Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KKP: Trawl tidak penuhi syarat sebagai alat tangkap ramah lingkungan

KKP: Trawl tidak penuhi syarat sebagai alat tangkap ramah lingkungan nelayan. shutterstock

Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa penggunaan trawl atau alat tangkap pukat harimau yang masih digunakan di sejumlah lokasi adalah tidak ramah lingkungan dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.

"Trawl itu tidak memenuhi persyaratan sebagai alat tangkap ramah lingkungan," kata Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, Zulficar Mochtar di Jakarta, Senin (19/6).

Menurutnya, fakta yang terjadi pada pengoperasian cantrang sama seperti halnya trawl, yaitu jaring akan mengerucut jika kapal digerakkan untuk menahan jaring. Dengan rata-rata kedalaman laut Jawa sekitar 60-100 meter, lanjutnya, maka jaring mulai terangkat jika sisa tali selambar mendekati kedalaman sekitar 200 meter.

Orang lain juga bertanya?

Sementara pada kapal yang menggunakan jaring lebih dari 3.000 meter, maka akan terjadi pengambilan yang juga mengenai ikan kecil sehingga tidak berkelanjutan.

"Penelitian di Brondong yang dilakukan oleh IPB tahun 2009, dan di Tegal oleh Undip tahun 2008, by-catch (hasil tangkapan sampingan) dari operasi cantrang mencapai 49 persen di Brondong, dan 54 persen di Tegal," ungkapnya.

Padahal, kriteria teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan mensyaratkan antara lain memiliki selektifitas tinggi, hasil tangkapan berkualitas tinggi serta by-catch rendah, tidak destruktif atau merusak habitat.

Penangkapan ikan ramah lingkungan juga mensyaratkan tidak menangkap spesies yang dilindungi atau terancam punah, pengoperasiannya tidak membahayakan keselamatan dan dapat diterima secara sosial.

Sedangkan hasil tangkapan dengan menggunakan trawl dan cantrang, secara sosial kerap menghasilkan konflik di sejumlah lokasi, secara ekonomi tidak berkelanjutan, secara lingkungan tidak baik dampaknya.

Sebagaimana diketahui, kebijakan penghapusan trawl telah berlaku secara bertahap sejak 1980, di antaranya dengan Keputusan Menteri Pertanian serta Surat Keputusan Bersama Mentan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Perdagangan dan Koperasi yang mengatur petunjuk pelaksanaan pengalihan kapal eks-trawl.

Selain itu, terdapat pula Inpres No 11 Tahun 1982 tentang Pelaksanaan Keppres No 39/1980 yang melanjutkan pelaksanaan penghapusan trawl per 1 Januari 1983 yang berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Sebelumnya, sejumlah nelayan tradisional di Dusun Pinang Merah, Kecamatan Tangaran, Sambas mengeluhkan masih banyaknya nelayan dari luar kecamatan tersebut yang menggunakan pukat trawl beroperasi di perairan hingga dekat dengan bibir pantai di sekitar wilayah mereka.

"Padahal aturan yang melarang pukat trawl sudah ada. Tapi realitanya masih ada nelayan yang gunakan pukat trawl masuk di wilayah satu mil dari bibir pantai," ujar satu di antara nelayan Dusun Pinang, Lamsah, saat dihubungi di Sambas, Selasa (13/6).

Menurut Lamsah, dirinya beserta sejumlah nelayan lainnya merasa keberatan karena kerap melihat kapal menggunakan trawl mencari ikan di perairan Tangaran.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran

Baca Selengkapnya
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut

Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.

Baca Selengkapnya
Viral Potret Terbaru Tembok Raksasa Pembatas Laut dan Daratan di Jakarta Bocor, Warga Waswas
Viral Potret Terbaru Tembok Raksasa Pembatas Laut dan Daratan di Jakarta Bocor, Warga Waswas

Ada sisi tembok lain yang retak. Retakan tersebut terdapat air laut yang keluar. Kondisi ini semakin membuat warga waswas.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit

Masuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.

Baca Selengkapnya
Kabut Asap akibat Karhutla Kian Tebal, Nelayan di Jambi Berhenti Melaut
Kabut Asap akibat Karhutla Kian Tebal, Nelayan di Jambi Berhenti Melaut

Para nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Sungai Citarum Kering Kerontang, Jembatan Apung Ini Kandas di Dasar Kali
FOTO: Potret Miris Sungai Citarum Kering Kerontang, Jembatan Apung Ini Kandas di Dasar Kali

Musim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang
FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang

Debit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter

Baca Selengkapnya
Tegas! KKP Langsung Segel Pagar Laut Tak Berizin Sepanjang 30,16 Km di Pantura Tangerang
Tegas! KKP Langsung Segel Pagar Laut Tak Berizin Sepanjang 30,16 Km di Pantura Tangerang

Penyegelan pagar laut tersebut merupakan langkah tegas KKP dalam merespons aduan nelayan setempat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keluhan Nelayan Sulit Melaut & Takut Ditangkap Akibat Pagar Misterius di Laut Tangerang
VIDEO: Keluhan Nelayan Sulit Melaut & Takut Ditangkap Akibat Pagar Misterius di Laut Tangerang

Nelayan mengeluhkan pemagaran ini menghambat aktivitas nelayan dalam mencari nafkah

Baca Selengkapnya
Gua Sebesar Stadion Ini Punya Hutan Bawah Tanah Eksotis, Hidden Gems Tuban yang Berpotensi Viral
Gua Sebesar Stadion Ini Punya Hutan Bawah Tanah Eksotis, Hidden Gems Tuban yang Berpotensi Viral

Gua terdalam di Kabupaten Tuban ini punya hutan bawah tanah yang eksotis. Meskipun pemandangannya indah, tapi belum banyak orang yang tahu keberadaannya.

Baca Selengkapnya
Tinggi Gelombang Laut Jabar-DIY Berpotensi Capai 6 Meter, Ini Fakta di Baliknya
Tinggi Gelombang Laut Jabar-DIY Berpotensi Capai 6 Meter, Ini Fakta di Baliknya

Tingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.

Baca Selengkapnya