudah ngidam makan martabak telur, tak perlu jauh-jauh membeli, Anda bisa langsung membuatnya sendiri di rumah.
-
Kenapa usaha makanan menggiurkan? Membuka usaha makanan merupakan ide bisnis yang memang bisa dicoba. Sebab, usaha makanan rasanya cukup menggiurkan untuk dilakukan.
-
Dari mana resep martabak mie ini? Dilansir dari laman Cookpad dan Fimela, berikut 6 resep martabak mie yang telah merdeka.com pilihkan secara khusus untuk Anda.
Sonny berinovasi menghadirkan martabak dengan topping di bagian atas, tidak seperti umumnya yang ditempatkan di dalam lipatan adonan. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri saat menyantapnya, apalagi ketika taburan rasa yang dibiarkan terbuka menyentuh lidah.
Sebelum merintis usaha Martabak Orins, pada tahun 2010 Sonny telah lebih dulu bergelut di berbagai usaha dagang, termasuk bisnis jamur. Usahanya saat itu menghasilkan untung cukup besar. Namun, bisnis jamur dia hentikan karena dinilai kurang prospektif.
Alumni Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) itu pun akhirnya putar otak mencari peluang wirausaha yang bisa tumbuh secara berkesinambungan.
Martabak Jadi Pilihan
Pilihannya kemudian jatuh pada martabak yang sudah sangat akrab di kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, menyadari penjual martabak sudah banyak di mana-mana, Sonny pun kembali memutar otak.
Sonny ingin sesuatu yang mudah dikenal secara luas oleh konsumen. Inti bisnisnya boleh serupa, menjual martabak sebagai camilan bersama, namun harus mempunyai keunikan rasa dan tampilan yang membuat konsumen penasaran.
Bersama dengan istrinya, Sonny kemudian berkreasi meracik martabak pizza. Sonny dan sang istri bereksperimen dengan berbagai jenis topping untuk menciptakan sensasi rasa dan tekstur martabak yang unik.
Pertengahan 2011, dia berhasil membuat adonan yang lembut, kaya rasa, dan juga harum, sehingga meningkatkan nilai jualnya.
Menurut Sonny, martabak yang dijual dengan harga lebih tinggi adalah mereka yang telah memiliki nama besar. Namun, dia meyakini harga yang martabak yang dia tawarkan sebanding dengan kualitasnya.
Sedangkan untuk varian martabak gurih, Sonny mengedepankan volume dan cita rasa yang kaya pada isiannya, yang bisa dipilih menggunakan daging sapi atau ayam, semuanya hadir dalam bentuk potongan dadu.
Tren Layanan Pesan Antar
Tren layanan pesan antar makanan secara online ini ikut memengaruhi desain outlet Martabak Orins. Mayoritas outletnya berukuran tidak seberapa besar, yang dirancang khusus untuk pembelian grab and go food dan pemesanan online.
Sonny enggan membuka cabang di pusat perbelanjaan modern. Menurutnya hal itu tidak sesuai dengan konsep martabak sebagai hidangan komunal, yang bisa dibeli kapanpun dengan cepat dan tanpa ribet.
Sementara itu, jika melihat perbandingan jumlah pembeli langsung dan konsumen online, Sonny mendapati komposisinya hampir seimbang. Namun, jika menganalisanya dari segi cakupan wilayah komersial, Martabak Orins akan memilih lokasi di sekitar perkantoran untuk pusat Jakarta, dan lokasi dengan lalu lintas padat di pinggiran ibu kota.
Adapun untuk luas outlet cabang, Sonny kembali menekankan efisiensi yang berfokus pada konsep grab and go food, sehingga tidak memerlukan ruangan besar. Cukup seluas satu unit ruko, sudah mencakup dapur racik, meja kasir, dan sedikit area tunggu.
Untuk operasional produksinya, pabrik sekaligus gudang Martabak Orins di Kedoya, Jakarta Barat, selalu menghabiskan rata-rata setengah ton tepung terigu untuk didistribusikan ke seluruh cabang di Jabodetabek. Itu belum termasuk puluhan kilo topping, dan juga sejumlah besar bahan untuk varian gurihnya.
Sonny merasa dirinya memiliki tipikal risk taker, namun penuh perhitungan. Dia bekerja sambil usaha martabak. Hingga satu titik dia yakin keluar dari pekerjaan ketika tahu bahwa bisnis martabaknya semakin berjalan mantap.
Tawaran untuk membuka cabang di luar negeri sempat menghampiri Sonny namun hal itu belum berani diambil oleh karena beberapa faktor. Dia mengaku butuh waktu untuk mempelajari pengadaan sumber daya manusia, pasokan bahan baku, dan juga perizinan yang berbeda dengan di Indonesia. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah resign dari BUMN, pria ini menjalankan bisnisnya hanya dengan modal Rp300.000.
Baca SelengkapnyaSetiap pekerja sering kali merasa jenuh dengan pekerjaannya, dan memilih mencari tantangan baru.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis dengan modal Rp300.000, kini telah menghasilkan omzet Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaCerita eks karyawan BUMN bangun bisnis keripik kentang rumahan.
Baca SelengkapnyaPaman Amru bersedia menjadi mentor baginya tanpa bayaran, alias gratis. Bahkan, sang paman bersedia membantu Amru sampai satu bulan pertama.
Baca SelengkapnyaKedai mie kocok mantan polisi ini viral dan laris manis.
Baca SelengkapnyaBerkat Mungil Bakery, setidaknya sudah ada 12 karyawan tetap yang bergantung pada usaha ini.
Baca SelengkapnyaIjazah aslinya masih di tahan perusahaan, wanita ini putuskan jadi penjual bakso.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaTahun 2017, Sulhi dipromosikan masuk ke tim perencanaan anggaran. Di sinilah menjadi titik akhir Sulhi menjadi PNS.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakhatau yang akrab disapa Angie, memiliki perjalanan hidup yang menarik, dari ranah politik hingga terjun ke dunia bisnis kuliner
Baca SelengkapnyaFokus pada bisnis kuliner rendah MSG, intip perjalanan Snack and Chill.Jksl!
Baca Selengkapnya