Kolaborasi antar elemen jadi kunci wujudkan program satu juta rumah Jokowi
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK telah mencanangkan Program Satu Juta Rumah per tahun guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, program tersebut belum terealisasi secara maksimal. Di mana pada 2015 lalu capaiannya hanya sekitar 699.770 unit, kemudian pada tahun 2016 baru terbangun 805.169 rumah dan pada tahun inipun masih terjadi kekurangan sekitar 541.000 rumah.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad, Ernie Tisnawati mengatakan, saat ini terdapat 3,1 juta keluarga memiliki rumah lebih dari satu. Sedangkan 11,8 juta keluarga lainnya justru tidak memiliki rumah sama sekali.
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah strategi kolaborasi antar elemen berbasis Pentahelix yakni kolaborasi antara akademisi, pemerintah, corporate, komunitas dan media demi mewujudkan rencana pemerintah membangun satu juta rumah murah.
-
Siapa yang memiliki rumah dengan tiga lantai? Rumah Abdel Achrian memiliki tiga lantai dengan dominasi warna putih, terlihat begitu mewah dan besar.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Siapa yang tinggal di rumah mewah dengan nilai miliaran rupiah? Saat ini, keduanya telah sukses bersama-sama dan mungkin menjadi salah satu asisten artis paling kaya di Indonesia. Pamer Rumah Baru Bukan tanpa alasan, baru-baru ini keduanya memamerkan rumah mewah mereka yang bernilai miliaran rupiah, sangat berbeda dari rumah mereka sebelumnya.
"Pembangunan perumahan merupakan urusan yang sulit dan juga rumit. Tidak bisa diselesaikan hanya dengan membagi urusan dan tidak ada lembaga yang bisa menanganinya sendirian, oleh karenanya beberapa pihak harus berkolaborasi, dan harus ada sistem yang mengatur kolaborasi tersebut," ujar Prof Ernie dalam acara Doctorate Business Issue Forum (Dorbis) Executive Forum 2017 yang diselenggarakan Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad).
Dalam acara berupa Seminar Nasional dan Pameran Property dengan tema 'Property Untuk Kemajuan Bangsa, Strategi Mencapai Satu Juta Rumah' tersebut, hadir Guru Besar FEB Unpad, Ernie Tisnawati yang mewakili pihak akademisi, Staff Ahli Menteri Bidang Kemitraan dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Perumahan Rakyat, Pangihutan Marpaung yang mewakili pemerintah, Direktur Utama PT Danaro, Tigor Haposan dan Pemimpin Divisi KPR & KKB Bank BJB, Agus Kurniawan, Wasekjen Real Estate Indonesia (REI) Herry Sulistyono yang mewakili komunitas, dan wartawan senior Kompas, Dedi Muhtadi yang mewakili media.
Staf Ahli Menteri PU-Pera, Pangihutan Marpaung mengatakan, acara yang diselenggarakan Unpad ini akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi Kementerian PU-Pera. "Kebetulan kita juga sedang menyusun program tahun 2018, harapan saya masukan-masukan dari diskusi ini dapat tertampung dan tertuang dalam program tahun depan," ujarnya.
"Rencananya, hasil dari diskusi ini berupa masukan dari Akademisi, REI, dari pihak pengusaha properti dan perbankan akan dirangkum dalam sebuah buku, dan akan diserahkan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), dan diharapkan akan dapat membantu pemerintah khususnya Kementerian PU-Pera untuk dapat mewujudkan Program Satu Juta Rumah tersebut," ujar Kaprodi DIM FEB Unpad, Sulaeman Nidar.
Sulaeman menambahkan, acara ini merupakan bentuk tangung jawab sosial dari Prodi DIM Unpad dalam memberikan sumbangsih pemikiran berkaitan dengan topik-topik kekinian. "Dorbis ini kami lakukan minimal tiga kali dalam setahun, selanjutnya akan dilaksanakan kembali pada bulan november tentunya dengan membahas topik-topik yang sedang sedang berkembang di masyarakat."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hashim membantah kabar pembangunan tiga juta rumah itu dalam waktu satu periode atau lima tahun.
Baca SelengkapnyaMerealisasikan program tiga juta rumah menggunakan APBN akan sangat sulit terlaksana.
Baca SelengkapnyaSejak era kabinet kerja Presiden Joko Widodo dari tahun 2015-2022 ini telah membangun atau memfasilitasi sebanyak 1.553.459 unit rumah layak huni.
Baca SelengkapnyaMenurut Hashim, saat ini terdapat lebih kurang 11 juta keluarga menunggu rumah layak huni
Baca SelengkapnyaMaruarar mengusulkan konsep gotong royong alias kolaborasi dalam pembangunan tiga juta rumah dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaMenteri Ara mengaku anggaran yang tersedia di kementeriannya tidak mampu untuk membangun target Program 3 Juta Rumah Rakyat.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN sudah melakukan koordinasi awal dengan Satgas Perumahan mengenai penataan satu juta rumah.
Baca SelengkapnyaProgram ini merupakan salah satu Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAra akan membicarakan lebih lanjut dan mendengar masukan dari semua pihak.
Baca SelengkapnyaJanji pembangunan rumah itu termasuk ke dalam salah satu rencana besar yang dia usung bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan swasta harus membangun 1,5 juta rumah tiap tahun agar angka masyarakat tak punya rumah terus turun.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk di antaranya memperpanjang bebas pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi lima tahunan.
Baca Selengkapnya