KKP beberkan penyebab munculnya cacing dalam makarel kaleng
Merdeka.com - Produk ikan makarel dalam kaleng saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat. Hal ini setelah adanya temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap 27 merek produk ikan makarel dalam kalang yang mengandung parasit cacing.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Siang Produk Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan, munculnya parasit dalam ikan makarel ini belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini diperkirakan karena adanya faktor musiman di mana parasit tersebut hidup dalam inangnya, yaitu ikan makarel.
"Parasitnya ini kan musiman. Entah apa penyebabnya terjadi ledakan populasi cacing ini. Karena selama ini tidak ada kejadian seperti ini untuk produk yang sudah diolah dan dimasak dalam kemasan ikan kaleng," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (31/3).
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Dimana ikan mengerikan itu ditemukan? Ikan yang sangat langka dengan bentuk mengerikan ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan Cannon, Negara Bagian Oregon, barat laut Amerika Serikat.
-
Dimana ikan purba ini ditemukan? 'Kami menemukan varian baru ikan bertipe sirip lobus ini di salah satu lokasi fosil paling terpencil di Australia, yaitu Anggota Batu Pasir Harajica di Wilayah Utara, yang terletak hampir 200 km sebelah barat Alice Springs, berasal dari periode Devonian Tengah-Akhir sekitar 380 juta tahun yang lalu.'
-
Apa yang dialami Ikan Pari? Meskipun demikian, prioritas mereka adalah fokus pada kesehatan dan kesejahteraan Charlotte, berkoordinasi dengan dokter hewan dan spesialis untuk memahami penyakit tersebut dan mencari opsi pengobatan yang tepat.
-
Kenapa ikan ini sangat langka? Penampakan dan spesimen ikan footballfish atau Himantoliphus sagamius, diketahui sangat jarang terjadi.
-
Kapan Ikan Pari Jawa terakhir kali ditemukan? Keberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu
Nilanto menjelaskan, munculnya parasit cacing dalam ikan makarel ini biasanya muncul pada satu periode saja. Hal ini diduga lantaran adanya perubahan cuaca atau karena musim.
"Jadi munculnya ledakan parasit tadi pasti ada pemicunya dan terjadi hanya pada satu periode tertentu. Apakah ini karena perubahan cuaca, atau karena musim, ini sedang di pelajari. Karena dari BPOM menyatakan ada perubahan musim. Di luar itu, tidak ditemukan adanya parasit. Sehingga dilokalisir," jelas dia.
Menurut dia, banyaknya produk ikan makarel yang ditemukan mengandung parasit cacing ini karena di ekosistemnya, ikan tersebut hidup secara berkelompok. Sehingga, jika satu terkena parasit, maka ikan makarel lain juga terkena.
"Bahan baku yang diperoleh, pada periode waktu tertentu, itu yang dilokalisir dulu, di blok karena itu tidak hanya terkena pada satu ikan, tetapi dalam jumlah besar. Dan jenis ikan makarel itu berkelompok, sehingga sekali ditangkap, ribuan ikan ditangkap sekaligus. Tapi di luar waktu penangkapan tadi, itu tidak terkontaminasi parasit," kata dia.
Nilanto mengindikasikan jika 16 produk ikan makarel kaleng impor berasal dari China. Namun KKP bersama BPOM masih terus menelusuri kasus ini.
"Ini bukan karena proses pengemasan. Kan parasit ini inangnya di tubuh ikan, ini adanya di ikan makarel yang kita temukan sekarang. Dari informasi yang kita terima, sementara ini ikannya berasal dari China, sedang kita pelajari. Kita monitor terus," tandas dia.
Reporter : Septian Deny
Sumber : Liputan6
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca SelengkapnyaIkan laut adalah makanan kaya protein yang baik untuk tubuh. Apa saja jenis ikan laut yang boleh dikonsumsi?
Baca SelengkapnyaFosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaTerumbu karang: keindahan bawah laut yang menakjubkan dan krusial bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaFosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaIkan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.
Baca SelengkapnyaUji coba beberapa produk inovasi ini sedang dilakukan.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaPara peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca Selengkapnya