Komisi IV DPR Sayangkan Pemotongan Anggaran Kementan Rp6 Triliun di 2021
Merdeka.com - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin menyayangkan pemotongan anggaran belanja Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021 sebesar Rp6,33 triliun. Sebab, sektor pertanian menjadi salah satu dari sedikit sektor yang tumbuh positif dan berkontribusi terhadap perekonomian.
Sudin menyebut bahwa sektor pertanian tumbuh 2,59 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 13,70 persen, menjadi terbesar kedua setelah industri pengolahan.
"Namun sangat disayangkan meskipun sektor pertanian berkontribusi positif terhadap perekonomian, anggaran belanja Kementan mengalami pemotongan anggaran yang sangat besar sekali," kata Sudin dalam RDP yang digelar Komisi IV DPR dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (8/2).
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Apa komoditas utama Perkebunan Bunisari sekarang? Setelah kemerdekaan, perkebunan Bunisari diubah lagi menjadi perkebunan karet hingga saat ini.
Sudin mewanti-wanti bahwa dalam refocusing kegiatan dan realokasi APBN, anggaran digunakan untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat petani.
Oleh karena itu, Komisi IV meminta Kementan fokus dalam melaksanakan program peningkatan produksi dalam rangka pemulihan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan pangan secara nasional.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memaparkan dari pagu sebesar Rp21,84 triliun, Kementan diharuskan melakukan penghematan belanja APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp6,33 triliun sehingga totalnya berubah menjadi Rp15,51 triliun.
Penyesuaian Anggaran
Untuk itu Kementan telah melakukan penyesuaian anggaran per Eselon I sebagai berikut Sekretariat Jenderal Rp1,66 triliun, Inspektorat Jenderal Rp100 miliar, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Rp3,23 triliun, Direktorat Jenderal Hortikultura Rp775 miliar,Direktorat Jenderal Perkebunan Rp1 triliun, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp1,38 triliun.
Kemudian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Rp3,54 triliun, Badan Litbang Pertanian Rp1,23 triliun, Badan PPSDMP Rp1,09 triliun, Badan Ketahanan Pangan Rp553 miliar, dan Badan Karantina Pertanian Rp958 miliar.
Pada awalnya dari pagu Rp21,84 triliun, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021 Kementan diharuskan melakukan penghematan belanja APBN 2021 sebesar Rp6,33 triliun, sehingga total berubah menjadi Rp15,51 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaMenurut Alimin, sektor pertanian lebih penting dari pada sektor apapun karena masalah pangan selalu berkaitan langsung dengan keberpihakan negara pada petani.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Sumsel pada Februari 2024 sebesar 3,97 persen atau turun sebesar 0,56 persen poin dibanding bulan Februari 2023.
Baca SelengkapnyaHasilnya TPT pada bulan Februari 2024 tercatat 3,97 persen atau turun jika dibandingkan bulan Februari 2023 yang tercatat 4,53 persen.
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaRencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementan 2025 akan difokuskan pada empat program yakni ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas.
Baca SelengkapnyaAkan ada dampak yang cukup berat jika tak ada pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin turut menyampaikan sejumlah catatan.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca Selengkapnya