Kolaborasi dengan BSN, BUMN Ingin UMKM Lebih Berdaya Saing
Merdeka.com - Kementerian BUMN berencana ingin mengkolaborasikan etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI yang diluncurkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan program PaDi UMKM yakni, pasar Digital pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
Hal itu disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mewakili Menteri BUMN Erick Thohir, dalam acara launching etalase digital produk UMKM Ber-SNI, Selasa (30/11).
"Adanya etalase digital ber-SNI ini kami melihatnya ada peluang yang dapat dikolaborasikan dengan padi UMKM, yang tentunya diharapkan akan semakin menumbuhkembangkan ekosistem bagi UMKM dalam meningkatkan akses pasarnya yang lebih berdaya saing," kata Loto.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Apa tugas Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa rencana BSI terkait UUS BTN? Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Gunawan A. Hartoyo mengungkapkan bahwa perseroan masih terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yang melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Bagaimana BRI ukur digitalisasi UMKM? Penelitian ini dirancang untuk mengukur tingkat digitalisasi UMKM dengan menggunakan tujuh indikator seperti; Infrastruktur Digital, Kepemilikan Alat, Pengetahuan Digital, Pemanfaatan Layanan Digital, Kepercayaan terhadap Layanan Digital, Kesesuaian Antara Kebutuhan dengan Isi Layanan Digital, dan Kepuasan serta Pemahaman terhadap Regulasi.
Dia menjelaskan, perkembangan dunia digital merupakan peluang mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM yang lebih luas.
Sehingga paya pengembangan etalase digital produk UMKM perlu didukung karena akan dapat mengintegrasikan produk UMKM kita dengan global value chain. Dalam mendukung digitalisasi produk UMKM, Kementerian BUMN telah menghadirkan platform digital juga yaitu, pasar UMKM atau dikenal PaDi UMKM.
PaDi UMKM, dikenal sebagai platform yang memfasilitasi potensi pelaku UMKM di Indonesia untuk bertemu secara langsung dengan BUMN, sehingga menjadi media yang memberi peluang bagi UMKM dalam mendapatkan transaksi dan perluasan pasarnya terutama pasar dari BUMN.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah BSN meluncurkan etalase produk UMKM ber-SNI. Menurutnya, etalase produk UMKM ber-SNI kali ini merupakan salah satu wujud konkrit BUMN dalam mendukung UMKM naik kelas.
Di samping itu juga mempunyai peran yang sangat strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar internasional dan di pasar nasional sendiri, yang didukung kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan antara lain Kementerian, lembaga pemerintah daerah, dan swasta.
"Salah satu kolaborasi peningkatan daya saing UMKM telah dilakukan BUMN dengan Badan Standarisasi Nasional melalui penerapan SNI," ucapnya.
Lantaran, pemenuhan standar menjadi salah satu kebutuhan penting bagi pelaku usaha, utamanya bagi UMKM yang ingin meningkatkan mutu produk dan memperluas pasar produknya.
Penerapan SNI UMKM Binaan BUMN
Upaya pembinaan penerapan SNI pada UMKM telah dicontohkan oleh beberapa BUMN, di antaranya PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pusri, PT Semen Baturaja, PT Pelindo, PT BNI dan PT TWC, sehingga UMKM diantaranya telah memperoleh sertifikat SNI.
"Kami menghimbau BUMN lainnya dapat mengikuti langkah BUMN yang bersinergi dalam pendampingan penerapan SNI," ucapnya.
Sesuai pesan Menteri BUMN Erick Thohir, diharapkan semakin banyak BUMN yang mempunyai program pembinaan penerapan SNI, sekaligus semakin banyak UMKM yang meningkat kualitas produknya dan meningkat daya saing produknya di pasar nasional dan global.
Lebih lanjut, Loto menyampaikan, perkembangan dunia digital merupakan peluang mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM yang lebih luas. Upaya pengembangan etalase digital produk UMKM perlu didukung karena akan dapat mengintegrasikan produk UMKM Indonesia dengan global value chain.
Adapun dalam mendukung digitalisasi produk UMKM, Kementerian BUMN telah menghadirkan platform digital juga yaitu pasar UMKM atau dikenal padi UMKM, yang memfasilitasi potensi pelaku UMKM di Indonesia untuk bertemu secara langsung dengan BUMN.
Sehingga BUMN menjadi media yang memberi peluang bagi UMKM dalam mendapatkan transaksi dan perluasan pasarnya terutama pasar dari BUMN. "Dengan adanya etalase digital ber-SNI ini kami melihatnya ada peluang yang dapat dikolaborasikan dengan padi UMKM, yang tentunya diharapkan akan semakin menumbuhkembangkan ekosistem bagi UMKM dalam meningkatkan akses pasarnya yang lebih berdaya saing," pungkas Loto.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika UMKM tidak bisa mengalahkan produk luar negeri karena dijual dengan harga terlalu murah, UMKM bisa meningkatkan kualitas dan keunikan.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaBeragam bazar hingga pelatihan dikerjakan BUMN demi UMKM nasional bisa naik kelas.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaBTN juga menerapkan tiga strategi utama untuk meningkatkan penyaluran kredit KUR sepanjang 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali melaksanakan misi dagang dan investasi.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan program nasional tersebut dapat tercapai apabila seluruh pihak bekerja sama demi kepentingan kemajuan UMKM.
Baca SelengkapnyaKemendag telah mengembangkan kerja sama UMKM, ritel modern, lokapasar, dan lembaga pembiayaan, termasuk pembiayaan ekspor.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian BUMN yang ingin secara serius mendorong pelaku UMKM agar naik kelas.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution memberikan bantuan kepada kelompok usaha maupun koperasi yang membutuhkan alat bantu usaha.
Baca SelengkapnyaDengan katalog elektronik, LKPP membantu pelaku usaha lokal di Surakarta agar produknya bisa dibeli oleh dinas-dinas di Solo dan bahkan di luar kota
Baca Selengkapnya