Kobagas: 80 persen sopir bajaj sudah gunakan gas dari PGN
Merdeka.com - Pemerintah terus berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan melakukan konversi ke Bahan Bakar Gas (BBG). Bajaj menjadi salah satu transportasi yang telah dikonversi dari BBM ke BBG.
Ketua Komunitas Bajaj Gas (Kobagas) Agus Supriyono (30) mengatakan, saat ini sudah ada 80 persen bajaj yang telah menggunakan gas yang diproduksi oleh PT Perusahan Gas Negara (PGN) sebagai bahan bakarnya.
"Dari 14.000 bajaj, 80 persennya sudah pakai BBG dari PGN," ujar Agus saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (23/7).
-
Apa yang dilakukan BPH Migas untuk meningkatkan PAD? Pemerintah Daerah baru-baru ini diajak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari sektor Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
-
Siapa yang BPH Migas ajak kerjasama? BPH Migas bekerja sama dengan berbagai pihak agar BBM dapat dinikmati masyarakat. Salah satunya adalah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Apa penghargaan yang diraih BPH Migas? Prestasi terbaru berhasil dituai oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang menerima Penghargaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN) sebagai anggota JDIHN Terbaik III Kategori Lembaga Non Struktural.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja BPH Migas? Penghargaan yang diberikan Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) ini merupakan bentuk apresiasi atas pengelolaan dokumen dan informasi hukum berdasarkan penilaian kinerja Anggota JDIHN.
-
Apa yang dilakukan BPH Migas di Bengkulu? Kesempatan ini pun dimanfaatkan Halim untuk memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah agar kendaraan untuk aktivitas pembangunan infrastruktur dan sarana fasilitas yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak menggunakan BBM Subsidi.
Menurut Agus, pengemudi Bajaj sangat antusias memakai BBG dari pada BBM. Mereka lebih banyak merasakan manfaatnya. Dari segi operasional lebih irit dan juga menambah penghasilan, dibandingkan saat menggunakan bajaj model lama. Selain itu, Bajaj BBG juga lebih ramah lingkungan.
"Harganya jelas jauh lebih murah. Compress Natural Gas (CNG) hanya Rp 3.100 per liter setara premium (lsp), sedangkan bensin jenis premium saja harganya Rp 6.500. Jadi pengeluaran kalau pakai gas hanya habis Rp 20.000 perhari, kalau BBM kan bisa Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per hari," kata Agus.
Bajaj berwarna biru ini dapat ditemui di kawasan Jakarta, seperti di Kawasan Medan Merdeka, sejumlah stasiun kereta api, dan di beberapa ruas jalan di Ibu Kota.
Laporan: Linda Juliawanti
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan membantu mengatasi kebutuhan domestik dan mengurangi impor produk baja.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaSelama promo berlangsung, penumpang yang menaiki Bajaj Kemerdekaan hanya perlu membayar Rp 1.700,- per 8 Km.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Grand Strategi Energi RI, ditargetkan pada 2030 sebanyak 440 ribu kendaraan dan 257 unit kapal akan menggunakan BBG.
Baca SelengkapnyaPGN melakukan koordinasi pengendalian dan pengamanan rantai pasok gas bumi selama periode satgas.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur gas bumi PGN Area Batam tersebar dan melewati beberapa kawasan industri seperti Tanjung Uncang.
Baca SelengkapnyaPer tanggal 1 Oktober, harga Pertamax menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaUntuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi akan dibekali dengan satu unit tabung baja.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPembangkit berkapasitas 50 MW tersebut merupakan unit baru, yang akan memenuhi kebutuhan listrik di daerah Kawasan Industri Kabil dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaRata-rata konsumsi sepeda motor tersebut mencapai 1 liter dalam satu hari.
Baca SelengkapnyaEnergi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.
Baca Selengkapnya