Konsumsi listrik Indonesia kalah dibanding Malaysia dan Thailand
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, berdasarkan data Bank Dunia, penggunaan listrik atau kilo Watt per hour (kWh) per kapita Indonesia hanya mencapai 700 kWh. Jumlah itu masih kalah ketimbang Malaysia dan Thailand yang mencapai masing-masing 4.000 kWh dan 2.000 kWh.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, mengatakan rendahnya konsumsi listrik ini membuat daya saing industri Tanah Air kalah dibandingkan negara tetangga. Maka dari itu, kehadiran program 35.000 megawatt (MW) sangat penting untuk Indonesia.
"Target kita baru 2019 (konsumsi listrik) itu mendekati 1.500 kWh," ujar dia di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/5).
-
Bagaimana cara mobil listrik mempengaruhi jumlah pekerjaan? Pekerjaan yang berkaitan dengan pengelasan, pengolahan logam, serta manajemen bisnis dan administrasi diperkirakan akan berkurang seiring dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
Menurut dia, rendahnya penggunaan kWh tersebut disebabkan volume industri Tanah Air tidak terlalu besar. Imbasnya, penyerapan tenaga kerja menjadi sedikit. Diharapkan, proyek 35.000 MW bakal membuat penyerapan tenaga kerja industri semakin meningkat.
"Jadi 35.000 MW itu hal yang mutlak harus dilakukan untuk menumbuhkan industri kita," kata dia.
Selain itu, idealnya, PLN harus menyediakan cadangan listrik setidaknya hingga 30 persen. Kehadiran proyek 35.000 MW dipercaya akan meningkatkan cadangan energi Indonesia.
"Di listrik itu ada sistem LOLP. Itu mewajibkan bahwa sistem harus punya margin 30 persen dari demand. Dan itu hanya Jawa saja. Ini yang harus dikawal supaya jangan turun," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan Indonesia bisa berbalik ekspor listrik ke Negeri Jiran di masa depan.
Baca SelengkapnyaIndonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPeningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaLuhut memaparkan, jumlah kapasitas ekspor listrik bersih ke Singapura akan bertambah dari rencana semula 2 Gigawatt menjadi 3,4 Gigawatt.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaSaat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Baca Selengkapnya