Kominfo Ingin Startup Indonesia Bisa Mengalahkan Silicon Valley Milik AS
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, menargetkan 5000 perusahaan rintisan atau startup dalam 5 tahun ke depan. 5000 perusahaan tersebut, tergabung dalam Gerakan 'The Next 1000++ Digital Startup' yang diinisiasi oleh Kominfo sejak tahun 2016.
Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan Ekonomi Digital Lis Sutjiati menyampaikan, bahwa sebenarnya dari Kominfo bukan menargetkan 5000 startup tetapi lebih kepada ide-ide besar anak muda sekarang atau generasi milenial.
"Sebenarnya bukan menargetkan 5000 startup. Tapi kita lebih menargetkan menjaring ide-ide besar yang ada di setiap anak Indonesia untuk bisa bisa memulai di proses. Jadi itu targetnya (waktunya) tidak terbatas," kata Lis saat usai ditemui dalam acara Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, di Kota Denpasar, Sabtu (7/9).
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Siapa yang bisa berkembang di lingkungan perusahaan rintisan? 'Perusahaan rintisan berhasil karena banyaknya gairah dan sedikit sekali proses,' katanya, mengacu pada hierarki yang biasanya dimiliki perusahaan besar.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
Lis mengatakan, untuk menciptakan startup baru dari pihak pemerintah akan memfasilitasi ide-ide besar anak-anak muda Indonesia.
"Karena dari satu ide menjadi solusi dan menjadi startup itu bukan hitungan tahun. Tapi kita pastikan bahwa ide-idenya sudah mulai di proses ada yang nanti jadinya dalam satu tahun atau 2 sampai 3 tahun. Tapi kayaknya banyak ide-ide besar itu proses 5 tahun untuk bisa menjadi besar," jelasnya.
Lis juga memaparkan, partisipasi startup di Indonesia sejak tahun 2016, sudah mencapai 45.000 startup. "Kalau dari partisipasi dari tahun kemarin saja 2016, yang partisipasi sudah 45 ribu. Tapi kan masih terus di proses, 45 ribu itu kan bergabung menjadi satu tim nanti akan diulang lagi. Kedepannya diharapkan kita bisa memproses sampai 150 ribu ide-ide baru," katanya.
Lis juga menyampaikan, kendala menciptakan startup baru dari kalangan muda Indonesia adalah kurangnya kegigihan dan cepat menyerah. "Kendalanya adalah mungkin kegigihan, karena budayanya kita lebih kayak sekolah, masuk kalau misalnya tidak selesai (atau) gagal cari yang lain," jelasnya.
Menurut Lis, untuk menjadi inteprener dan menjadi solusi seharusnya anak-anak muda jangan mudah menyerah dan terus mengejar impiannya hingga tercapai. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menciptakan startup yang dimulai dari anak-anak muda. Ia sampai mencontohkan startup di Silicon Valley, California, Amerika Serikat (AS) yang menurutnya menjadi nomor satu di dunia.
"Kalau potensinya (Indonesia) luar biasa. Waktu kami di Silicon Valley untuk bisa mereka menjadi nomor satu di dunia mereka karyawan itu terdiri dari 130 kebangsaan. Kenapa, karena buat mereka untuk bisa maju mereka memberikan kreativitas inovasi. Mereka saja dari 130 kebangsaan, Indonesia minimum memiliki 13.000 etnik, 13.000 bahasa dan budaya. Jadi potensi kita sudah 100 kali lipat dibanding Silicon Valley," jelasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar kampus-kampus bergengsi yang jadi tempat belajar pendiri startup global.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaWishnutama menantang anak muda Indonesia untuk dapat menciptakan aplikasi game baru, dalam rangka mewujudkan ambisi besar Indonesia sebagai negara maju di 2045.
Baca SelengkapnyaPertamuda merupakan kompetisi ide bisnis yang diselenggarakan oleh Pertamina untuk mahasiswa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca Selengkapnya