Kisah sukses Li Ka Shing, dari tukang sapu pabrik hingga jadi orang terkaya Asia
Merdeka.com - Sebelum Jack Ma berjaya, sosok bernama Li Ka Shing sudah lebih dulu dikenal sebagai orang paling kaya di Hong Kong, bahkan Asia. Seperti kisah-kisah para miliuner lainnya, Li Ka Shing juga punya kisah menarik tersendiri.
Dikutip dari Bloomberg, pria berusia 90 tahun ini ternyata sempat menjadi tukang sapu di pabrik. Pekerjaan itu dilakoninya di sebuah pabrik di Hong Kong sambil mengurus bapaknya yang sakit.
Sebetulnya, Li bukanlah kelahiran Hong Kong. Dia lahir di Guandong pada 29 Juli 1928 namun berpindah ke Hong Kong saat pasukan Jepang menginvasi provinsi tempat dia tinggal.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Siapa yang berjasa di bidang pendidikan? Memperingati Hari Pendidikan Nasional merupakan upaya kita untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa di bidang pendidikan.
-
Siapa pemuda yang lulus PhD Stanford? Seorang pemuda China bergelar PhD bidang fisika dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, terpilih menjadi pegawai negeri sipil di pedesaan.
-
Bagaimana sumbangan ini membantu mahasiswa? 'Memastikan tidak ada siswa yang harus membayar uang sekolah lagi,' lanjut pada keterangan akun X Fakultas Kedokteran Albert Einstein @montefioreNYC.
-
Bagaimana guru bisa menjadi miliarder? Dia menuliskan, menjadi guru yang kaya bukan berarti harus mempunyai pendapatan yang besar.
-
Siapa yang beri beasiswa? Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan beasiswa untuk 4 Paskibraka.
Pendidikan Li juga terhenti di SMA. Meskipun dalam hidupnya justru Li menyumbangkan banyak uang kepada universitas-universitas bergengsi dunia seperti Universitas Stanfrod, UC San Fransisco, dan UC Berkeley.
Selain hobi menyumbang uang, Li juga terkenal dengan gaya sederhana. Salah satu orang terkaya di Asia ini tidak malu memamerkan jam tangannya seharga USD 500. Alasannya? Dengan jam murah meriah, dia tidak perlu repot hati-hati saat sedang beraktivitas. Padahal, kekayaannya mencapai ratusan miliar rupiah.
Menurut Bloomberg Billionaire Index, kekayaan Li Ka Shing tercatat memiliki harta USD 33,3 miliar atau setara Rp 487 triliun (USD 1 = Rp 14.638). Sedangkan harta George Soros ada di angka USD 8 miliar atau Rp 117 triliun.
Kesuksesan Li berasal dari konglomerasi bisnis yang dia miliki. Bisnis awalnya adalah bunga plastik, kemudian akhirnya berkembang ke ranah properti, ritel, dan internet. Tak heran bila dia dijuluki Superman karena kehebatan bisnisnya.
Awal 2018 ini, Li Ka Shing sudah pensiun dari posisi Chairman dari CK (Cheung Kong) Hutchison Holdings Ltd. and CK Asset Holdings Ltd. Putra tertuanya Victor akan mengganti posisinya sebagai Chairman.
Sebagai pebisnis, dia pun punya koneksi kuat ke pemerintah China daratan. Ketika pensiun, Li mengundang wartawan dan membagikan termos dan coklat.
Walau pensiun, Li tetap ingin aktif sebagai penasihat senior perusahaannya. Ia pun akan tetap digaji, yakni USD 637 (Rp 9,3 juta) per tahun.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bekas buruh pabrik plastik yang sukses merangkak menjadi orang terkaya di Hongkong.
Baca SelengkapnyaDia tahu betul ujian nasional masuk universitas merupakan fase hidup paling penting di China.
Baca SelengkapnyaTak ada keraguan bahkan gengsi dari wanita tersebut saat dirinya selalu menemani suaminya bekerja.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1982, Liu, bersama dengan 3 saudaranya, berhenti dari pekerjaan mereka dan mulai menjual jam tangan dan sepeda untuk mengumpulkan modal Rp19 juta.
Baca SelengkapnyaIa terpaksa harus menempuh kejar paket C untuk bisa mendapat ijazah bukti dirinya tuntas belajar
Baca SelengkapnyaIa tak menyerah walaupun tak meneruskan sekolah formal.
Baca SelengkapnyaAda kerja keras yang dilaluinya hingga berhasil mendapat gelar master dari kampus bergengsi dunia.
Baca SelengkapnyaKisah Alvin memang sangat mengaharukan. Perjalanan Alvin yang merupakan anak seorang pemulung hingga menjadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Gadjah Mada.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaPada usianya menginjak 24 tahun, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaLulus PhD Universitas Stanford, Pemuda Ini Dapat Pekerjaan Impian sebagai Pegawai Desa
Baca SelengkapnyaPria ini menjadi orang terkaya di China pada 2023.
Baca Selengkapnya