Komentar Tanri Abeng soal kasus suap menjerat Emirsyah Satar
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus suap. Emirsyah Satar diduga menerima suap dari perusahaan penyedia mesin jet, Rolls-Royce Plc.
Kasus ini atas tindak lanjut laporan lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO) yang telah mempublikasikan hasil penyelidikannya terkait suap Rolls-Royce Plc di enam negara, termasuk Indonesia.
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng mengatakan, kurangnya pengawasan dari komisaris perusahaan membuat BUMN banyak terkena kasus. Untuk itu, BUMN diminta memberdayakan dewan komisaris, sehingga tak lagi kena kasus.
-
Mengapa Tanri Abeng ditunjuk jadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng menjadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang mengawasi kinerja BUMN setelah PMN? 'Komisi XI DPR RI akan meminta BPK RI melakukan Audit Kinerja LPEI dan bisnis model yang baru guna memastikan keberlanjutan kinerja LPEI,' ujarnya.
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Siapa Menteri BUMN pertama? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
"Sistem pengawasan itu tidak bisa sekali tiga bulan, harus setiap hari, dan itu tugasnya dewan komisaris. Jadi, kalau ada kelemahan, waktu saya (jadi) menteri saya mengatakan berdayakan yang namanya dewan komisaris," ujar Tanri Abeng di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (24/1).
Menurutnya, komisaris jangan hanya tahu memberikan tanda cap atau tanda tangan. Komisaris, katanya, harus melakukan pengawasan rutin dan dapat mencegah kasus-kasus seperti itu terjadi kembali.
"Jadi mereka jangan hanya tanda tangan cap setuju tetapi, setelah setuju harus melakukan pengawasan dan pengawasan itu adalah tugas yang rutin bukan hanya sekali sebulan atau sekali tiga bulan," kata Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Dia menambahkan dewan komisaris harus mengecek rutinitas perusahaan yang dipimpinnya. Untuk itu, perlu ada sebuah sistem pengawasan yang lebih baik. Sebab, pengawasan yang baik itu berawal dari persetujuan dari Dewan Komisaris.
"Jadi tidak bisa begitu, waktu saya (komisaris) di Telkom dulu, saya mensyaratkan seluruh investasi di atas Rp 100 juta harus melalui persetujuan dewan komisaris," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korupsi yang diduga dilakukan Budi Said di Antam ditaksir mencapai Rp1,1 triliun
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tidak kaget atas fenomena BUMN Karya merugi meski memperoleh proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun BUMN yang sehat dan kuat.
Baca SelengkapnyaErick mengaku sangat kecewa dengan yang terjadi di empat perusahaan BUMN terkait pengelola dana pensiun.
Baca SelengkapnyaPengelolaan BUMN di bawah kementerian teknis tidak sejalan dengan tugas dan fungsi BUMN sebagai korporasi yang mencari profit.
Baca SelengkapnyaDewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN
Baca SelengkapnyaSejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan berbagai pembenahan.
Baca SelengkapnyaMufti Anam mencecar keras Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan pelat merah
Baca SelengkapnyaProgram bersih-bersih BUMN bertujuan untuk memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaporan dua Dapen ke Kejagung tersebut terkait dengan persoalan korupsi.
Baca Selengkapnya