KNKT Imbau Masyarakat Tak Naik Bus Jika Tidak ada Sabuk Pengaman
Merdeka.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahtono mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tidak menyewa ataupun menaiki moda bus yang tidak memiliki fasilitas safety belt ataupun sabuk pengaman. Hal ini demi memastikan keselamatan jiwa penumpang bus sendiri.
"Ini mumpung bicara safety belt atau sabuk keamanan, jadi kami himbau kita semua kalau sewa, kalau mau naik bis, nggak ada sabuknya. Ya jangan di sewa, jangan naik," tuturnya dalam acara Dialog Publik "YUK SELAMAT BERSAMA", Rabu (17/3).
Dia mengungkapkan, hingga saat ini, mayoritas korban kecelakaan yang lolos dari maut akibat patuh menggunakan sabuk pengaman. Sehingga, penting untuk tersedianya fasilitas sabuk pengaman di berbagai moda angkutan umum termasuk bus.
-
Bagaimana cara menjaga keselamatan di perjalanan? Setelah mengetahui doa bepergian, selanjutnya dijelaskan tips menjaga keselamatan. Tips ini bisa dilakukan ketika Anda menggunakan kendaraan pribadi:
-
Kenapa bus telolet di Tangerang dianggap berbahaya? Kondisi ini dirasa berbahaya dan rawan menyebabkan kecelakaan, terutama jika anak-anak yang mengejar bus terjatuh di lokasi tersebut.
-
Kenapa Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran? Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kenapa Korlantas Polri mengantisipasi kecelakaan mudik? Pada tahun 2023 terjadi 512 kejadian. Pada tahun ini diupayakan diturunkan. 'Pada tahun 2024 kami berharap dapat meminimalkan sehingga operasi tadi bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud,' katanya.
-
Apa penyebab kecelakaan bus? Polisi menetapkan Sadira (51) sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, akhir pekan lalu. Tidak hanya itu, mereka diminta untuk memeriksa seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia tersebut. 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini.
-
Gimana cara pemerintah menjaga keselamatan pemudik motor? Melihat animo masyarakat yang tinggi, pemerintah berupaya menjaga keselamatan pemudik motor. Salah satunya dengan menyediakan rest area di sejumlah titik.
"Karena banyak kecelakaan kalau dia pakai sabuk keselamatan orang ini selamat. Banyak kecelakaan yang seperti itu, kalau dia pakai (sabuk pengaman) selamat," bebernya.
Pun, penyediaan sabuk pengaman di moda angkutan bus sendiri telah tertuang di aturan hukum yang berlaku. "Karena (safety belt) sudah wajib ya jangan di sewa, jangan naik," tegasnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono menambahkan, sudah banyak contoh mengerikan dari korban kecelakaan yang kehilangan nyawa akibat tidak memakai safety belt. Salah satunya peristiwa tragis ini juga dialami oleh anak pengusaha bus yang terpaksa meregang nyawa akibat tidak menggunakan sabuk pengaman.
"Teman saya ada yang meninggal karena kecelakaan benturan, bisnya nabrak. Dia patah (leher) sampai klek. Padahal dia anaknya pengusaha bis, tapi meninggal karena kecelakaan di bus," ujar dia.
Oleh karena itu, Djoko meminta, agar seluruh pengelola moda angkutan umum untuk memastikan tersedianya sabuk pengamanan dalam setiap perjalanan. Menyusul peran pentingnya bagi keselamatan pengguna. "Jangan kecelakaan, artinya pada saat kita tidur terus ada guncangannya kerasa gitu leher bisa patah," ucapnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenhub: Masyarakat Harus Bearni Tolak Bus Tak Ada Uji KIR, Minta Ganti Bus yang Baru
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.
Baca SelengkapnyaPemilihan PO yang aman ini bisa mencegah kecelakaan maut seperti yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu (11/5).
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut bus di Subang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi juga meminta para pemudik yang hendak berwisata agar tidak menggunakan bus pariwisata yang tidak layak.
Baca SelengkapnyaJangan Sembarangan, Ini Hal Penting Wajib Diperhatikan Sebelum Sewa Bus Pariwisata
Baca SelengkapnyaMenurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.
Baca SelengkapnyaKlakson telolet dapat membuat komponen vital pada bus tidak berfungsi optimal dan sangat rawan mengalami malafungsi.
Baca SelengkapnyaKorban tewas terdiri atas enam perempuan dan lima laki-laki serta jumlah korban luka berat sebanyak 12 orang.
Baca SelengkapnyaKemenhub imbau masyarakat manfaatkan mudik gratis.
Baca SelengkapnyaBus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca Selengkapnya