KKP Gelontorkan Rp250 Miliar Bangun Shrimp Estate di Kebumen
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemerintah Kabupaten Kebumen tengah menyiapkan pembangunan kawasan budidaya udang terintegrasi (shrimp estate). Biaya untuk pembangunan shrimp estate ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 250 miliar.
"Anggaran ini kita pakai anggaran rakyat, jadi bukan milik KKP atau Bupati Kebumen. Di tahun depan itu, kita akan punya anggaran sekitar Rp 250 miliar untuk konstruksi di Kebumen ini," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu, dalam Bincang Bahari: Terobosan Kuasai Pasar Udang Dunia pada Kamis (2/9).
Dijelaskannya, proses pengembangan shrimp estate ini telah dimulai sejak lima bulan lalu termasuk dari proses komunikasi hingga kesepakatan dengan Pemda Kebumen. Jika tak ada aral melintang, groundbreaking pembangunan direncanakan pada akhir tahun ini.
-
Kenapa dibangun tambak udang modern di Kebumen? Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, mengatakan bahwa pihaknya membangun tempat budi daya itu dengan pendekatan sesuai dengan Good Aquaculture Practices atau Cara Budidaya Udang yang baik.
-
Apa tujuan utama dari tambak udang Kebumen? Sebagai sebuah terobosan baru sistem pengelolaan tambak udang, BUBK dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, mulai dari gudang pakan dan sarana produksi, laboratorium, dan gedung perkantoran.
-
Dimana lokasi tambak udang modern di Kebumen? Letaknya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Apa yang dibiayai oleh APBN untuk Kalimantan Timur? Subsidi Angkutan Udara Penumpang untuk penerbangan perintis ke wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selama ini dibiayai oleh APBN melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
Penebaran benih perdana akan dilakukan pada akhir tahun depan, setelah proses pembangunan fisik yang diperkirakan memakan waktu 10 bulan. Shrimp estate ini akan dibangun di atas lahan 100 hektar di kawasan kecamatan Klirong.
"Tahun depan pembangunan fisik, memang cukup lama dan semoga kita mendapatkan pemborong yang betul-betul mumpuni. Tahun depan sekitar 10 bulanan itu selesai konstruksi, sehingga akhir tahun kita sudah bisa melakukan penebaran perdana karena kita sudah punya timeline juga," jelas TB Haeru.
Serap 1.000 Tenaga Kerja Lokal
Pembangunan shrimp estate ini akan melibatkan hampir 1.000 Sumber Daya Manusia (SDM) lokal di Kebumen. Sebanyak 180 orang yang akan terlibat langsung, dan 724 orang tenaga kerja tak langsung.
Kendati demikian, TB Haeru tidak menutup kemungkinan akan ada keterlibatan SDM di luar masyarakat Kebumen. Namun, itu hanya untuk hal-hal yang sangat teknis atau lainnya yang tidak bisa dipenuhi oleh masyarakat lokal.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyambut baik pembangunan shrimp estate pertama di Indonesia ini. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan, termasuk dari sisi keterampilan SDM lokal.
"Dari Dinas Ketenagakerjaan sudah disiapkan, dan dari KKP akan membuat pelatihan di Jepara. Mudah-mudahan menjadi SDM unggul, karena selama ini pesisir selatan belum tergarap dengan maksimal," ungkap Arif.
Perjanjian kerja sama antara KKP dan Kabupaten Kebumen terkait pengembangan shrimp estate ini merupakan yang pertama di Indonesia. Langkah ini merupakan implementasi dari salah satu program prioritas KKP, yakni pengembangan perikanan budidaya untuk meningkatkan ekspor didukung riset kelautan dan perikanan, yang sejalan dengan target peningkatan nilai ekspor udang nasional sebesar 250 persen pada 2024.
Indonesia selama kurun waktu 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia sebesar 6,9 persen. Indonesia pada 2019 berada di urutan kelima eksportir udang dunia dan pada 2020, total volume udang Indonesia di pasar dunia sebesar 7,15 persen.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 turun.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaPembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Sudah Habiskan Uang Negara Rp38 Triliun
Baca SelengkapnyaAnggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaLahan yang terletak di pantai Desa Pengambengan itu akan digunakan untuk kegiatan keagamaan Umat Hindu seperti melasti, pengabenan dan lain-lain.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan kawasan lumbung pangan masih menunggu aturan resmi dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghadirkan Pusat Oleh-Oleh Produk Perikanan yang berkualitas di Kabupaten Rembang
Baca SelengkapnyaDari pagu anggaran Rp6,55 triliun yang baru terealisasi baru Rp3,53 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi anggaran tersebut setara 26,4 persen dari total pagu Rp42,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyerapan dana pembangunan ibu kota baru ini baru 21,8 persen dari pagu anggaran Rp29,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca Selengkapnya