KKP Beberkan Dampak Reklamasi di Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa pusat pertumbuhan ekonomi sebagian besar berada di wilayah pesisir. Ini dikarenakan pesisir menjadi primadona yang berdampak pada kebutuhan peningkatan permintaan untuk perumahan, kawasan industri baru, jalur transportasi darat, fasilitas bandar udara, fasilitas pelabuhan, fasilitas wisata dan penunjang lainnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan, meski pusat pertumbuhan ekonomi berada di pesisir, namun kebutuhan ruang masih dihadapkan pada kondisi pantai Indonesia yang mengalami erosi. Sehingga mengakibatkan perubahan iklim yang menyebabkan abrasi pantai 2-10 meter per tahun.
Untuk mengatasi persoalan tersebut maka salah satu efektif yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan reklamasi, sehingga menutup ruang kerusakan yang diakibatkan oleh faktor iklim tersebut.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Kenapa Kementerian ATR membantu orang di pesisir? Indonesia memiliki wilayah laut dan pesisir yang luas dengan potensi sumber daya alam sangat besar. Namun demikian, masyarakat pesisir belum mampu terlepas dari keterbelakangan ekonomi, sehingga membutuhkan kehadiran negara dalam hal ini berupa legalisasi aset.
-
Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Prabowo - Gibran? Presiden Prabowo Subianto menunjuk kembali Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
-
Kenapa Kementan fokus di Merauke? Oleh karena itu, lanjut Mentan, wilayah Merauke dapat perhatian khusus dalam hal pertanaman dan pengelolaan air yang dinilai masih kurang maksimal.
-
Apa yang terjadi di Pesisir Selatan? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Reklamasi harus dibuat dalam rangka mendukung kebutuhan ekonomi dengan tepat memperhatikan sosial kultural atau dapat menjadi opsi mitigasi bencana akibat perubahan iklim. Sesuai dengan peraturan Undang-Undang, reklamasi dipandang upaya meningkatkan nilai tambah," kata Nilanto dalam sebuah diskusi yang digelar di Kantornya, Jakarta, Senin (16/9).
Kendati begitu, dia tak menampik masih ada sejumlah masyarakat yang menilai reklamasi ini berujung pada kerusakan ekosistem pesisir. Sehingga di beberapa kasus reklamasi ini menuai pro kontra dari beberapa pihak terkait.
Beberapa yang menjadi catatan dan persoalan reklamasi bagi masyarakat yang kontra, yakni tidak diprediksi akurat atau antara lain tidak sesuai rencana tata ruang wilayah zonasi pesisir dan pulau-pulau kecil. Kemudian sosial kultur akan terganggu, berubahnya permukaan bumi, serta kawasan konservasi dianggap akan merusak kawasan pesisir.
"Sejak UU 27 Tahun 2007 terbit, Indonesia memiliki ketentuan untuk reklamasi pulau-pulau kecil. Walau pelaksanaannya masih menimbulkan pro dan kontra," kata dia
Untuk itu, pemerintah kini tengah menyusun berbagai kegiatan untuk mengantisipasi dampak negatif reklamasi. Salah satunya mulai dari peraturan perundangan, pengendalian melalui perizinan, hingga pengawasan berbagai kegiatan serta penegakan hukum.
"Kebijakan disusun untuk memastikan bahwa reklamasi harus menjamin kesejahteraan lingkungan dan menjamin kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi menambahkan, dalam pelaksanaan reklamasi pihaknya akan berupaya menyempurnakan sistem dan regulasi. Sehingga fungsi regulator dapat menjamin keadilan bagi kepentingan masyarakat umum, investasi, dan ekologi dalam pelaksanaan reklamasi.
"Pelaksanaan reklamasi harus pertahankan nilai manfaat pulau kecil, aspek reklamasi tidak hanya memberikan aspek ekonomi tapi sosial, hak hidup publik, akses tidak hanya untuk manusia tapi untuk ekosistem," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Prabowo, pemindahkan ibu kota dilakukan karena permukaan air laut di pesisir utara Pulau Jawa mengalami kenaikan akibat perubahan iklim dunia.
Baca SelengkapnyaDia berjanji akan memberikan insentif bagi investor yang berminat tanam modal di sektor perikanan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaPenandatangan MoU ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaDi dalam negeri sendiri proyek reklamasi cukup banyak seperti di Surabaya, Jakarta, Batam, hingga Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.
Baca SelengkapnyaIa melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyingung soal perubahan iklim yang berdampak langsung ke Indonesia
Baca SelengkapnyaDi depan investor asing, Prabowo juga menegaskan IKN proyek politis.
Baca SelengkapnyaRieke Diah Pitaloka ikut kritik kebijakan pemerintah soal ekspor pasir laut melalui Instagram.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes kebijakan Presiden Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.
Baca SelengkapnyaProduksi perikanan nasional telah mencapai Rp18,26 juta ton.
Baca Selengkapnya