Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kondisi Industri Relatif Baik, Pembentukan Dewan Moneter Belum Diperlukan Saat ini

Kondisi Industri Relatif Baik, Pembentukan Dewan Moneter Belum Diperlukan Saat ini Ekonom CORE Piter Abdullah. ©2019 Liputan6.com

Merdeka.com - Beberapa waktu belakangan, isu di sektor jasa keuangan sempat menjadi perhatian publik. Wacana pengembalian fungsi pengawasan perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke Bank Indonesia (BI) hingga pembentukan Dewan Moneter melalui RUU BI menggema.

Beragam alasan diutarakan, utamanya karena OJK dan BI dinilai tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyatakan, timbulnya usulan-usulan tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap lembaga terkait yang diluapkan secara emosional.

Kendati, sebelum mengajukan perubahan pada tugas dan fungsi lembaga tersebut, Piter menilai seharusnya pemerintah dan pihak terkait mengecek dulu bagaimana kinerja industri jasa keuangan serta pengawasannya selama ini.

Orang lain juga bertanya?

"Saya ingin perlihatkan, kondisi bank kita seperti apa sih, kenapa banyak suara yang ingin mengembalikan fungsi pengawasan bank ke BI, dan ada dewan moneter, ini harus kita lihat dengan data," ujar Piter dalam diskusi virtual, Selasa (15/9).

Berdasarkan data kinerja 10 bank terbesar di Indonesia, Piter menyebutkan kinerja industri jasa keuangan masih dalam kondisi yang cukup baik. Sebagai informasi, 10 bank ini menguasai 64 persen aset seluruh bank di Indonesia.

Selanjutnya

Lanjut Piter, CAR (Capital Adequacy Ratio) perbankan memang turun tapi kondisinya masih di level 19 hingga 20-an persen secara keseluruhan. Kemudian, LDR (Loan to Deposit Ratio)-nya juga turun, artinya dari sisi likuiditas mengalami kelonggaran.

"DPK (Dana Pihak Ketiga)-nya tumbuh cukup. NPL (Non Performing Loan) meskipun naik tapi rangenya aman, NPL grossnya di bawah 5 persen. Demikian pula dengan kinerja industri keuangan non bank seperti asuransi umum dan asuransi jiwa," jelas Piter.

Melihat rapor industri keuangan yang tidak merah, maka Piter menganggap wacana-wacana untuk mengubah fungsi OJK dan BI dinilai tidak perlu dilakukan saat ini. Apalagi setiap 3 bulan, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) selalu menyampaikan laporan kinerja industri keuangan yang baik-baik saja.

"Kalau buka arsip beberapa wktu belakang, pernyataan KSSK yang dipimpin oleh Menteri Keuangan (Sri Mulyani) sendiri, bilang kalau kondisi sistem keuangan stabil. Nah, ini kan jadi pertanyaan besar ketika tiap triwulan bilang baik, tahu-tahu diujung menyatakan OJK gagal, BI gagal, kan tidak konsisten," tuturnya.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.

Baca Selengkapnya
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral

OJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.

Baca Selengkapnya
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.

Baca Selengkapnya
OJK Pastikan Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Baik di Tengah Gejolak Geopolitik Global
OJK Pastikan Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Baik di Tengah Gejolak Geopolitik Global

stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.

Baca Selengkapnya
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Dihantui Ketidakpastian, Begini Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI
Ekonomi Global Masih Dihantui Ketidakpastian, Begini Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

Perekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil Karena Permodalan yang Kuat dan Likuiditas Memadai
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil Karena Permodalan yang Kuat dan Likuiditas Memadai

Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.

Baca Selengkapnya
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023

Kondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.

Baca Selengkapnya
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia

Jika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.

Baca Selengkapnya
Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global
Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global

Mahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.

Baca Selengkapnya