KKP: Badan Dunia Tidak Menyatakan Lobster Bakal Punah
Merdeka.com - Pemerintah mengungkapkan ada setidaknya 4 asumsi salah dalam wacana ekspor lobster Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP), Effendi Gazali.
Menurutnya, lobster yang terancam punah jika bibit diekspor seperti kekhawatiran mantan menteri KKP Susi Pudjiastuti tidak akan terjadi. "Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya, dengan harga seperseratusnyapun tidak," tulis Susi di akun Instagram resmi miliknya pada November 2019, menanggapi isu ekspor bibit lobster yang dilakukan oleh Menteri KKP Edhy Prabowo.
"Badan dunia seperti International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), dan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) tidak menyatakan status lobster akan punah," kata Effendi dalam acara 'Melawan Logika Sesat tentang Lobster Apa Adanya' di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (19/2).
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Kenapa lobster bahaya kalau makan banyak? Ya karena tinggi kolesterol, ya jangan banyak-banyak ya makannya,' ujar Prof. Ahmad dalam acara Jelajah Gizi 2024 di Banyuwangi, seperti yang dikutip Merdeka.com pada Selasa (19/11/2024).
-
Mengapa ikan tertentu harus dihindari? Meskipun ikan sering dianggap sebagai makanan sehat, beberapa jenis ikan memiliki kadar purin yang tinggi dan dapat memicu serangan asam urat.
-
Kenapa ikan kodok terancam punah? Dikutip dari ANTARA, kini ikan berbentuk unik itu terancam punah. Faktor itu bertambah besar kalau kesadaran masyarakat setempat masih kurang terutama terkait kebersihan pantai.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Kenapa ekor ikan tongkol diklaim berbahaya? 'Jika kelenjar ini pecah, maka bisa mengakibatkan keracunan. Jadi sebelum masak ikan tongkol, sebaiknya buang dulu bagian ini dengan cara ditarik. Dengan demikian ikan tongkol ini sudah aman dimasak dan aman untuk dikonsumsi,' kata seseorang dalam video tersebut.
Menurutnya, semua makhluk hidup bisa mengalami ancaman kepunahan. Dia pun sangat menyayangkan istilah plasma nuftah yang suka diplintir artinya menjadi simbol kepunahan.
"Plasma Nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga, bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional, tapi dalam konteks lobster setiap kali menyebut istilah plasma Nutfah, selalu diplintir sebagai simbol kepunahan," ungkapnya.
Logika sesat kedua, lanjutnya, ada pada penafsiran Peraturan Menteri (Permen) nomor 56 tahun 2016. Menurutnya, permen ini tidak mengizinkan budidaya, dan lobster hanya boleh diambil dari alam tidak dalam keadaan bertelur dan ukuran panjang karapas di atas 8 cm, atau berat di atas 200 gram per ekor.
"Apa artinya permen ini justru mendukung kepunahan lobster mutiara, dia tidak boleh dibudidaya, dan diambil dari alam sebelum dia bisa bertelur," ujarnya.
Jarang Ada Negara Budidaya Lobster
Logika sesat ketiga yaitu di negara lain lobster tidak dibudidaya, hanya dibiarkan dipelihara alam dan Tuhan, lalu diambil setelah besar. Namun, hal itu berbanding dengan survei yang dia lakukan ke negara Australia dan Vietnam. Menurutnya, di dua negara itu tidak ada larangan sama sekali tentang budidaya itu.
"Kenapa didorong sektor budidaya, karena survival rate dari benih bening adalah 1/10.000 pada daerah sink population, atau 1/1.000 pada daerah non sink population," ujarnya.
Istilah sink-population artinya benihnya sangat banyak, mudah terlihat, mudah ditangkap, tapi di daerah tersebut banyak pula predator alamnya. "Jadi bening atau benur atau puerulus ini yang dibudidaya, di Vietnam bisa dengan survival rate 70 persen, pada berat 50 gram, 1 persen dikembalikan ke alam, sebagai restocking dan upaya menjamin kelestarian yang sejati," ujarnya.
Logika sesat keempat, terkait berapa sesungguhnya jumlah benih lobster per tahun di Indonesia. Menurutnya, harus dicari berapa angka akurat secara ilmiah.
Dia menegaskan, mengutip penelitian berjudul 'Telaah Revisi Permen nomor 56 tahun 2016' oleh tim Pusat riset perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan perikanan pada 2019, tertulis bila 50 persen benih dibiarkan di alam maka yang dapat diambil benihnya sekitar 425 miliar per tahun.
"Artinya di alam Indonesia, menurut Badan Riset Perikanan resmi negara, terdapat 2x425 miliar atau 850 miliar benih. Tentu saja dalam masa Bu Susi menjadi menteri, siklus pemijahan ini juga terjadi," ujarnya.
"Semoga semuanya kini jernih dan tidak sesat dan diplintir lagi," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.
Baca SelengkapnyaMakanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca SelengkapnyaAskolani bilang pemerintah tidak akan asal melakukan ekspor pasir laut.
Baca SelengkapnyaPemerintah yakinkan Amerika hasil perikanan Indonesia memenuhi persyaratan mutu.
Baca SelengkapnyaKKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca SelengkapnyaSertifikasi ini untuk memastikan kegiatan budi daya lobster yang berjalan di Indonesia dilakukan sesuai standar budi daya yang berlaku secara global.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaLobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca Selengkapnya