Kolaborasi dan Inovasi Teknologi Jadi Kunci Pengembangan Pertanian Indonesia
Merdeka.com - Anak perusahaan Swiss Indonesian Chamber of Commerce (SwissCham Indonesia) bekerja sama dengan Kemenko Perekonomian dalam pembangunan berkelanjutan terhadap pertanian Indonesia. Kerja sama ini mencakup kolaborasi dan invovasi teknologi pertanian.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud meyakini bahwa melalui kolaborasi dan inovasi teknologi, pertanian Indonesia dapat lebih berkembang.
"Saya yakin kita bisa membentuk masa depan pertanian berkelanjutan Indonesia melalui kolaborasi dan inovasi teknologi," katanya di Jakarta, Rabu (24/5).
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Siapa yang ngajak kolaborasi sama Kemenkeu? Ditambahkan Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi ke-empat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
Perusahaan anggota SwissCham yang terlibat dalam dialog ini yaitu Nestle, Syngenta, and Koltiva. Mereka meyakini bahwa prospek ekonomi Indonesia ke depannya akan sangat cerah.
Dengan inovasi dan kolaborasi yang tepat, seluruh pelaku bisnis dapat memprioritaskan pembangunan berkelanjutan sebagai langkah kritis untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional, dan membantu Indonesia mencapai pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Kepala Kerja Sama Ekonomi Swiss, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, Philipp Orga menyampaikan bahwa negara Swiss berkomitmen untuk mendukung produksi komoditas berkelanjutan di Indonesia melalui Program Kerjasama yang dilaksanakan Kedutaan Swiss.
Lanskap Berkelanjutan Indonesia (SLPI) merupakan program yang didanai Swiss dan bekerja sama dengan perusahaan swasta di 10 kabupaten di pulau Sumatra dan Kalimantan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi petani sekaligus melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim.
Salah satu perusahaan anggota SwissCham yaitu Syngeta, mengatakan bahwa petani Indonesia harus memenuhi perubahan kebutuhan lingkungan kita dan harapan regulator, konsumen, serta pengolah makanan dan pedagang.
President Director of Syngenta Indonesia, Mr. Kazim Hasnain mengatakan bahwa ada tekanan yang meningkat dari perubahan iklim, erosi tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati dan dari perubahan selera konsumen terhadap makanan dan kekhawatiran tentang cara produksinya.
SwissCham Indonesia juga mengatakan akan berkomitmen untuk terus mendukung aspek keberlanjutan yang ada dalam perusahaan anggotanya dan menjajaki potensi kolaborasi lebih lanjut dengan Pemerintah Indonesia.
Reporter Magang: Sekar Andini Wibisono Putri
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pertanian menerima penghargaan Merdeka Award 2023.
Baca SelengkapnyaPertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian dan Pembangunan Desa, Republik Sosialis Vietnam (MARD)
Baca SelengkapnyaGuna mencapai swasembada pangan diperlukan sinergi antar Kementerian dan Lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaTeten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi dari hulu ke hilir.
Baca SelengkapnyaGagasan Advance Integrated Production Planning System untuk optimalisasi laba perusahaan, yang dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaKementan bersama Iran sepakat membangun kerjasama penguatan kerjasama mekanisasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara untuk mencapai target swasembada pangan tersebut salah satunya melalui perluasan lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi patriot dalam mendukung program ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan inovasi teknologi dapat meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) terus upayakan peningkatan produksi.
Baca Selengkapnya