Klaim Asuransi Umum Ambil Porsi Sengketa Terbanyak
Merdeka.com - Nasabah asuransi kerap dibuat jengkel lantaran proses klaim asuransi hampir sebagian besar dimenangkan oleh perusahaan. Sebagian besar klaim itu datang dari asuransi umum.
Data Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI) per 2017 mencatat realisasi sengketa klaim asuransi umum mencapai 276 kasus, sedangkan asuransi jiwa capai 226 kasus.
Ketua BMAI, Frans Lamury menyatakan jumlah klaim asuransi umum yang diterima dan ditolak cenderung imbang. Tercatat dari upaya mediasi ada 118 klaim yang diterima dan 119 klaim ditolak, sementara dari upaya ajudikasi ada 27 klaim yang diterima dan 12 klaim ditolak.
-
Dimana asuransi bisnis digunakan? Asuransi bisnis atau sering disebut sebagai asuransi komersial adalah bentuk perlindungan yang dirancang untuk melindungi perusahaan.
-
Apa manfaat utama dari asuransi jiwa? Asuransi jiwa adalah bentuk perlindungan keuangan yang memberikan manfaat kepada ahli waris atau pemegang polis.
-
Bagaimana cara klaim asuransi sepeda BRI? Sejumlah dokumen yang harus disiapkan pemegang polis untuk mengajukan klaim yakni, copy identitas pemilik, copy polis, kuitansi atau invoice pembelian sepeda, jika diperlukan, serial number sepeda, kartu garansi, jika diperlukan, estimasi biaya perbaikan bengkel.
"Paling banyak dari asuransi umum (sengketa klaim asuransi). Perbandingan diterima atau ditolaknya 50:50 lah," ujarnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/3).
Dia menambahkan, banyak nasabah yang datang ke BMAI tidak memahami betul asuransi yang dibeli. Saat hendak klaim, ternyata ada syarat yang tidak terpenuhi. "Hampir sebagian besar klaim asuransi dimenangkan penanggung. Hal ini karena minimnya pemahaman masyarakat terhadap polis yang sudah dibeli," ungkapnya.
BMAI sendiri merupakan anggota dari Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS), lembaga khusus yang ditunjuk OJK untuk membantu menyelesaikan sengketa antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi.
Lima anggota lainnya adalah Badan Arbitrase Pasar modal Indonesia (BAPMI), Badan Mediasi Dana Pensiun (BMDP), Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia (LAPSPI), Badan Arbitrase dan Mediasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (BAMPPI), serta Badan Mediasi Pembiayaan dan Pergadaian Indonesia (BMPPI).
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah total tertanggung BRI Life lebih dari 19 juta jiwa, dengan total pembayaran klaim dan manfaat terealisasi sebesar Rp2,88 trilun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asuransi di Indonesia melaporkan data klaim kesehatan yang menunjukkan bahwa ISPA merupakan penyakit dengan jumlah pengajuan klaim tertinggi.
Baca SelengkapnyaAgen asuransi menjadi salah satu pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Baca SelengkapnyaLiterasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaPemenuhan klaim tutup usia kepada ahli waris nasabah senilai Rp1,5 miliar jadi bukti konsistensi perusahaan asuransi.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaKementerian Tenaga Kerja mengatakan data BPJS Ketenagakerjaan menunjukan kenaikan jumlah angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Baca SelengkapnyaBRI Life terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah dengan cepat dan akurat.
Baca Selengkapnya